JAKARTA - Maskapai penerbangan nasional Brunei Darussalam, Royal Brunei Airlines, secara resmi membuka rute penerbangan langsung yang menghubungkan Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, dengan Balikpapan, Indonesia. Rute penerbangan ini mulai beroperasi pada 19 Februari 2025 menggunakan pesawat Airbus A320neo.
Langkah ini menjadi bagian dari ekspansi strategis Royal Brunei Airlines dalam memperluas jaringan penerbangan internasional serta memperkuat hubungan ekonomi dan pariwisata antara Brunei Darussalam dan Indonesia, khususnya Kalimantan Timur.
Jadwal Penerbangan Fleksibel dan Efisien
Berdasarkan jadwal yang telah dirilis, penerbangan dari Bandar Udara Internasional Brunei (BWN) dijadwalkan berangkat pada pukul 19.00 waktu setempat dan tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan (BPN) pada pukul 20.30 waktu setempat. Sementara itu, penerbangan kembali dari Balikpapan menuju Brunei dijadwalkan pada pukul 21.20 waktu setempat.
Selain jadwal tersebut, Royal Brunei Airlines juga menawarkan opsi penerbangan lainnya dengan keberangkatan dari Brunei pada pukul 04.50 waktu setempat dan tiba di Balikpapan pada pukul 06.20 waktu setempat. Penerbangan kembali dari Balikpapan ke Brunei dijadwalkan pada pukul 07.10 waktu setempat. Dengan adanya dua jadwal penerbangan per minggu, para penumpang mendapatkan alternatif perjalanan yang lebih fleksibel dan efisien.
Peran Strategis Royal Brunei Airlines dalam Konektivitas Udara
Sebagai maskapai nasional Brunei Darussalam yang telah beroperasi sejak tahun 1974, Royal Brunei Airlines terus berkembang menjadi salah satu maskapai terkemuka di Asia Tenggara. Pada November 2024, maskapai ini merayakan 50 tahun kiprah dalam industri penerbangan global.
Pembukaan rute baru ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Balikpapan, yang merupakan salah satu pusat bisnis utama di Kalimantan Timur serta menjadi gerbang utama menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dukungan PT JAS Aero Engineering Services (JAE) untuk Operasional Penerbangan
Untuk menjamin kelancaran dan keselamatan operasional penerbangan, PT JAS Aero Engineering Services (JAE) bertanggung jawab dalam memberikan layanan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) bagi Royal Brunei Airlines di Balikpapan. Layanan ini mencakup sertifikasi kelayakan pesawat untuk terbang serta perawatan teknis lainnya.
Presiden Direktur PT JAE, Iman Sinambela, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung kelancaran penerbangan Royal Brunei Airlines di Indonesia.
“Kehadiran Royal Brunei Airlines di Balikpapan menjadi momentum penting untuk mendukung konektivitas udara yang lebih luas di Kalimantan Timur. Kami sangat menghargai kerja sama yang terjalin dengan baik bersama Royal Brunei Airlines dan siap mendukung kelancaran operasional penerbangan ini. Kami akan terus mengutamakan aspek keamanan, keselamatan, dan kualitas layanan sebagai prioritas utama kami,” ujar Iman Sinambela.
Komitmen JAE dalam Mendukung Maskapai Internasional
Selain menangani operasional penerbangan Royal Brunei Airlines di Balikpapan, PT JAE juga telah melayani maskapai ini di Jakarta dan Surabaya sejak tahun 2004. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun dalam industri MRO, JAE berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik guna mendukung keamanan dan keselamatan penerbangan maskapai internasional yang beroperasi di Indonesia.
Pembukaan rute penerbangan ini juga semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat jaringan penerbangan internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Dengan peningkatan konektivitas udara yang lebih baik, sektor pariwisata dan bisnis di Kalimantan Timur, termasuk pengembangan Ibu Kota Nusantara, diharapkan akan semakin berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan.
Dengan tersedianya penerbangan langsung ini, masyarakat Balikpapan dan sekitarnya kini memiliki akses lebih mudah menuju Brunei Darussalam, yang dapat dimanfaatkan baik untuk keperluan bisnis, wisata, maupun perjalanan lainnya. Hal ini menjadi salah satu upaya Royal Brunei Airlines dalam memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara serta mendukung pertumbuhan industri penerbangan di kawasan ini.