JAKARTA - PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) memasuki fase penting dalam penguatan portofolio bisnis karena berbagai proyek pengembangan mulai bergerak serentak menjelang tahun 2026. Perusahaan menaruh fokus besar pada perbaikan layanan, pembukaan fasilitas baru, serta pengembangan properti yang menyatu dengan kawasan golf premium.
Investor Relation GOLF, Ravenal Arvense, menjelaskan bahwa perseroan kini tengah memperdalam inovasi pada segmen lapangan golf New Kuta Golf Bali. Upaya tersebut sejalan dengan strategi jangka panjang perusahaan dalam memperluas jangkauan pasar dan memperkuat posisi di industri leisure serta hospitality.
Pengembangan New Kuta Golf Bali Jadi Fokus Utama Perusahaan
Dalam rencana ekspansinya, GOLF sedang menambah hole baru bernama Dewa’s Landing yang akan memperkaya pengalaman bermain para golfer. Hole ini dirancang untuk menciptakan tantangan permainan yang segar sekaligus meningkatkan daya tarik lapangan di mata pemain lokal maupun internasional.
Secara paralel, perusahaan membangun hybrid drive range yang menyasar segmen keluarga serta pemain pemula yang ingin merasakan pengalaman golf secara lebih santai. Kehadiran fasilitas ini diharapkan dapat memperluas basis pelanggan karena menawarkan konsep bermain yang lebih fleksibel.
Fasilitas penunjang lain juga sedang ditingkatkan di New Kuta Golf sebagai bagian dari pengembangan menyeluruh kawasan tersebut. Ravenal menyampaikan bahwa perusahaan sedang membangun clubhouse baru yang menawarkan pengalaman lebih nyaman bagi para pengunjung.
Selain itu, perseroan sedang menambahkan area komersial baru untuk menunjang pengembangan Link Golf Villa di Bali. Langkah ini akan memperkuat integrasi antara kawasan golf, hunian premium, dan fasilitas lifestyle dalam satu ekosistem terpadu.
Hingga September 2025, New Kuta Golf Bali memberikan kontribusi sekitar 75% terhadap pendapatan perseroan pada periode tersebut. Total pendapatan yang tercatat mencapai Rp 109,62 miliar dan menegaskan bahwa kawasan ini menjadi motor penggerak utama bisnis GOLF.
Proyek Hotel dan Villa Premium Perkuat Bisnis Properti Terpadu
Selain fokus pada lapangan golf, GOLF juga mengembangkan hotel mewah Banyan Tree Pecatu Bali di kawasan yang sama. Hotel ini berdiri di atas lahan seluas 5,1 hektar dan dikelola langsung oleh jaringan perhotelan global Banyan Tree.
Hotel tersebut akan memiliki 70 kamar tipe villa dengan rata-rata luas 200 meter persegi per unit. GOLF menargetkan hotel mulai beroperasi pada 2027 dengan tarif sekitar Rp 10 juta per malam.
Sejalan dengan itu, perusahaan juga mempercepat pengembangan The Links Golf Villa Bali yang sudah diluncurkan pada September tahun lalu. Respons pembeli pada klaster pertama sangat positif karena 24 unit berhasil terjual dalam waktu hanya tiga minggu.
Nilai penjualan klaster pertama tersebut mencapai Rp 178,2 miliar yang menunjukkan tingginya minat terhadap hunian bernilai tinggi di kawasan golf tersebut. Apabila seluruh proyek selesai, total villa akan dibuat dalam empat klaster dengan keseluruhan 131 unit.
Luas kawasan pengembangan mencapai 6,2 hektar dan sebagian unit akan mulai diserahterimakan pada akhir tahun 2025. Ravenal memastikan bahwa proses handover ini akan mendorong pendapatan perusahaan secara signifikan pada laporan keuangan mendatang.
Tidak hanya di Bali, GOLF juga menyiapkan ekspansi baru di Belitung melalui proyek The Links Golf Villa Belitung. Rencana tersebut akan direalisasikan pada tahun 2026 dengan total 44 unit villa di atas lahan seluas 8.990 meter persegi.
Unit-unit tersebut akan terintegrasi langsung dengan lapangan golf milik perusahaan di wilayah tersebut. Konektivitas proyek terhadap fasilitas golf diharapkan memberikan nilai tambah bagi pasar properti premium di Belitung.
Belanja Modal dan Tantangan Transportasi Jadi Fokus Perusahaan
Sampai November 2025, GOLF telah menyerap belanja modal sekitar Rp 160 miliar dari total anggaran Rp 220 miliar. Ravenal menyebutkan bahwa sebagian capex tambahan akan dialokasikan pada tahun 2026 seiring dimulainya pembangunan beberapa proyek baru.
Perseroan menjelaskan bahwa sebagian besar inisiatif pengembangan memang baru bergerak pada penghujung tahun ini. Oleh karena itu, realisasi anggaran akan terus berlanjut untuk memberi ruang bagi percepatan proyek di tahun berikutnya.
Di sisi lain, Direktur Utama GOLF, Dwi Febri Astuti, menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi perusahaan saat ini. Salah satunya adalah upaya renovasi fasilitas yang membutuhkan waktu, biaya, serta koordinasi operasional yang matang.
Selain itu, tantangan besar lainnya adalah meningkatkan arus wisatawan dan penerbangan menuju Belitung. Dwi menyebutkan bahwa akses transportasi menjadi kendala signifikan dalam optimalisasi potensi wisata golf di daerah tersebut.
“Saat ini golf di Belitung yang kita rasakan sulitnya transportasi langsung ke Belitung,” ujar Dwi dalam kesempatan itu. Kondisi tersebut membuat perusahaan harus mencari solusi agar kunjungan ke kawasan dapat meningkat secara stabil.
Untuk mengatasi persoalan itu, GOLF terus menjalin kerja sama dengan pemerintah setempat guna memperbaiki infrastruktur kunjungan. Langkah tersebut diharapkan mampu menciptakan peningkatan minat wisata golf serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Target Pertumbuhan dan Harapan di Tahun 2026
Berbagai program ekspansi ini menjadi pijakan GOLF untuk mengejar target pertumbuhan pada tahun 2026. Perusahaan menargetkan pendapatan meningkat 10% secara tahunan dengan laba bersih naik 15% YoY.
Pencapaian target tersebut diharapkan terwujud melalui kontribusi dari hotel, villa, area komersial, serta fasilitas golf yang terus diperbarui. Perusahaan juga menilai tren sektor leisure dan hospitality masih menunjukkan peluang optimistis untuk tahun depan.
Ekspansi besar yang dilakukan di Bali dan Belitung diharapkan memberikan dampak positif terhadap kinerja keseluruhan perusahaan. Strategi ini sekaligus memperkuat posisi GOLF sebagai pemain utama di industri golf terpadu dan properti premium.
Dengan pengembangan yang saling terintegrasi, perusahaan optimistis mampu memberikan pengalaman wisata dan hunian berstandar internasional kepada pasar. Langkah ini sekaligus mempertegas visi GOLF untuk menjadi pengembang kawasan golf kelas dunia di Indonesia.
Berbagai rencana tersebut menunjukkan bahwa tahun 2026 akan menjadi momentum penting bagi pertumbuhan perusahaan. GOLF kini bersiap menghadapi tantangan dan peluang dengan strategi yang semakin komprehensif dan terarah.