Destinasi Wisata Korea Ramai karena Animasi dan Drama Populer

Senin, 25 Agustus 2025 | 11:07:08 WIB
Destinasi Wisata Korea Ramai karena Animasi dan Drama Populer

JAKARTA - Gelombang budaya Korea tak hanya menghipnotis dunia lewat musik dan serial dramanya, tetapi kini juga berdampak nyata pada sektor pariwisata. Berbagai tempat ikonik di Korea Selatan berubah menjadi magnet baru yang tak hanya dikunjungi turis biasa, tetapi juga para penggemar setia drama dan animasi Korea.

Fenomena ini terjadi setelah tayangnya sejumlah serial populer, termasuk animasi dan drama yang menampilkan latar khas kota Seoul dan sekitarnya. Salah satunya adalah serial animasi tentang grup K-pop bernama HUNTR/X yang juga merupakan pemburu iblis. Serial ini tidak hanya menyajikan cerita aksi, tapi juga memperlihatkan kehidupan sosial di Korea secara visual yang menawan.

Dampaknya terasa langsung di lapangan. Taman Naksan yang menjadi latar adegan kencan dalam serial tersebut kini dipenuhi wisatawan yang ingin merasakan langsung suasana seperti yang mereka lihat di layar kaca. Demikian juga kawasan Myeong-dong, Menara Seoul N, dan dinding digital Coex, yang kini menjadi spot wajib untuk berswafoto.

Tidak berhenti sampai di situ, kehadiran serial ini juga menimbulkan efek domino yang tak terduga. Paket layanan pemandian tradisional melonjak tajam, bahkan naik lebih dari 80 persen hanya dalam waktu singkat setelah penayangan perdana serial. Hal ini terjadi karena serial tersebut menampilkan dengan rinci kegiatan sehari-hari masyarakat Korea, termasuk ritual mandi di tempat umum.

Merchandise bertema serial pun ludes dalam waktu singkat. Di Museum Nasional Korea, produk bertema burung murai dan harimau dengan desain khas Korea menjadi incaran para pengunjung. Bahkan sepanjang bulan lalu, jumlah kunjungan ke museum ini melonjak hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Tak Hanya Seoul, Kota-Kota Lain Ikut Kebanjiran Turis

Efek dari serial populer juga meluas hingga ke drama berlatar sejarah dan kota-kota di luar Seoul. Salah satu drama yang menyorot perhatian publik berlatar tahun 1970-an dan bercerita tentang kehidupan para gangster serta perburuan harta karun porselen di pesisir Korea.

Meski lokasi syuting utama adalah set buatan, sejumlah tempat nyata ikut tersorot. Seperti Pasar Hangdong di Mokpo dan gang sempit Desa Budaya Seosan-dong yang dikenal memiliki nuansa kolonial Jepang. Adegan kejar-kejaran dan drama yang intens menjadikan lokasi tersebut kembali hidup dan ramai dikunjungi.

Lebih jauh lagi, daerah Shinan yang dulunya hanya bisa diakses dengan kapal kini ikut bersinar. Tempat-tempat seperti ladang garam Jeungdo dan Dermaga Jeonjangpo di Pulau Imja ikut menjadi destinasi incaran. Bahkan dengan infrastruktur yang kini lebih baik, wilayah ini makin terbuka bagi wisatawan.

Tidak ketinggalan, serial bertema hukum juga menyumbang andil terhadap kenaikan angka kunjungan wisata. Drama yang berlatar kehidupan pengacara di Distrik Seocho ini secara mengejutkan menghadirkan banyak adegan yang berlangsung di luar Korea, tepatnya di Hong Kong.

Adegan romantis di atas trem, kafe terbuka, dan taman kota seperti Taman Victoria serta distrik budaya menjadi daya tarik tersendiri. Meskipun bukan bagian dari Korea, pengambilan gambar di lokasi internasional tetap memperluas cakupan pengaruh Korean Wave di ranah pariwisata global.

Wisata dan Industri Kreatif Kini Berjalan Beriringan

Kondisi ini membuktikan bahwa sinergi antara industri kreatif dan pariwisata memiliki potensi luar biasa. Serial animasi dan drama bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga jembatan untuk memperkenalkan budaya dan destinasi secara luas.

Peningkatan penjualan merchandise, lonjakan wisata ke lokasi syuting, serta meningkatnya minat terhadap budaya lokal seperti makanan, klinik tradisional, dan pemandian umum menunjukkan bahwa konten visual memiliki kekuatan besar dalam membentuk perilaku wisatawan.

Apa yang terjadi di Korea Selatan saat ini bisa menjadi contoh konkret bagi negara lain yang ingin mengembangkan sektor pariwisata berbasis budaya. Melalui pendekatan kreatif dan kolaboratif, konten hiburan mampu menjadi promosi tak langsung yang sangat efektif.

Kombinasi antara cerita menarik, visual menawan, dan latar lokasi nyata membuat penonton merasa dekat dengan karakter dan dunia yang mereka tonton. Akibatnya, keinginan untuk menjelajah tempat-tempat tersebut di dunia nyata menjadi sangat besar.

Terkini