Asus Perkuat Dominasi Pasar PC AI Premium Global

Senin, 15 September 2025 | 12:01:47 WIB
Asus Perkuat Dominasi Pasar PC AI Premium Global

JAKARTA - Di tengah gencarnya perlombaan teknologi kecerdasan buatan (AI), berbagai perusahaan teknologi global mengambil langkah strategis untuk menentukan posisinya. Asus menjadi salah satu brand besar yang memilih jalannya dengan cukup tegas: fokus sebagai penyedia hardware AI. Alih-alih mengikuti tren perusahaan lain yang memperluas bisnis software, Asus menegaskan diri untuk memperkuat dominasi pada perangkat keras, khususnya di lini PC AI, server AI, hingga AIoT.

Strategi ini mulai semakin jelas sejak 2025, ketika Asus memperbanyak portofolio produk AI mereka. Bukan hanya soal inovasi produk, Asus juga memperkuat distribusi global agar perangkatnya lebih dekat ke pasar. Dengan posisi sebagai penyedia produk premium, Asus melihat peluang besar pada PC AI yang kini diposisikan sebagai kategori premium di industri.

Dominasi Asus di Pasar Copilot+ PC

Hasil dari strategi agresif Asus langsung terlihat. Menurut data Microsoft Indonesia, Asus berhasil menguasai 60% pangsa pasar Copilot+ PC di Tanah Air. Capaian ini menegaskan bahwa fokus mereka di ranah hardware membuahkan hasil nyata.

Kesuksesan tersebut tidak lepas dari konsistensi Asus dalam merilis laptop AI baru secara rutin. Sascha Krohn, Director of Technical Marketing Asus Global, menegaskan:

“Itu menunjukkan strategi agresif untuk mendominasi pasar dan mengedukasi pengguna soal keunggulan Copilot+ PC dan AI itu sendiri,” jelas Sascha saat berbincang di Jakarta, Kamis (10 September 2025).

Dengan pendekatan ini, Asus bukan hanya menjual produk, tetapi juga berperan aktif dalam mendidik konsumen tentang bagaimana AI dapat menghadirkan pengalaman komputasi yang lebih efisien.

Laptop AI dengan Performa Tinggi dan Efisiensi Daya

Untuk menjaga posisinya, Asus menghadirkan berbagai lini laptop dengan AI NPU (Neural Processing Unit) 45+ TOPS, melampaui standar yang ditetapkan Microsoft di angka 40 TOPS. Keunggulan ini memungkinkan laptop Asus memproses AI secara lokal dengan performa lebih cepat dan stabil.

Asus juga menaruh perhatian pada efisiensi daya. Mereka meningkatkan daya tahan baterai hingga 20 jam, sebuah capaian yang sangat relevan bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Sementara itu, sisi visual tidak luput dari perhatian lewat layar Asus Lumina OLED, yang menawarkan pengalaman menonton dan gaming lebih imersif.

Kolaborasi dengan Intel, AMD, dan Qualcomm

Untuk menjaga kualitas hardware AI, Asus tidak berdiri sendiri. Mereka membuka peluang kolaborasi dengan Intel, AMD, dan Qualcomm, tiga raksasa industri chip yang sedang berlomba mengembangkan prosesor bertenaga AI.

Strategi ini memperlihatkan fleksibilitas Asus. Dengan menggandeng banyak mitra, Asus bisa memperluas pilihan produk sesuai kebutuhan pengguna, baik yang mencari performa gaming, produktivitas, maupun komputasi AI tingkat lanjut.

Hardware sebagai Tulang Punggung Strategi Asus

Dalam pandangan Asus, hardware AI bukan hanya soal mengikuti tren, tetapi juga peluang bisnis besar. Industri memperkirakan perangkat AI, khususnya PC AI, akan memiliki harga jual dan margin lebih tinggi dibanding PC konvensional. Hal ini membuka ruang pertumbuhan pendapatan yang lebih sehat bagi produsen seperti Asus.

Sascha Krohn menegaskan komitmen Asus:

“Ya, kami ingin menjadi brand yang menyediakan hardware untuk semua kebutuhan AI. Saya pikir kami secara resmi adalah brand teknologi terdepan. Mari fokus pada hardware.”

Pernyataan ini memperkuat gambaran bahwa Asus tidak ingin setengah-setengah dalam menggarap bisnis AI. Mereka memilih jalur spesifik, fokus, dan jelas arahnya.

Peran Software: Pendukung, Bukan Fokus

Meski hardware menjadi andalan, Asus tidak sepenuhnya menutup mata pada software. Perusahaan menghadirkan aplikasi eksklusif berbasis AI, seperti MuseTree, StoryCube, dan Omni Virtual Assistant, yang dapat berjalan offline. Aplikasi ini memberi keleluasaan bagi berbagai segmen pengguna, mulai dari pelajar, profesional, hingga kreator konten.

Namun, Asus tetap menekankan bahwa software bukanlah inti strategi mereka. Sascha Krohn menjelaskan:

“Saya rasa kredibilitas software kami akan terus meningkat. Tapi, saya rasa itu bukan sesuatu yang ingin kami fokuskan, karena kami juga menjalin kemitraan dengan perusahaan software lainnya.”

Dalam hal software, Asus menggantungkan sebagian besar pada Microsoft. Sistem operasi Windows yang terintegrasi dengan Copilot AI menjadi fondasi utama ekosistem perangkat Asus.

Diversifikasi Produk AI: PC, Server, Hingga AIoT

Asus juga tidak berhenti hanya pada laptop. Mereka memperluas lini produk dengan fokus pada PC AI, server AI, Edge AI, hingga AIoT. Pendekatan ini menunjukkan bahwa Asus tidak melihat AI sebagai teknologi tunggal, melainkan sebagai ekosistem dengan banyak segmen.

Dengan membagi fokus ke berbagai kategori, Asus berupaya menangkap peluang dari setiap lapisan industri, mulai dari konsumen individu hingga kebutuhan enterprise berskala besar.

Tren Pasar AI Global

Keputusan Asus memperkuat pijakan di hardware AI tidak bisa dilepaskan dari tren pasar global. Menurut proyeksi, pasar AI diperkirakan tumbuh dari 757 miliar dolar AS pada 2025 menjadi sekitar 3,68 triliun dolar AS pada 2034, dengan laju pertumbuhan tahunan sekitar 19,2%.

PC AI diperkirakan menjadi salah satu pilar penting pertumbuhan tersebut. Dengan posisi Asus sebagai pemimpin di kategori ini, peluang mereka untuk terus memperbesar pangsa pasar terlihat sangat menjanjikan.

Terkini

Lari dan Angkat Beban Kunci Jantung Sehat

Senin, 15 September 2025 | 14:08:28 WIB

Manfaat Baseball bagi Fisik, Mental, dan Kerja Sama Tim

Senin, 15 September 2025 | 14:08:23 WIB

Golf, Olahraga Strategi dan Rekreasi yang Menyenangkan

Senin, 15 September 2025 | 14:08:17 WIB

Cara Mendapatkan Diskon Tiket Kereta untuk Lansia

Senin, 15 September 2025 | 14:08:09 WIB

Manfaat Proyek Tol Bagi Pertumbuhan Ekonomi dan Logistik

Senin, 15 September 2025 | 14:08:02 WIB