Kerak Telor: Kuliner Legendaris Betawi yang Tak Lekang

Kamis, 18 September 2025 | 15:24:41 WIB
Kerak Telor: Kuliner Legendaris Betawi yang Tak Lekang

JAKARTA - Jakarta tidak hanya sibuk dengan gedung tinggi dan hiruk-pikuk bisnis. Di sela kesibukan, ada satu kuliner tradisional yang sarat sejarah: Kerak Telor. Makanan ini bukan sekadar jajanan, tapi bagian dari identitas budaya Betawi.

Sejarah Panjang Kerak Telor

Kerak Telor sudah dikenal sejak zaman kolonial Belanda. Orang Betawi, khususnya di Menteng, bereksperimen dengan telur, ketan, dan kelapa parut.

Awalnya makanan ini hanya dinikmati kalangan bangsawan, tapi sejak era Gubernur Ali Sadikin, jajanan ini mulai merakyat. Pedagangnya mudah ditemui di Monas, Kota Tua, hingga festival budaya.

Bahan-bahannya sederhana: beras ketan putih, telur ayam atau bebek, kelapa sangrai, ebi kering, bawang merah goreng, dan bumbu dapur.

Cara masak khasnya: adonan ditekan di wajan, lalu dibalik di atas bara arang hingga terbentuk kerak renyah.

Filosofi dan Nuansa Budaya

Kerak Telor bukan sekadar soal rasa, tapi juga filosofi. Telur melambangkan pemimpin, sedangkan campuran bumbu melambangkan rakyat. Semua berpadu harmonis dalam satu hidangan.

Proses membalik wajan di atas bara arang mengajarkan kesabaran. Terlalu cepat, hasilnya gagal—seperti pemimpin yang belum siap memegang tanggung jawab.

Pedagang Kerak Telor biasanya mengenakan pakaian tradisional Betawi, seperti sadaria atau pangsi. Jadi makan jajanan ini sekaligus menikmati nuansa budaya yang kental.

Akulturasi dan Ketahanan Budaya

Kerak Telor juga menjadi saksi akulturasi budaya di Jakarta. Pengaruh Cina, Arab, India, hingga Eropa berpadu dalam satu hidangan.

Hingga kini, Kerak Telor tetap dijaga meski makanan modern semakin merajalela. Hidangan ini membuktikan bahwa makanan sederhana bisa bertahan ratusan tahun dan tetap relevan.

Gurihnya telur, renyahnya kelapa sangrai, serta aroma khas dari bara arang membuat Kerak Telor sulit ditolak.

Pesan dan Identitas Betawi

Kerak Telor mencerminkan filosofi, sejarah, dan identitas Betawi. Satu piring memadukan rasa, budaya, dan cerita panjang masa lalu.

Bagi wisatawan maupun warga lokal, mencicipi Kerak Telor bukan sekadar pengalaman kuliner, tetapi juga perjalanan memahami budaya Betawi.

Kalau bertemu pedagang Kerak Telor di Monas, Kota Tua, atau festival budaya Jakarta, jangan ragu untuk mencoba.

Satu gigitan, dan rasa gurih renyah itu bisa membuat siapa pun jatuh cinta pada jajanan legendaris ini.

Terkini

Ini Daftar Suku Bunga KPR CIMB Niaga 2025

Kamis, 18 September 2025 | 23:51:25 WIB

Discounted Cash Flow Adalah: Fungsi, Rumus & Contohnya

Kamis, 18 September 2025 | 23:51:24 WIB

21 Ide Usaha Sampingan di Rumah, Bisa Untung Banyak!

Kamis, 18 September 2025 | 23:51:24 WIB