Kasus Korupsi Dana Iklan Bank BJB Memasuki Tahap Baru, KPK Segera Lakukan Penyidikan
- Senin, 24 Februari 2025

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadi sorotan publik setelah mengungkap proses penanganan dugaan korupsi yang melibatkan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB). Dengan fokus pada pengeluaran dana iklan yang diduga menyimpang, KPK menyatakan bahwa kasus ini telah siap memasuki tahap penyidikan.
Keterlibatan KPK dan Belum Ada Pelimpahan Perkara
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, mengonfirmasi bahwa pengusutan kasus ini masih berada dalam ranah KPK. “Saya tidak tahu yang di sana, tapi yang jelas di sini masih tetap jalan,” tegas Asep Guntur saat ditemui di kantor KPK, Jakarta Selatan, pada 20 Februari 2025. Penegasan ini menjawab perlunya klarifikasi dari masyarakat yang mempertanyakan apakah kasus tersebut akan dilanjutkan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung.
Menurut Asep, hingga saat ini belum ada pemeriksaan saksi karena kasus ini baru naik dari tahap penyelidikan ke penyidikan. Dengan terbitnya surat perintah penyidikan (sprindik) nanti, penyidik KPK akan memiliki dasar hukum untuk melakukan langkah-langkah lebih lanjut seperti pemanggilan saksi, penangkapan, dan penggeledahan.
Dugaan Korupsi dan Investigasi Intensif
Berdasarkan laporan dari Majalah Tempo yang diterbitkan pada 22 September 2024, isu ini sudah membangkitkan perhatian publik sejak lama. Kasus ini digeluti oleh KPK setelah adanya dugaan pembengkakan anggaran dan belanja iklan yang mengakibatkan kerugian bagi Bank BJB yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pada 27 Agustus 2024, Alexander Marwata, selaku Wakil Ketua KPK saat itu, memberi sinyal bahwa komisi ini telah memulai penyelidikan mendalam terhadap kasus tersebut.
Rapat Ekspose dan Dugaan Kerugian
Baca Juga
Menurut seorang petugas KPK, rapat ekspose mengenai kasus Bank BJB telah digelar pada pekan pertama September 2024. Keputusan yang diambil dalam rapat tersebut adalah untuk meningkatkan status kasus ini ke penyidikan. "Semua peserta menyetujui bahwa penanganan kasus ini naik ke tingkat penyidikan," ungkap sumber tersebut. Rapat ini juga mengidentifikasi lima calon tersangka, dua di antaranya adalah pejabat tinggi Bank BJB dan tiga lainnya berasal dari kalangan swasta.
Kerugian Negara dan Temuan Badan Pemeriksa Keuangan
Kerugian negara dalam kasus ini dijelaskan dalam laporan yang dirilis pada 6 Maret 2024, yang mengupas sejumlah kegiatan PT Bank BJB selama tahun 2021 hingga 2023. Salah satu fokus utama adalah realisasi pengeluaran belanja iklan yang mencapai Rp 801 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp 341 miliar dialokasikan untuk iklan media massa.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendeteksi adanya kebocoran sebesar Rp 28 miliar. “Penelusuran membuktikan bahwa nilai riil yang diterima media jauh lebih rendah dibandingkan yang dikeluarkan Bank BJB. Selisih ini dianggap tak wajar,” jelas seorang auditor BPK. Dugaan ini diperkuat dengan adanya kejanggalan dalam kontrak yang menyebutkan komisi untuk agensi yang seharusnya hanya 1-2 persen dari nilai iklan.
KPK Bersiap Melangkah
Seiring dengan segera diterbitkannya surat perintah penyidikan, KPK bersiap untuk melangkah maju dalam memberantas korupsi di lembaga perbankan ini. Tessa Mahardhika, Juru Bicara KPK, menyatakan bahwa pihaknya tetap berfokus pada pembuktian dan pengungkapan kebenaran kasus ini. “Patokan saya adalah register sprindik, saat ini memang belum ada surat perintah, tapi kami siap kapan saja,” tukas Tessa.
Forum Ekspose dan Harapan Penyelesaian
Alexander Marwata, meski sudah tidak menjabat sebagai Wakil Ketua KPK, memberikan pandangan bahwa penerbitan surat perintah penyidikan hanyalah masalah waktu. “Kadang bisa cepat, kadang bisa lama,” aku Marwata pada 17 September 2024. Harapan besar kini berada di pundak para penegak hukum di KPK yang berkomitmen menuntaskan kasus ini dan mengembalikan citra perbankan nasional dari bayang-bayang korupsi.
Kasus Bank BJB ini menjadi salah satu pengingat bahwa pengawasan terhadap penggunaan dana publik perlu lebih diperketat. Dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat luas, sangat diperlukan agar upaya pemberantasan korupsi bisa berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi transparansi pengelolaan keuangan negara.

Zahra Kurniawati
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Premier League : Strategi Lemparan ke Dalam Brentford Bikin Chelsea Kehilangan Poin
- Minggu, 14 September 2025
Arsenal Dominan Atasi Nottingham Forest, Puncaki Klasemen Premier League
- Minggu, 14 September 2025
Terpopuler
1.
OPPO Pad 5 Tawarkan Layar 3K dan Dimensity 9400+
- 14 September 2025
2.
Xiaomi 15T Pro Hadir dengan Kamera Periscope 5x
- 14 September 2025
3.
Harga HP Xiaomi September 2025 Terbaru, Redmi 15R Rilis
- 14 September 2025
4.
Nokia Luncurkan Mission-Safe Phone, Smartphone Taktis Militer
- 14 September 2025
5.
Review Nokia 7.1 Bekas RAM 4GB: Desain Premium, Harga Masih Realistis
- 14 September 2025