Waspada Osteoporosis: 4 Langkah Pencegahan Dini Menurut Dokter Tulang
- Selasa, 25 Februari 2025

JAKARTA - Osteoporosis, sering disebut sebagai "silent disease," adalah kondisi medis berbahaya yang sering berkembang tanpa gejala signifikan hingga akhirnya terjadi patah tulang. Penyakit ini ditandai dengan penurunan kepadatan dan kualitas tulang, sehingga membuat tulang menjadi keropos, rapuh, dan rentan patah bahkan akibat cedera ringan. Osteoporosis umumnya menyerang perempuan pasca-menopause, namun pria dan kelompok usia lainnya juga memiliki risiko. Terutama, mereka yang mengadopsi gaya hidup tidak sehat lebih rentan terkena penyakit ini.
Menurut dr. Ray Hendry, Sp.OT, seorang Dokter Spesialis Bedah Tulang di Bethsaida Hospital Gading Serpong, osteoporosis terjadi ketika tubuh tidak mampu menghasilkan massa tulang baru untuk menggantikan massa tulang yang telah usang. “Biasanya, ini semakin terasa seiring bertambahnya usia. Namun, faktor lain seperti pola makan yang kurang baik, gaya hidup kurang aktif, dan faktor keturunan juga bisa memperburuk kondisi ini,” jelas dr. Ray.
Faktor Risiko dan Penyebab Osteoporosis
Beberapa penyebab utama osteoporosis yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Kurangnya Asupan Kalsium dan Vitamin D: Asupan nutrisi ini esensial untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang.
2. Minimnya Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang kurang aktif dapat mempercepat proses kehilangan massa tulang.
3. Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebih: Kebiasaan ini berdampak buruk pada metabolisme tulang, meningkatkan risiko osteoporosis.
4. Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan osteoporosis meningkatkan risiko individu untuk menderita penyakit yang sama.
5. Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Penggunaan jangka panjang obat seperti kortikosteroid dapat melemahkan struktur tulang.
Pencegahan Osteoporosis Sejak Dini
Baca Juga
Dr. Ray memberikan beberapa rekomendasi dasar untuk mencegah osteoporosis:
1. Konsumsi Makanan Bergizi
- Disarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan kaya kalsium seperti susu, ikan, dan sayuran hijau. Nutrisi ini membantu menguatkan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis.
2. Berolahraga Secara Teratur
- Aktivitas fisik seperti jalan kaki, yoga, atau latihan kekuatan adalah cara efektif untuk menjaga kesehatan tulang. Latihan ini memicu pembentukan tulang baru dan memperlambat kemunduran tulang.
3. Menghindari Kebiasaan Buruk
- Berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol sangat penting untuk memelihara kesehatan tulang dan mencegah penurunan massa tulang.
4. Pemeriksaan Bone Mineral Densitometry (BMD)
- BMD adalah metode diagnostik yang menggunakan Dual-energy X-ray Absorptiometry (DXA) untuk mengukur kepadatan mineral tulang. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi risiko osteoporosis dan patah tulang jauh sebelum gejala klinis muncul.
Menurut dr. Ray, pemeriksaan BMD sangat penting untuk beberapa kelompok individu, seperti wanita berusia 65 tahun ke atas, pria di atas 70 tahun, serta wanita menopause dengan faktor risiko osteoporosis. "BMD adalah alat penting dalam diagnosis osteopenia (tahap awal osteoporosis) dan osteoporosis. Dengan hasil yang akurat, kami dapat menentukan langkah pencegahan atau pengobatan yang sesuai untuk menjaga kesehatan tulang pasien," tegas dr. Ray.
Dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, menambahkan bahwa teknologi BMD membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan tulang yang komprehensif, mulai dari pencegahan hingga pengobatan. "Teknologi ini mampu mengukur berbagai aspek, termasuk Total Body Composition, kepadatan tulang, kondisi tulang secara menyeluruh, hingga risiko fraktur dalam 10 tahun mendatang. Semua ini dilengkapi dengan dukungan dari tim medis yang berpengalaman," jelasnya.
Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Penyebaran informasi mengenai osteoporosis dan pentingnya mencegah penyakit ini sedini mungkin harus ditingkatkan. Masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan dasar tentang gaya hidup sehat yang melibatkan diet kaya kalsium dan vitamin D, serta aktivitas fisik teratur untuk memelihara kekuatan tulang. Edukasi mengenai dampak buruk merokok dan konsumsi alkohol juga harus digalakkan.
Osteoporosis tidak boleh diabaikan, terutama karena gejalanya yang sering kali datang terlambat. Dengan memulai kebiasaan sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan tulang secara berkala, risiko penurunan kepadatan tulang dapat dikurangi secara signifikan.
Hal ini penting mengingat seiring bertambahnya usia, risiko osteoporosis juga meningkat. Dengan kesadaran dan tindakan preventif, kita dapat menjaga tulang tetap kuat dan mencegah berbagai komplikasi berat yang bisa terjadi akibat penyakit ini.

Zahra Kurniawati
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Noussair Mazraoui Jadi Rekrutan Paling Berharga Manchester United
- Sabtu, 13 September 2025
Derby Manchester City vs Manchester United, Jadwal dan Live Streaming
- Sabtu, 13 September 2025
Guardiola Nilai Haaland Lebih Unggul Dibanding Striker Baru Liverpool Isak
- Sabtu, 13 September 2025
Terpopuler
1.
Diskon OPPO Hingga Rp15 Juta di FBe 2025
- 13 September 2025
2.
Oppo A6 Pro Hadir, Usung Dimensity 7300 dan Baterai Jumbo
- 13 September 2025
3.
Xiaomi Perkuat Pengawasan Internal untuk Cegah Korupsi Perusahaan
- 13 September 2025
4.
5 HP Xiaomi Kamera Leica Terbaru dengan Hasil Foto Premium
- 13 September 2025
5.
Acer Swift Air 16, Laptop AI Ringan 16 Inci
- 13 September 2025