JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menghijau pada perdagangan Kamis 4 Desember 2025.
Pada pembukaan sesi, indeks naik 34,86 poin ke level 8.646,64, menandai sentimen positif pasar di awal perdagangan.
Hingga pukul 09.24 WIB, IHSG tercatat naik tipis 0,01% ke posisi 8.612, dengan indeks LQ45 menguat 0,43% ke level 853. Mayoritas saham bergerak positif, meski sebagian masih melemah.
Level tertinggi IHSG pagi ini mencapai 8.650,29, sementara level terendah berada di 8.606,90. Sebanyak 266 saham menguat, 274 melemah, dan 166 stagnan. Volume perdagangan tercatat 8,4 miliar saham senilai Rp3,4 triliun.
Saham FPNI dan Top Gainers Melesat
Harga saham PT FPNI melonjak hampir 25% ke posisi Rp1.955 per saham. Lonjakan ini terjadi sejak pembukaan, dari Rp1.880 per saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp105 miliar.
Saham lain yang masuk daftar top gainers antara lain IPOL naik 34,95%, TRUE naik 27,06%, TRON 25%, dan BUKK 24,85%. Lonjakan ini menjadi katalis utama penguatan IHSG pagi ini.
Sementara itu, saham top losers dipimpin MBTO turun 8,17%, MPOW 8,03%, HDFA 7,64%, NIRO 7,23%, dan LOPI 6,54%. Pergerakan ini mencerminkan dinamika pasar yang masih fluktuatif.
Performa Sektor Saham
Meski IHSG menguat, beberapa sektor saham justru mengalami tekanan. Sektor properti melemah 0,44%, sektor industri dasar turun 0,34%, dan sektor transportasi susut 0,27%. Sektor kesehatan dan consumer nonsiklikal masing-masing melemah tipis di bawah 0,15%.
Sebaliknya, sektor industri menjadi penggerak utama penguatan dengan kenaikan 1,09%. Sektor energi dan teknologi juga menguat masing-masing 0,11% dan 0,06%, meski pengaruhnya relatif lebih kecil terhadap IHSG secara keseluruhan.
Pergerakan sektor ini menunjukkan adanya pergeseran aliran modal dari beberapa sektor defensif ke saham industri dan teknologi yang lebih menjanjikan pertumbuhan.
Saham Teraktif dan Nilai Transaksi
Saham GTSI menjadi paling aktif berdasarkan frekuensi, tercatat 63.719 kali diperdagangkan. Disusul HUMI (43.935 kali) dan BKSL (30.564 kali). Sementara itu, berdasarkan nilai transaksi, saham GTSI senilai Rp312,6 miliar, HUMI Rp243 miliar, dan CDIA Rp218 miliar.
Saham perbankan seperti BBRI juga menunjukkan performa stabil dengan penguatan 0,27% ke Rp3.680 per saham. Total nilai transaksi BBRI tercatat Rp176 miliar dari volume 479.877 saham.
Saham-saham lain yang mencatatkan kenaikan signifikan termasuk IMPC naik 2,2% ke Rp3.250 per saham. Nilai transaksi IMPC mencapai Rp39,1 miliar dengan volume 119.354 saham, menunjukkan minat investor yang kuat terhadap saham ini.
Prediksi IHSG dan Strategi Investor
Analis BNI Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi rebound pada perdagangan hari ini dengan level support di 8.550–8.580 dan resistance di 8.650–8.700. Meski demikian, waspada terhadap koreksi tetap diperlukan.
Tasrul Tanar dari Mirae Asset Sekuritas menekankan strategi “wait and see” atau profit taking ringan, sambil menunggu sinyal lanjutan. Penurunan di bawah 8.500 dapat memicu koreksi menuju 8.360–8.280.
Untuk peluang trading, BNI Sekuritas merekomendasikan saham MINA, ENRG, BRMS, EMTK, RATU, dan WIFI. Investor disarankan mengikuti level beli, target harga, dan cut loss yang ditentukan masing-masing saham agar risiko tetap terkendali.
Sentimen Pasar dan Mata Uang
Posisi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pagi ini berada di kisaran Rp16.622. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh arus modal dan aksi investor asing, yang sebelumnya tercatat melakukan penjualan saham senilai Rp230 miliar pada Rabu, 3 Desember 2025.
Saham yang paling banyak dijual asing meliputi BBRI, BUMI, ANTM, TPIA, dan BRPT. Meski ada aksi jual, pasar tetap menunjukkan resilien dengan IHSG berbalik hijau di sesi pagi.
Sentimen positif ini menegaskan adanya minat investor domestik untuk menahan saham dan memanfaatkan momentum penguatan beberapa emiten unggulan.