Menggali Akar Masalah dan Solusi Mengatasi Tingkat Pendidikan Rendah di Indonesia untuk Masa Depan yang Lebih Cerah
- Senin, 24 Februari 2025

JAKARTA - Tingkat pendidikan yang rendah merupakan tantangan besar yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Masalah ini terjadi ketika individu hanya memperoleh pendidikan formal hingga tingkat dasar atau menengah tanpa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Penyebab utama dari rendahnya tingkat pendidikan ini beragam, mencakup faktor ekonomi, sosial budaya, kualitas pendidikan, infrastruktur, dan pemerintah.
Faktor ekonomi sering kali menjadi penghalang utama bagi banyak keluarga untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Kemiskinan mengakibatkan banyak orang tua tidak mampu membiayai pendidikan anak sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Banyak pula anak-anak yang terpaksa bekerja untuk membantu ekonomi keluarga, sehingga tidak mampu fokus pada pendidikan. Seorang ahli pendidikan, Dr. Siti Widiyanti, mengungkapkan, "Tanpa intervensi dan dukungan finansial, masa depan anak-anak dari keluarga miskin ini bakal terhenti pada pendidikan dasar."
Masalah sosial dan budaya turut mempengaruhi tingkat pendidikan. Dalam beberapa masyarakat, kesadaran akan pentingnya pendidikan masih rendah. Orang tua mungkin tidak sepenuhnya memahami manfaat pendidikan untuk masa depan anak mereka. Sejumlah gadis muda juga terpaksa putus sekolah karena pernikahan dini, yang umum terjadi di beberapa daerah. Menurut Budi Haryanto, seorang aktifis pendidikan, "Pendidikan adalah jendela masa depan, tapi dalam banyak komunitas, pendidikan masih dipandang sebelah mata."
Jika dilihat dari sudut pandang kualitas pendidikan, banyak sekolah di Indonesia yang masih kekurangan fasilitas memadai. Hal ini merusak kualitas pembelajaran yang ditawarkan. Metode pengajaran yang kurang inovatif juga menjadi salah satu alasan, dimana siswa menjadi tidak termotivasi untuk belajar. Belum lagi, banyak sekolah di daerah-daerah terpencil yang sulit diakses, mengakibatkan anak-anak harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk belajar. Jarak yang jauh dan kondisi sekolah yang buruk menjadi penghalang besar bagi mereka. "Kami harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer untuk pergi ke sekolah dengan bangunan yang kerap bocor saat hujan," ungkap seorang siswa di daerah pedalaman Kalimantan.
Pemerintah juga berperan besar dalam mempengaruhi tingkat pendidikan. Sistem birokrasi yang buruk, tindakan korupsi, dan pengelolaan dana pendidikan yang tidak efisien adalah beberapa masalah yang perlu segera ditangani. Minimnya program beasiswa bagi siswa dengan latar belakang ekonomi lemah membuat mereka kesulitan melanjutkan pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah perlu lebih proaktif dalam menyediakan bantuan dan dukungan.
Meski situasi ini tampak suram, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah ini. Pertama, perlu ada pemberian bantuan keuangan bagi keluarga yang kurang mampu melalui beasiswa dan program pembiayaan pendidikan. Pendidikan gratis atau dengan biaya sangat terjangkau untuk sekolah dasar dan menengah juga harus dipastikan. Kedua, peningkatan kesadaran masyarakat mengenai peran penting pendidikan dapat dilakukan melalui kampanye dan sosialisasi yang intens.
Peningkatan kualitas guru dan fasilitas pendidikan juga menjadi kunci. Pelatihan guru secara berkala serta penambahan fasilitas penting seperti laboratorium dan perpustakaan akan meningkatkan mutu pendidikan. Sertifikasi guru juga harus diperketat agar mereka dapat mengajar dengan lebih efektif. Selain itu, kurikulum harus selalu diperbarui agar sesuai dengan kebutuhan era modern dan dunia kerja.
Dari sisi infrastruktur dan aksesibilitas, pembangunan sekolah di daerah terpencil sangat digalakkan. Solusi lain yang dapat diterapkan adalah penyediaan transportasi sekolah gratis. Di era digital, peningkatan sarana belajar digital juga bisa menjadi alternatif solusi bagi anak-anak yang sulit mengakses sekolah secara fisik.
Dari sisi kebijakan, peningkatan anggaran pendidikan dan pengurangan korupsi di sektor ini mutlak diperlukan. Kolaborasi dengan sektor swasta juga sangat dianjurkan, baik untuk menyediakan beasiswa maupun fasilitas pendidikan berkualitas. Alamanda Putri, pejabat di Kementerian Pendidikan, menegaskan, "Kami perlu membangun sinergi dengan semua pihak untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik."
Meski tingkat pendidikan rendah dapat memiliki beberapa dampak positif seperti penguasaan keterampilan praktis dan teknis serta penekanan pada pelatihan vokasional, dampak negatifnya jauh lebih signifikan. Kurangnya pendidikan mampu menjerumuskan seseorang ke dalam kemiskinan yang tidak berujung, memperburuk ketidakadilan sosial, dan membatasi akses terhadap layanan kesehatan berkualitas. Selain itu, kewirausahaan terhambat akibat keterbatasan literasi dan pendidikan karakter juga berpengaruh pada peningkatan tindakan kriminalitas serta masalah sosial lainnya.
Pendidikan rendah juga mengakibatkan kualitas sumber daya manusia yang menurun dan keterbatasan dalam berpikir kritis. Oleh karena itu, meningkatkan tingkat pendidikan adalah langkah sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Perubahan tidak akan terjadi secepat kilat, tetapi dengan upaya yang terkoordinasi dan konsisten dari semua pihak, masa depan pendidikan Indonesia bisa lebih cerah.
Masalah tingkat pendidikan rendah memang kompleks, namun tidak mustahil untuk diatasi. Perjuangan ini memerlukan kerjasama semua pihak: pemerintah, masyarakat, sektoral swasta, dan tentunya, keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Solusi harus bersifat komprehensif dan berkelanjutan demi masa depan yang lebih baik. Dengan demikian, setiap anak Indonesia di mana pun berada dapat memperoleh pendidikan yang layak sebagai fondasi membangun kehidupan mereka serta bangsa.

Zahra Kurniawati
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Noussair Mazraoui Jadi Rekrutan Paling Berharga Manchester United
- Sabtu, 13 September 2025
Derby Manchester City vs Manchester United, Jadwal dan Live Streaming
- Sabtu, 13 September 2025
Guardiola Nilai Haaland Lebih Unggul Dibanding Striker Baru Liverpool Isak
- Sabtu, 13 September 2025
Terpopuler
1.
Diskon OPPO Hingga Rp15 Juta di FBe 2025
- 13 September 2025
2.
Oppo A6 Pro Hadir, Usung Dimensity 7300 dan Baterai Jumbo
- 13 September 2025
3.
Xiaomi Perkuat Pengawasan Internal untuk Cegah Korupsi Perusahaan
- 13 September 2025
4.
5 HP Xiaomi Kamera Leica Terbaru dengan Hasil Foto Premium
- 13 September 2025
5.
Acer Swift Air 16, Laptop AI Ringan 16 Inci
- 13 September 2025