Minggu, 14 September 2025

Harga Batu Bara Naik Dua Hari Berturut

Harga Batu Bara Naik Dua Hari Berturut
Harga Batu Bara Naik Dua Hari Berturut

JAKARTA - Kenaikan harga batu bara global selama dua hari terakhir menunjukkan sinyal positif, namun belum mampu menghapus tekanan penurunan jangka panjang yang membayangi komoditas ini.

Tren Kenaikan Harga Batu Bara: Dua Hari Berturut, Tapi Terbatas

Harga batu bara global mencatatkan tren kenaikan selama dua hari berturut-turut hingga Selasa, 19 Agustus 2025. Berdasarkan data perdagangan ICE Newcastle, harga kontrak pengiriman bulan depan ditutup di level US$ 111,1 per ton, menguat 0,09% dibandingkan sesi sebelumnya.

Baca Juga

Ketersediaan BBM Shell di Jabodetabek Masih Terbatas

Kenaikan ini melanjutkan penguatan yang tercatat sehari sebelumnya. Meski demikian, dalam dua hari terakhir, akumulasi kenaikan hanya sebesar 0,26%, menandakan bahwa penguatan ini masih bersifat terbatas dan belum mengindikasikan tren bullish yang kuat.

Kinerja Mingguan dan Tahunan Masih di Zona Merah

Meskipun harga batu bara berhasil rebound dalam dua hari terakhir, kinerja mingguan dan tahunan masih menunjukkan pelemahan signifikan. Dalam sepekan terakhir, harga batu bara justru mengalami penurunan sebesar 1,02%.

Lebih lanjut, bila dilihat dari awal tahun (year-to-date), harga batu bara telah turun sebesar 11,3%. Bahkan, dalam perhitungan tahunan (year-on-year), harga komoditas ini telah terjun 24,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Data ini menunjukkan bahwa tekanan terhadap harga batu bara masih cukup besar, dan kenaikan dalam dua hari terakhir belum cukup untuk mengubah tren korektif jangka menengah hingga panjang.

Apa yang Mempengaruhi Harga Batu Bara Saat Ini?

Pergerakan harga batu bara dipengaruhi oleh berbagai faktor global, di antaranya:

1. Permintaan Global yang Masih Lesu

Permintaan dari negara-negara utama konsumen batu bara, seperti China dan India, masih belum menunjukkan peningkatan signifikan. Pemulihan ekonomi yang belum stabil, serta transisi energi ke sumber terbarukan, membuat permintaan batu bara termal melemah.

2. Produksi Stabil dari Negara Eksportir

Produsen batu bara besar seperti Indonesia dan Australia tetap mempertahankan volume produksi mereka. Keseimbangan antara pasokan yang stabil dan permintaan yang lemah menciptakan tekanan pada harga.

3. Fokus Global pada Energi Bersih

Pergeseran global menuju energi rendah karbon dan target emisi net-zero menyebabkan berkurangnya dukungan terhadap batu bara, baik dari sisi investasi maupun regulasi. Negara-negara besar mulai memangkas konsumsi batu bara sebagai bagian dari komitmen perubahan iklim.

Potensi Pergerakan Harga Batu Bara ke Depan

Kenaikan terbatas dalam dua hari ini bisa menjadi sinyal awal adanya perlawanan dari sisi pembeli atau investor jangka pendek. Namun, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa harga batu bara telah mencapai dasar dan siap untuk rebound secara signifikan.

Beberapa analis menilai bahwa harga batu bara masih berpotensi bergerak fluktuatif dalam jangka pendek, dengan kecenderungan melemah, kecuali ada faktor fundamental baru yang mendorong peningkatan permintaan atau gangguan pasokan secara global.

Bagaimana Dampaknya bagi Indonesia?

Sebagai salah satu negara eksportir batu bara terbesar di dunia, fluktuasi harga batu bara global memiliki dampak langsung terhadap perekonomian Indonesia, terutama dalam hal:

1. Pendapatan Negara dari Ekspor

Penurunan harga batu bara dalam jangka panjang dapat menggerus nilai ekspor nasional. Hal ini tentu akan berdampak pada penerimaan negara dari sektor pertambangan.

2. Keseimbangan Neraca Perdagangan

Batu bara merupakan salah satu kontributor utama surplus neraca perdagangan Indonesia. Bila harga terus turun, maka kontribusinya terhadap neraca dagang akan menurun, dan ini bisa mengganggu kestabilan makroekonomi.

3. Pendapatan Daerah dan Tenaga Kerja

Daerah-daerah penghasil batu bara seperti Kalimantan sangat bergantung pada aktivitas pertambangan. Penurunan harga dapat memicu pengurangan produksi dan berimbas pada pengurangan tenaga kerja serta pendapatan daerah.

Kenaikan Masih Prematur, Tren Jangka Panjang Perlu Diwaspadai

Meski harga batu bara mengalami penguatan selama dua hari berturut-turut, namun secara keseluruhan pergerakannya masih dalam tren penurunan. Penguatan terbatas ini belum mampu mengubah arah pasar secara signifikan.

Investor dan pelaku industri batu bara perlu mencermati perkembangan global, terutama dari sisi kebijakan energi negara-negara besar, dinamika permintaan, serta prospek harga komoditas secara umum. Tanpa adanya perubahan signifikan dari sisi fundamental, harga batu bara masih rentan terhadap koreksi lebih lanjut.

Zahra Kurniawati

Zahra Kurniawati

variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Jadwal Bundesliga 2025 Pekan 3: Leverkusen Frankfurt Live RCTI

Jadwal Bundesliga 2025 Pekan 3: Leverkusen Frankfurt Live RCTI

Eintracht Frankfurt Tancap Gas di Bundesliga 2025, Uzun Optimis

Eintracht Frankfurt Tancap Gas di Bundesliga 2025, Uzun Optimis

Noussair Mazraoui Jadi Rekrutan Paling Berharga Manchester United

Noussair Mazraoui Jadi Rekrutan Paling Berharga Manchester United

Derby Manchester City vs Manchester United, Jadwal dan Live Streaming

Derby Manchester City vs Manchester United, Jadwal dan Live Streaming

Guardiola Nilai Haaland Lebih Unggul Dibanding Striker Baru Liverpool Isak

Guardiola Nilai Haaland Lebih Unggul Dibanding Striker Baru Liverpool Isak