Liga Arab Undang Presiden Suriah Hadiri Pertemuan Darurat Bahas Krisis Gaza

Selasa, 25 Februari 2025 | 11:36:39 WIB
Liga Arab Undang Presiden Suriah Hadiri Pertemuan Darurat Bahas Krisis Gaza

JAKARTA - Liga Arab kembali membuka ruang dialog penting dengan mengundang Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, untuk menghadiri pertemuan luar biasa yang akan diselenggarakan di Kairo, Mesir, pada 4 Maret 2025. Pertemuan itu akan membahas isu kritis yang saat ini menyulut perhatian dunia, yakni rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengenai Jalur Gaza. Undangan tersebut telah dikonfirmasi oleh kantor kepresidenan Suriah.

Reaksi Internasional terhadap Rencana Trump untuk Gaza

Bagai bola salju, rencana Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza dan mengusir warga Palestina demi membangun "Riviera Timur Tengah", melahirkan kecaman luas dari berbagai penjuru dunia. Tidak hanya pemerintah dari negara-negara Arab yang bereaksi, para pemimpin dunia dan organisasi ternama seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut memperingatkan akan bahaya yang dapat ditimbulkan, termasuk kemungkinan terjadinya "pembersihan etnis" di wilayah Palestina.

"Keputusan ini adalah sebuah kejahatan yang sangat besar yang tidak boleh terjadi," tegas Presiden Al-Sharaa, mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap inisiatif tersebut.

Liga Arab dan Suriah: Sebuah Hubungan yang Berubah

Hubungan Suriah dengan Liga Arab sempat membeku ketika keanggotaan Suriah ditangguhkan pada tahun 2011. Keputusan tersebut diambil sebagai respons terhadap tindakan brutal yang dilakukan oleh rezim Bashar Al-Assad dalam menanggapi gerakan pro-demokrasi yang kemudian berujung pada perang berkepanjangan yang meluluhlantakkan negara tersebut.

Namun, sejarah kembali berpihak kepada Suriah ketika pada tahun 2023, Damaskus diizinkan untuk kembali bergabung dalam tubuh Liga Arab. Kini, setelah perubahan kepemimpinan yang dramatis, Suriah diwakili oleh Ahmed al-Sharaa, pemimpin koalisi oposisi yang sebelumnya menggulingkan rezim Al-Assad dalam serangan kilat pada akhir tahun lalu. Al-Sharaa diangkat menjadi presiden sementara setelah penggulingan tersebut.

Komitmen Mesir dan Dukungan pada Suriah

Mesir, sebagai tuan rumah pertemuan, selama ini dikenal sebagai pendukung setia rezim Al-Assad. Kendati demikian, Mesir terlihat bersikap hati-hati dalam menjalin hubungan dengan kepemimpinan baru di Suriah setelah kejatuhan Al-Assad. Undangan kepada Al-Sharaa menandakan keterbukaan Mesir terhadap pemerintahan baru Suriah, dan upaya kolektif untuk mencari solusi damai bagi krisis di Gaza.

Pertemuan Kairo: Mencari Solusi untuk Masa Depan Palestina

Pertemuan ini menjadi momen penting bagi Presiden Al-Sharaa, karena ini akan menjadi kali pertama Suriah diwakili dalam pertemuan Liga Arab sejak pergantian kepemimpinan. Diharapkan, pertemuan ini mampu melahirkan solusi konkret yang dapat meredakan ketegangan dan memajukan proses perdamaian di Timur Tengah.

Pendekatan dan keputusan yang diambil dalam pertemuan ini tidak hanya vital bagi Palestina, tetapi juga bagi stabilitas kawasan. Dunia menantikan langkah yang diambil oleh Liga Arab dalam menghadapi rencana yang dianggap dapat menggoyahkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah ini.

Dunia Memantau dengan Seksama

Dengan dukungan dan perhatian internasional yang terfokus pada pertemuan ini, Liga Arab di bawah sokongan Mesir dan partisipasi Suriah akan dihadapkan pada ujian untuk membuktikan efektivitas dari diplomasi multilateralnya dalam menyelesaikan konflik yang ada. Tidak hanya sebagai mediators, namun sebagai aktor penentu yang memiliki kapabilitas untuk meredam ketegangan dan membawa suara Palestina ke meja perundingan internasional.

Selagi proyeksi dan spekulasi berkembang, publik global mengharapkan bahwa pertemuan ini dapat menjadi langkah awal menuju sebuah solusi damai yang berpihak pada hak-hak kemanusiaan dan kesejahteraan rakyat Palestina. Para negara anggota Liga Arab ditantang untuk mengedepankan nilai-nilai solidaritas dan persatuan dalam menghadapi salah satu isu paling kompleks dan berlarut-larut di kawasan tersebut.

Pertemuan Liga Arab di Kairo, yang melibatkan tokoh-tokoh regional dan internasional, adalah sebuah momentum kebangkitan diplomatik yang diharap dapat membawa pengaruh positif bagi masa depan Palestina. Dengan perhatian dunia tertuju pada hasil dari dialog ini, harapan besar digantungkan agar keputusan dan strategi yang disusun mampu memberikan dampak nyata bagi perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah.

Terkini