Dampak Pertumbuhan Industri Properti di Banten: Tantangan dan Solusi Sosial
- Senin, 24 Februari 2025

JAKARTA - Pertumbuhan industri properti di Provinsi Banten telah menjadi topik hangat yang mencetuskan berbagai dampak sosial, baik positif maupun negatif. Dijerat dalam dilema yang kompleks, pemerintah daerah di Banten menghadapi tantangan signifikan ketika mencoba menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan dampak sosialnya. Infrastruktur jalan yang berkembang pesat menjadi magnet bagi para investor untuk berinvestasi di sektor properti, menghadirkan proyek besar seperti perumahan kelas bawah hingga elit, cluster, apartemen, hingga hotel berbintang.
Namun demikian, seiring dengan meningkatnya investasi di sektor properti, terjadi pula pergeseran perilaku sosial masyarakat yang mengkhawatirkan. Pola hidup individualis, arogansi sosial, serta minimnya partisipasi dalam dunia politik dan kegiatan sosial-keagamaan kian marak, terutama di perumahan-perumahan elit. "Kehadiran properti yang eksklusif dan terisolasi terkadang membawa masyarakat pada sikap apatis yang kian menjauhkan mereka dari nilai-nilai sosial yang selama ini menjadi pondasi masyarakat Banten," ujar Ahmad Fauzi, dosen sosiologi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Hal ini menjadi jelas pada pemilihan Kepala Daerah yang berlangsung pada 27 November 2024. Partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah di area perumahan elit Provinsi Banten, seperti pengembangan dari Sinar Mas BSD Barat, Gading Serpong, dan Lippo Karawaci, terbilang rendah. Keadaan ini menggambarkan sebuah ironi antara perkembangan properti dengan keterlibatan sosial.
Di sisi lain, maraknya pembangunan rumah kos, apartemen, dan hotel menimbulkan isu sosial baru. Media sosial ramai dengan promosi-promosi menggiurkan yang menawarkan staycation "tanpa kartu identitas", yang sangat berpotensi disalahgunakan sebagai lokasi prostitusi terselubung. Oleh karenanya, terdapat dorongan kuat bagi pemerintah daerah untuk secara proaktif menelurkan strategi dan peraturan yang mampu membendung dampak negatif dari tendensi ini.
Dalam upaya meminimalisir dampak negatif tersebut, pemerintah Provinsi Banten mempertimbangkan pendekatan yang lebih humanis dan kolaboratif. Melalui pemberdayaan fungsi masjid dan peran penyuluh agama, diharapkan dapat mengatasi tantangan sosial. Masjid, yang selama ini semata menjadi tempat ibadah, kini didorong untuk bertransformasi menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat. Dengan menyediakan fasilitas pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi anak-anak dan remaja, masjid berpotensi menjadi sentra pembentukan karakter generasi muda.
Selain itu, sinergi dengan Kantor Kementerian Agama, yang dilengkapi dengan korps Penyuluh Agama berstatus PNS dan non-PNS, direncanakan sebagai langkah strategis dalam mengatasi sekat sosial. "Penyuluh agama bisa menjadi penghubung yang ideal antara pemerintah dengan masyarakat, hadir sebagai pendobrak yang mengubah sikap apatis menjadi partisipatif," ungkap Asep Suhanda, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tangerang.
Namun, semua upaya tersebut tidak akan maksimal tanpa adanya kolaborasi erat dengan pemerintah daerah dan organisasi masyarakat keagamaan. Kerjasama yang kuat dengan ormas seperti NU, Muhammadiyah, dan lainnya, serta dukungan penuh dari Walikota Banten diharap dapat memperkuat sinergi tersebut. "Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing," seolah menjadi pepatah yang tepat untuk menggambarkan upaya kuat dari berbagai pihak dalam menghadapi tantangan ini.
Sinergitas ini juga perlu diperkuat dengan dukungan hukum yang memadai, sehingga penyelenggaraan kegiatan sosial-keagamaan dan sosialisasi terhadap bahaya dari kebiasaan individualis dapat terus berjalan berkesinambungan, dengan tujuan akhir meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan demokrasi dan meminimalisir penyalahgunaan properti sebagai aktivitas ilegal.
Dengan penerapan langkah-langkah tersebut, diharapkan Provinsi Banten tidak hanya mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat melalui berkembangnya sektor properti, tetapi juga mampu mengatasi dampak negatif sosial yang mungkin ditimbulkan, menjaga nilai-nilai sosial dan budaya yang selama ini menjadi ciri khas masyarakat Banten.

Zahra Kurniawati
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Premier League : Strategi Lemparan ke Dalam Brentford Bikin Chelsea Kehilangan Poin
- Minggu, 14 September 2025
Arsenal Dominan Atasi Nottingham Forest, Puncaki Klasemen Premier League
- Minggu, 14 September 2025
Terpopuler
1.
OPPO Pad 5 Tawarkan Layar 3K dan Dimensity 9400+
- 14 September 2025
2.
Xiaomi 15T Pro Hadir dengan Kamera Periscope 5x
- 14 September 2025
3.
Harga HP Xiaomi September 2025 Terbaru, Redmi 15R Rilis
- 14 September 2025
4.
Nokia Luncurkan Mission-Safe Phone, Smartphone Taktis Militer
- 14 September 2025
5.
Review Nokia 7.1 Bekas RAM 4GB: Desain Premium, Harga Masih Realistis
- 14 September 2025