
JAKARTA - Kenaikan harga batu bara global selama dua hari terakhir menunjukkan sinyal positif, namun belum mampu menghapus tekanan penurunan jangka panjang yang membayangi komoditas ini.
Tren Kenaikan Harga Batu Bara: Dua Hari Berturut, Tapi Terbatas
Harga batu bara global mencatatkan tren kenaikan selama dua hari berturut-turut hingga Selasa, 19 Agustus 2025. Berdasarkan data perdagangan ICE Newcastle, harga kontrak pengiriman bulan depan ditutup di level US$ 111,1 per ton, menguat 0,09% dibandingkan sesi sebelumnya.
Baca Juga
Kenaikan ini melanjutkan penguatan yang tercatat sehari sebelumnya. Meski demikian, dalam dua hari terakhir, akumulasi kenaikan hanya sebesar 0,26%, menandakan bahwa penguatan ini masih bersifat terbatas dan belum mengindikasikan tren bullish yang kuat.
Kinerja Mingguan dan Tahunan Masih di Zona Merah
Meskipun harga batu bara berhasil rebound dalam dua hari terakhir, kinerja mingguan dan tahunan masih menunjukkan pelemahan signifikan. Dalam sepekan terakhir, harga batu bara justru mengalami penurunan sebesar 1,02%.
Lebih lanjut, bila dilihat dari awal tahun (year-to-date), harga batu bara telah turun sebesar 11,3%. Bahkan, dalam perhitungan tahunan (year-on-year), harga komoditas ini telah terjun 24,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Data ini menunjukkan bahwa tekanan terhadap harga batu bara masih cukup besar, dan kenaikan dalam dua hari terakhir belum cukup untuk mengubah tren korektif jangka menengah hingga panjang.
Apa yang Mempengaruhi Harga Batu Bara Saat Ini?
Pergerakan harga batu bara dipengaruhi oleh berbagai faktor global, di antaranya:
1. Permintaan Global yang Masih Lesu
Permintaan dari negara-negara utama konsumen batu bara, seperti China dan India, masih belum menunjukkan peningkatan signifikan. Pemulihan ekonomi yang belum stabil, serta transisi energi ke sumber terbarukan, membuat permintaan batu bara termal melemah.
2. Produksi Stabil dari Negara Eksportir
Produsen batu bara besar seperti Indonesia dan Australia tetap mempertahankan volume produksi mereka. Keseimbangan antara pasokan yang stabil dan permintaan yang lemah menciptakan tekanan pada harga.
3. Fokus Global pada Energi Bersih
Pergeseran global menuju energi rendah karbon dan target emisi net-zero menyebabkan berkurangnya dukungan terhadap batu bara, baik dari sisi investasi maupun regulasi. Negara-negara besar mulai memangkas konsumsi batu bara sebagai bagian dari komitmen perubahan iklim.
Potensi Pergerakan Harga Batu Bara ke Depan
Kenaikan terbatas dalam dua hari ini bisa menjadi sinyal awal adanya perlawanan dari sisi pembeli atau investor jangka pendek. Namun, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa harga batu bara telah mencapai dasar dan siap untuk rebound secara signifikan.
Beberapa analis menilai bahwa harga batu bara masih berpotensi bergerak fluktuatif dalam jangka pendek, dengan kecenderungan melemah, kecuali ada faktor fundamental baru yang mendorong peningkatan permintaan atau gangguan pasokan secara global.
Bagaimana Dampaknya bagi Indonesia?
Sebagai salah satu negara eksportir batu bara terbesar di dunia, fluktuasi harga batu bara global memiliki dampak langsung terhadap perekonomian Indonesia, terutama dalam hal:
1. Pendapatan Negara dari Ekspor
Penurunan harga batu bara dalam jangka panjang dapat menggerus nilai ekspor nasional. Hal ini tentu akan berdampak pada penerimaan negara dari sektor pertambangan.
2. Keseimbangan Neraca Perdagangan
Batu bara merupakan salah satu kontributor utama surplus neraca perdagangan Indonesia. Bila harga terus turun, maka kontribusinya terhadap neraca dagang akan menurun, dan ini bisa mengganggu kestabilan makroekonomi.
3. Pendapatan Daerah dan Tenaga Kerja
Daerah-daerah penghasil batu bara seperti Kalimantan sangat bergantung pada aktivitas pertambangan. Penurunan harga dapat memicu pengurangan produksi dan berimbas pada pengurangan tenaga kerja serta pendapatan daerah.
Kenaikan Masih Prematur, Tren Jangka Panjang Perlu Diwaspadai
Meski harga batu bara mengalami penguatan selama dua hari berturut-turut, namun secara keseluruhan pergerakannya masih dalam tren penurunan. Penguatan terbatas ini belum mampu mengubah arah pasar secara signifikan.
Investor dan pelaku industri batu bara perlu mencermati perkembangan global, terutama dari sisi kebijakan energi negara-negara besar, dinamika permintaan, serta prospek harga komoditas secara umum. Tanpa adanya perubahan signifikan dari sisi fundamental, harga batu bara masih rentan terhadap koreksi lebih lanjut.

Zahra Kurniawati
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Noussair Mazraoui Jadi Rekrutan Paling Berharga Manchester United
- Sabtu, 13 September 2025
Derby Manchester City vs Manchester United, Jadwal dan Live Streaming
- Sabtu, 13 September 2025
Guardiola Nilai Haaland Lebih Unggul Dibanding Striker Baru Liverpool Isak
- Sabtu, 13 September 2025
Terpopuler
1.
Diskon OPPO Hingga Rp15 Juta di FBe 2025
- 13 September 2025
2.
Oppo A6 Pro Hadir, Usung Dimensity 7300 dan Baterai Jumbo
- 13 September 2025
3.
Xiaomi Perkuat Pengawasan Internal untuk Cegah Korupsi Perusahaan
- 13 September 2025
4.
5 HP Xiaomi Kamera Leica Terbaru dengan Hasil Foto Premium
- 13 September 2025
5.
Acer Swift Air 16, Laptop AI Ringan 16 Inci
- 13 September 2025