Premier League : Strategi Lemparan ke Dalam Brentford Bikin Chelsea Kehilangan Poin
JAKARTA - Dalam sepak bola modern, detail kecil sering kali menentukan hasil akhir pertandingan. Bukan hanya eksekusi tendangan bebas, serangan balik, atau strategi pressing, tetapi juga aspek yang kerap dipandang remeh: lemparan ke dalam. Brentford menjadi bukti nyata bahwa lemparan ke dalam bisa menjadi senjata mematikan. Hal itu kembali terbukti ketika mereka sukses mencuri poin dari Chelsea lewat situasi yang sudah dilatih dengan matang.
Laga antara Brentford melawan Chelsea di Gtech Community Stadium, Minggu (14 September 2025) dini hari WIB, menyajikan drama hingga menit terakhir. Pertandingan yang berlangsung ketat tersebut berakhir dengan skor 2-2, setelah Brentford memanfaatkan lemparan ke dalam untuk membuyarkan kemenangan yang sudah di depan mata bagi tim tamu.
Chelsea sempat unggul lebih dulu melalui gol Cole Palmer, sebelum Kevin Schade membuat kedudukan imbang. Menjelang laga usai, tepatnya menit ke-85, Moses Caicedo mencetak gol yang hampir mengunci kemenangan bagi The Blues. Namun, momen penting terjadi di masa injury time. Pada menit ke-93, Brentford mengeksekusi lemparan ke dalam panjang dari sisi kiri. Lemparan Kevin Schade sempat disundul Kristoffer Ajer, lalu bola jatuh ke tiang jauh, di mana Fabio Carvalho berdiri bebas tanpa kawalan ketat. Dengan tenang, Carvalho mencocor bola ke gawang dan membuat skor menjadi sama kuat 2-2.
Baca JugaArsenal Dominan Atasi Nottingham Forest, Puncaki Klasemen Premier League
Bagi Chelsea, hasil ini tentu mengecewakan. Mereka sudah begitu dekat dengan tiga poin, tetapi justru harus pulang dengan hanya membawa satu. Namun bagi Brentford, ini menjadi bukti bahwa latihan intensif mereka terhadap situasi lemparan ke dalam benar-benar membuahkan hasil.
Senjata Rahasia: Lemparan ke Dalam
Apa yang dilakukan Brentford bukanlah kebetulan. Data mencatat, sejak awal musim 2024/2025 mereka sudah mencetak tujuh gol melalui situasi lemparan ke dalam. Jumlah itu adalah yang terbanyak di Premier League, bahkan menurut BBC, setidaknya lima lebih banyak dibandingkan tim lain. Dengan catatan itu, jelas terlihat bagaimana lemparan ke dalam bukan sekadar cara memulai permainan, melainkan bagian dari strategi ofensif mereka.
Manajer Chelsea, Enzo Maresca, bahkan mengakui bahwa timnya kesulitan menghadapi skema tersebut. “Pertama-tama, harus mencoba untuk tak memberikan lemparan ke lawan. Mereka punya Kayode, Jensen, Schade, bahkan Pinnock yang kuat dalam melakukan lemparan ke dalam,” ujarnya dikutip BBC. Pernyataan itu menunjukkan bahwa bahkan tim besar sekalipun harus berhati-hati memberikan kesempatan sekecil apa pun kepada Brentford di area berbahaya.
Perspektif dari Ahli
Fenomena ini juga mendapatkan perhatian dari analis sepak bola. Ashley Williams, mantan bek Swansea City, Everton, dan timnas Wales, yang kini menjadi komentator BBC Match of the Day, menilai bahwa lemparan ke dalam memang berbeda dibanding situasi bola mati lainnya.
“Sehari sebelum pertandingan Anda melatih bertahan dalam situasi korner dan tendangan bebas, tapi bukan lemparan ke dalam. Karena bolanya datang dengan sudut berbeda, itu menciptakan kekacauan,” ungkap Williams. Pendapat ini menggambarkan mengapa banyak tim kesulitan mengantisipasi lemparan panjang Brentford. Tidak seperti sepak pojok atau tendangan bebas, arah dan kecepatan bola dari lemparan sulit diprediksi sehingga kerap menimbulkan kepanikan di kotak penalti.
Tantangan bagi Chelsea dan Tim Premier League Lainnya
Hasil imbang ini seakan menjadi pelajaran berharga bagi Chelsea dan klub-klub Premier League lainnya. Lemparan ke dalam yang dieksekusi Brentford bukan lagi sekadar rutinitas, melainkan set piece berbahaya yang bisa merusak konsentrasi lawan.
Chelsea, yang dilatih oleh Enzo Maresca dengan filosofi permainan berbasis penguasaan bola, terlihat lengah di momen krusial. Meski mereka mampu mencetak dua gol lewat Palmer dan Caicedo, pertahanan mereka gagal menjaga konsentrasi hingga akhir. Kelemahan dalam mengantisipasi lemparan ke dalam akhirnya membuat mereka kehilangan dua poin berharga di papan klasemen.
Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin lebih banyak tim akan mulai menaruh perhatian khusus terhadap strategi Brentford. Klub lain bisa jadi akan menambahkan latihan khusus menghadapi lemparan ke dalam dalam persiapan pertandingan. Pada saat yang sama, Brentford mungkin akan terus mengeksploitasi kelemahan lawan lewat variasi baru dari lemparan ke dalam panjang mereka.
Bukti Pentingnya Detail dalam Sepak Bola Modern
Pertandingan ini sekali lagi menegaskan bahwa detail kecil bisa membuat perbedaan besar. Brentford berhasil mengubah situasi yang terlihat sederhana menjadi peluang emas. Dengan tujuh gol dari lemparan ke dalam dalam satu musim, mereka telah mengubah cara pandang banyak orang terhadap aspek permainan yang sering dianggap sepele.
Bagi Chelsea, hasil ini akan menjadi bahan evaluasi. Mereka perlu menemukan cara untuk lebih siap menghadapi tim yang memiliki spesialisasi tertentu. Dalam kasus ini, spesialisasi Brentford dalam memanfaatkan lemparan ke dalam.
Pada akhirnya, sepak bola modern adalah permainan detail. Tim yang bisa memanfaatkan setiap aspek permainan, sekecil apa pun itu, akan selalu memiliki keunggulan. Brentford telah menunjukkan bahwa dengan latihan terfokus dan strategi yang jelas, lemparan ke dalam bisa menjadi senjata ampuh. Chelsea hanyalah korban terbaru, dan mungkin bukan yang terakhir.
Rekomendasi
