Benarkah Paus Fransiskus Meninggal? Ukraina Dituntut Kembalikan Bantuan AS, Isu Global Terkini yang Menghiasi Berita
- Selasa, 25 Februari 2025

JAKARTA - Beberapa berita yang mencuri perhatian dunia pada Senin hingga Selasa pagi ini mencakup isu-isu penting di kancah global. Salah satu yang menyita perhatian adalah kabar mengenai kondisi Paus Fransiskus yang sempat dikabarkan meninggal, namun hingga saat ini, dia masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia. Di sisi lain, krisis yang berkepanjangan antara Ukraina dan Amerika Serikat juga terus berlanjut, di mana Ukraina dituntut untuk mengembalikan bantuan AS, namun menolak menyerahkan mineral, bahkan meminta jaminan keamanan. Tak ketinggalan, Rusia yang terus mencari solusi jangka panjang terkait perang di Ukraina, menyarankan untuk adanya perjanjian damai daripada gencatan senjata yang menurut mereka hanya akan menunda pertempuran lebih lanjut. Simak rangkuman lengkapnya berikut ini.
1. Benarkah Paus Fransiskus Meninggal Dunia? Kondisi Terbaru Bapa Suci yang Masih Kritis
Berita tentang kondisi Paus Fransiskus yang sempat dikabarkan meninggal dunia menjadi salah satu topik yang paling banyak dibaca di seluruh dunia. Kabar tersebut muncul menyusul keadaan kesehatan Paus Fransiskus yang semakin memburuk setelah dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, pada Jumat. Paus Fransiskus, yang sebelumnya didiagnosis menderita bronkitis, kemudian mengalami komplikasi menjadi pneumonia ganda, yang semakin memperburuk kondisinya. Pada Sabtu, Paus bahkan mengalami serangan pernapasan berkepanjangan yang membuat kekhawatiran semakin memuncak.
Baca Juga
Namun, rumor tentang meninggalnya Paus Fransiskus tersebut segera dibantah oleh pihak Vatikan. "Kondisi Bapa Suci masih kritis, namun sejak kemarin malam, beliau tidak lagi mengalami serangan pernapasan yang lebih lanjut," ujar juru bicara Vatikan. Meski kondisinya masih serius, kehadiran Paus dalam misa dari kamar rumah sakit menunjukkan semangat dan keteguhan hatinya untuk tetap menjalankan tugas spiritualnya meskipun dalam keadaan sakit.
Sementara itu, berbagai doa dan harapan untuk kesembuhan Paus Fransiskus datang dari seluruh dunia, termasuk dari Amerika Latin yang merupakan tanah kelahiran Paus Fransiskus. Negara-negara seperti Argentina, yang merupakan tempat asal Paus, terus mendoakan agar pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia ini segera pulih.
2. Ukraina Tolak Menyerahkan Mineral dan Diminta Mengembalikan Bantuan AS
Kabar mengenai ketegangan antara Ukraina dan Amerika Serikat menjadi sorotan besar setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memberikan pernyataan tegas terkait bantuan yang diberikan oleh AS. Zelensky mengungkapkan bahwa Ukraina menolak untuk menyerahkan mineral yang sangat dibutuhkan oleh AS, yang sebelumnya dijanjikan sebagai bagian dari kesepakatan bantuan antara kedua negara. "Kami tidak bisa mengembalikan nilai bantuan yang telah diberikan. Kami membutuhkan jaminan keamanan lebih lanjut," ujar Zelensky.
Pernyataan ini muncul setelah Amerika Serikat menuntut agar Ukraina mengembalikan sebagian dari bantuan yang telah diberikan, sebagai bagian dari kesepakatan yang lebih luas mengenai ekspor mineral. Zelensky menegaskan bahwa Ukraina tidak dapat menerima kesepakatan yang hanya akan menguntungkan AS tanpa adanya jaminan keamanan untuk negara mereka. "Jika kesepakatan ini akan berjalan, Amerika harus memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina, yang jauh lebih penting daripada masalah mineral," tambah Zelensky.
Sementara itu, hubungan antara kedua negara semakin panas setelah penolakan Ukraina untuk menyerahkan mineral yang diinginkan oleh AS. Di sisi lain, Ukraina juga telah mengajukan permintaan untuk bergabung dengan NATO, aliansi militer internasional yang dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan keamanan negara tersebut. Namun, untuk saat ini, belum ada kesepakatan yang tercapai terkait permintaan tersebut.
3. Rusia Mengusulkan Perjanjian Damai Jangka Panjang dengan Ukraina
Selain ketegangan antara Ukraina dan Amerika Serikat, ketegangan perang antara Rusia dan Ukraina juga menjadi isu yang sangat penting dalam pemberitaan global. Rusia kembali menegaskan posisinya terkait perang di Ukraina, di mana mereka lebih memilih adanya kesepakatan damai jangka panjang daripada gencatan senjata cepat yang diusulkan oleh Amerika Serikat.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, Rusia ingin membahas perjanjian damai yang dapat menangani akar penyebab konflik antara kedua negara, daripada hanya menyetujui gencatan senjata yang hanya memberikan solusi sementara. "Kami ingin kesepakatan damai yang dapat bertahan dalam jangka panjang, bukan hanya gencatan senjata yang dalam waktu singkat dapat diikuti dengan pertempuran baru," ujar Ryabkov dalam wawancara yang disiarkan oleh kantor berita Rusia.
Rusia, yang telah terlibat dalam konflik di Ukraina sejak tahun 2022, berpendapat bahwa gencatan senjata yang cepat hanya akan memperburuk situasi dan memperpanjang penderitaan. Sebaliknya, mereka mengusulkan adanya perjanjian damai yang dapat menciptakan kestabilan di kawasan tersebut dalam waktu yang lebih lama.
4. Zelensky Siap Mundur Jika Ukraina Diterima ke NATO
Dalam perkembangan terbaru, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengungkapkan kesiapan untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden, asalkan Ukraina diterima menjadi anggota NATO. Zelensky menyatakan bahwa dia akan mengundurkan diri jika itu bisa memastikan keanggotaan Ukraina dalam aliansi militer tersebut. "Jika ini adalah jalan terbaik bagi Ukraina, saya siap mundur. Yang terpenting adalah Ukraina menjadi bagian dari NATO untuk mendapatkan jaminan keamanan yang lebih baik," ujarnya.
Pernyataan ini muncul setelah adanya kritik keras terhadap kepemimpinan Zelensky dari berbagai pihak, termasuk dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebut Zelensky sebagai seorang diktator. Namun, Zelensky menyatakan bahwa dia ingin bertemu dengan Trump sebelum Trump bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, guna mencari solusi yang lebih baik bagi negara mereka.
5. Pemimpin Iran Menghadiri Pemakaman Nasrallah Hizbullah, Bersumpah Melawan Israel
Sementara itu, dunia internasional juga menyaksikan pemakaman pemimpin besar kelompok Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, yang telah meninggal dunia. Pemimpin tertinggi Iran menghadiri pemakaman tersebut dan menyatakan sumpah untuk melawan Israel dan terus mendukung perjuangan Hizbullah.
Isu Global yang Mengguncang Dunia
Beberapa isu besar yang mengemuka selama periode Senin hingga Selasa pagi ini menunjukkan betapa kompleks dan dinamisnya geopolitik dunia saat ini. Dari kondisi Paus Fransiskus yang kritis namun tetap menjalankan tugasnya, hingga ketegangan yang semakin meningkat antara Ukraina, Amerika Serikat, dan Rusia, dunia terus berputar dengan berbagai tantangan besar. Semua kejadian ini memberikan gambaran tentang bagaimana hubungan internasional dan isu-isu global semakin saling terkait, dan bagaimana negara-negara besar berusaha mencari solusi terbaik bagi masa depan mereka.

Zahra Kurniawati
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Noussair Mazraoui Jadi Rekrutan Paling Berharga Manchester United
- Sabtu, 13 September 2025
Derby Manchester City vs Manchester United, Jadwal dan Live Streaming
- Sabtu, 13 September 2025
Guardiola Nilai Haaland Lebih Unggul Dibanding Striker Baru Liverpool Isak
- Sabtu, 13 September 2025
Terpopuler
1.
Diskon OPPO Hingga Rp15 Juta di FBe 2025
- 13 September 2025
2.
Oppo A6 Pro Hadir, Usung Dimensity 7300 dan Baterai Jumbo
- 13 September 2025
3.
Xiaomi Perkuat Pengawasan Internal untuk Cegah Korupsi Perusahaan
- 13 September 2025
4.
5 HP Xiaomi Kamera Leica Terbaru dengan Hasil Foto Premium
- 13 September 2025
5.
Acer Swift Air 16, Laptop AI Ringan 16 Inci
- 13 September 2025