Efek The White Lotus: Wisata Koh Samui Menjadi Pilihan Utama bagi Wisatawan Global
- Selasa, 25 Februari 2025

JAKARTA - Koh Samui, pulau tropis yang indah dan mempesona di Thailand, menjadi sorotan internasional setelah menjadi lokasi syuting musim ketiga dari serial populer, The White Lotus, yang resmi tayang pada hari Minggu. Dalam musim terbarunya, serial ini mengajak penonton untuk menjelajahi keindahan pulau ini dengan latar cerita yang berpusat pada kehidupan para tamu kaya raya yang penuh intrik dan drama, berinteraksi dengan masyarakat lokal. Seperti musim-musim sebelumnya, The White Lotus terus menghadirkan resor mewah dan konflik menarik di lokasi berbeda tiap musimnya.
Keberhasilan dua musim sebelumnya dari serial ini telah membuktikan kemampuannya dalam mendongkrak pariwisata di lokasi-lokasi syutingnya. Hal inilah yang kini dikenal sebagai "The White Lotus Effect." Di Koh Samui, efek ini mulai terasa dengan peningkatan jumlah wisatawan yang signifikan. Sebagai tanggapan, pulau ini bahkan masuk dalam daftar "52 Tempat yang Harus Dikunjungi pada 2025" versi The New York Times dan dinobatkan sebagai "Destination of the Year" oleh majalah Travel + Leisure.
Dengan populasi lokal sekitar 68 ribu orang, dampak dari lonjakan jumlah wisatawan ini sangat terasa, terutama dalam sektor ekonomi dan pariwisata. Salah satu warga setempat, Tey (46), seorang tukang kayu lokal, mengungkapkan bahwa meskipun ia tidak banyak mengetahui tentang serial tersebut, kehadiran The White Lotus telah mendatangkan keuntungan yang signifikan bagi para pengusaha lokal. "Ya, ya. Pertunjukan Lisa difilmkan di sini," ujar Tey, merujuk pada Lalisa Manoban, anggota grup K-Pop Blackpink, yang memulai debut aktingnya dalam musim ketiga serial ini menukil The Straits Times.
Pulau Koh Samui, dengan luas sekitar 22.791 hektar dan berjarak sekitar 756 kilometer dari Bangkok, telah lama menjadi destinasi wisata unggulan berkat pantai-pantainya yang indah, perairan jernih, hutan hijau, serta kehidupan malam yang semarak. Lokasi penginapan yang menjadi tempat pengambilan gambar serial ini adalah di Four Seasons Resort. Resor tersebut mengalami lonjakan pemesanan luar biasa dengan tarif per malam mencapai 2.000 dolar AS atau sekitar Rp32 juta.
Marc Speichert, Wakil Presiden Eksekutif sekaligus Kepala Petugas Komersial Four Seasons Hotel and Resorts, mengungkapkan harapannya bahwa musim ketiga The White Lotus akan memberikan dampak besar bagi industri perhotelan. "Kami melihat peningkatan 10 kali lipat di properti kami di Maui dan Taormina," ungkapnya, merujuk pada kesuksesan Four Seasons di Hawaii dan Sisilia, yang menjadi lokasi syuting dua musim sebelumnya.
Jaringan perjalanan kelas atas Virtuoso juga melaporkan bahwa Four Seasons di Sisilia mengalami lonjakan pemesanan hingga 424 persen pasca-penayangan musim kedua. Demikian pula, platform perjalanan daring seperti Agoda merasakan dampaknya. Mereka melaporkan peningkatan pencarian akomodasi di Koh Samui sebesar 12 persen, dengan minat wisatawan asal Amerika Serikat naik hingga 65 persen dari Januari hingga Februari.
Tidak hanya industri perhotelan, beragam perusahaan perjalanan kini menawarkan paket wisata yang mencakup Phuket, Bangkok, dan tentunya Koh Samui. Pemilik restoran fusion di dekat bandara Koh Samui, Michael Brasier, juga mengaku mendapat keuntungan dari popularitas serial ini, karena beberapa aktor sering mengunjungi restorannya.
Namun, di balik antusiasme dan peluang ekonomi yang muncul, tidak semua pihak memandang lonjakan wisatawan ini dengan optimisme yang sama. Jason Isaacs, salah satu aktor yang berperan dalam musim terbaru, mengingatkan bahwa meskipun Koh Samui menawarkan keindahan alam yang luar biasa, pulau ini juga menghadapi tantangan serius seperti kemiskinan dan kekurangan sumber daya.
Komentarnya menggarisbawahi pentingnya mendorong pariwisata berkelanjutan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat lokal dan melindungi lingkungan. Dalam konteks ini, aktor dan masyarakat setempat serta industri pariwisata memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa perkembangan pariwisata tidak merugikan penduduk lokal dan ekosistem alam pulau tersebut.
Secara keseluruhan, dampak dari penayangan musim ketiga The White Lotus di Koh Samui menawarkan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan pengenalan pulau ini di kancah internasional. Namun, seiring dengan peluang tersebut, juga muncul tantangan yang memerlukan perhatian dan penanganan yang bijaksana agar dapat menjaga keseimbangan antara kemajuan dan keberlanjutan. Kedepannya, semua pihak yang terlibat diharapkan dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa Koh Samui tetap menjadi destinasi yang menakjubkan dan menjadi rumah yang layak bagi penduduknya.

Zahra Kurniawati
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Noussair Mazraoui Jadi Rekrutan Paling Berharga Manchester United
- Sabtu, 13 September 2025
Derby Manchester City vs Manchester United, Jadwal dan Live Streaming
- Sabtu, 13 September 2025
Guardiola Nilai Haaland Lebih Unggul Dibanding Striker Baru Liverpool Isak
- Sabtu, 13 September 2025
Terpopuler
1.
Diskon OPPO Hingga Rp15 Juta di FBe 2025
- 13 September 2025
2.
Oppo A6 Pro Hadir, Usung Dimensity 7300 dan Baterai Jumbo
- 13 September 2025
3.
Xiaomi Perkuat Pengawasan Internal untuk Cegah Korupsi Perusahaan
- 13 September 2025
4.
5 HP Xiaomi Kamera Leica Terbaru dengan Hasil Foto Premium
- 13 September 2025
5.
Acer Swift Air 16, Laptop AI Ringan 16 Inci
- 13 September 2025