Titiek Soeharto Serahkan Traktor untuk Petani Bantul, Dorong Swasembada Beras dan Pertanian Milenial

Senin, 24 Februari 2025 | 20:33:57 WIB
Titiek Soeharto Serahkan Traktor untuk Petani Bantul, Dorong Swasembada Beras dan Pertanian Milenial

JAKARTA - Dalam upaya mendukung program swasembada beras yang dicanangkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi, yang lebih dikenal dengan nama Titiek Soeharto, melaksanakan kunjungan penting ke Kabupaten Bantul. Kunjungan ini memiliki misi mulia yaitu mendistribusikan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada para petani setempat. Bertempat di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Titiek Soeharto menyerahkan bantuan tersebut kepada sejumlah kelompok tani dari berbagai daerah di wilayah tersebut, sebagai bagian dari rancangan besar meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Dalam kaitannya dengan program swasembada beras, sebanyak 18 unit alsintan diserahkan pada kesempatan ini. Bantuan tersebut terdiri dari 13 unit traktor dan 5 unit mesin penanam padi atau yang dikenal sebagai rice transplanter. Penyerahan alat dan mesin pertanian ini diharapkan dapat mempercepat proses pengolahan tanah dan penanaman, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi padi.

"Mudah-mudahan bantuan alsintan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, khususnya untuk meningkatkan hasil produksi padi agar semakin meningkat,” ungkap Titiek Soeharto dengan penuh harap. Menurutnya, alsintan ini adalah bagian kecil dari keseluruhan upaya pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan bahwa pertanian Indonesia dapat lebih mandiri dan kompetitif.

Selain meningkatkan produksi padi, Titiek Soeharto juga menyoroti pentingnya peran petani muda, atau yang lebih dikenal dengan istilah petani milenial. “Jumlah petani milenial kita saat ini masih sangat minim. Karena itu harus terus kita dorong. Salah satunya ya melalui pemanfaatan alat-alat pertanian modern seperti ini,” tambahnya. Dalam era digital dan teknologi saat ini, keberadaan petani milenial dipandang sangat penting untuk membawa paradigma baru dalam praktik pertanian, yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Bantuan tersebut disambut antusias oleh para petani penerima. Sukardi, salah satu perwakilan dari Kelompok Tani Pandak Bantul, mengutarakan rasa syukurnya. “Alhamdulillah sangat membantu sekali meringankan beban petani dalam hal biaya produksi. Karena selama ini sekali membajak, petani harus mengeluarkan biaya sangat tinggi hingga ratusan ribu rupiah. Dengan traktor, petani bisa menghemat,” ujarnya sembari tersenyum. Ia berharap bahwa dengan adanya traktor ini, efisiensi kerja di lapangan dapat tercapai, dan biaya operasional dapat ditekan.

Di sisi lain, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, menyoroti bahwa bantuan ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Dalam beberapa tahun terakhir, Bantul telah mencatatkan prestasi luar biasa dengan peningkatan hasil produksi padi yang mencapai 9,3 ton per hektar serta surplus beras sebesar 55 ribu ton pada tahun 2024. "Peningkatan ini diharapkan dapat terus berlanjut dengan fasilitas tambahan dari bantuan alsintan," ujarnya. Joko juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani dalam menyukseskan program ketahanan pangan nasional.

Pendekatan modern dalam pertanian yang digalakkan melalui penggunaan alsintan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak minat dari generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Dengan semakin berkembangnya teknologi dalam berbagai sektor, pertanian pun perlu mengikuti arus perubahan tersebut agar tidak ketinggalan. Terlebih, sektor pertanian memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, yaitu ketersediaan pangan.

Melalui kolaborasi di berbagai sektor dan dukungan kuat dari pemerintah, harapannya program swasembada beras tidak hanya akan menopang kebutuhan nasional, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai negara yang dapat bersaing dalam pasar global dengan produk pertanian berkualitas. Kegiatan penyerahan bantuan oleh Titiek Soeharto ini menjadi salah satu langkah konkret yang diambil untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Secara keseluruhan, kegiatan ini tidak hanya merupakan simbolisasi dari dukungan pemerintah terhadap para petani, tetapi juga merupakan stimulan bagi pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian yang dapat menciptakan peluang baru. Dengan optimisme tinggi, Indonesia berada di jalur yang benar untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan inklusif.

Terkini