
JAKARTA - Bulan Februari telah tiba, dan bersamaan dengan itu, masyarakat Indonesia harus bersiap menghadapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Menariknya, kenaikan harga ini serempak terjadi di semua SPBU, baik milik pemerintah maupun swasta. Namun, masyarakat dapat sedikit bernapas lega karena harga BBM bersubsidi tetap tidak berubah. Misalnya, harga Pertalite tetap dipatok pada Rp 10.000 per liter, sementara Bio Solar tetap di angka Rp 6.800 per liter.
Di Indonesia, terdapat beberapa perusahaan besar yang mengoperasikan SPBU. Pertama adalah PT Pertamina Persero, perusahaan milik negara yang menjadi pemain dominan di pasar BBM nasional. SPBU Pertamina dikenal dengan warna dominan merah dan memiliki sebaran luas di seluruh Tanah Air. Pertamina menawarkan berbagai jenis BBM, baik yang bersubsidi maupun nonsubsidi. Pertalite, dengan RON 90, adalah produk dengan oktan terendah yang dimiliki Pertamina. Meski harga BBM nonsubsidi mengalami penurunan pada bulan ini, kenaikan kembali hadir untuk bulan berikutnya.
Selain Pertamina, SPBU asal Belanda, Shell Indonesia, juga memiliki kehadiran yang signifikan, terutama di wilayah Jakarta. Shell menawarkan produk unggulan seperti Super dengan RON 92 dan V-Power dengan RON 95. Meski harga BBM mereka sedikit lebih tinggi dibandingkan Pertamina, konsumen setia beranggapan bahwa kualitas BBM Shell sepadan dengan biaya ekstra tersebut.
BP, perusahaan multinasional asal Inggris, juga bermain di pasar Indonesia dengan menawarkan BBM mulai dari RON 92 yang dikenal sebagai BP 92. Harga BBM BP biasanya tidak terpaut jauh dari kompetitornya, Shell. Perusahaan ini berusaha menjaga daya tarik pelanggan dengan inovasi produk dan penyediaan fasilitas yang nyaman di SPBU mereka.
Vivo, pendatang baru dengan kantor pusat di Swiss, adalah pemain terbaru di sektor SPBU Indonesia. Dengan harga BBM yang sering kali bersaing ketat dengan Pertamina, Vivo berusaha menarik pangsa pasar lokal. Produk mereka di segmen RON 90 dinamai Revvo 90, yang ditawarkan pada harga Rp 13.260, menunjukkan persaingan yang ketat dalam tarif setiap liternya.
Setiap SPBU memiliki produk unggulan, yang meskipun mungkin memiliki bilangan oktan (RON) atau bilangan setana (CN) yang sama, kerap kali ditawarkan dengan nama berbeda dan harga bervariasi. Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk mengisi bahan bakar, sangat dianjurkan agar Anda terlebih dahulu memantau pergerakan harga BBM di SPBU pilihan Anda.
Berikut ini adalah daftar harga BBM pada Rabu (26/2) sebagai panduan Anda: Untuk Pertalite dengan RON 90, Pertamina menetapkan harga Rp 10.000 per liter. Sedangkan Revvo 90 dari Vivo dijual dengan harga Rp 13.260 per liter. Pada kategori RON 92, Pertamax dari Pertamina dipasarkan dengan harga Rp 12.900, sedangkan Super dari Shell dijual Rp 13.350, BP 92 di angka Rp 13.200, dan Revvo 92 dari Vivo dihargai Rp 13.350.
Untuk RON 95, Pertamax Green dari Pertamina dibanderol Rp 13.700, sementara V-Power dari Shell dijual di angka Rp 13.940, begitu pula dengan BP Ultimate dan Revvo 95 yang masing-masing dipatok pada harga yang sama. Harga tertinggi terdapat pada RON 98, di mana Pertamax Turbo dijual dengan harga Rp 14.000, sedangkan V-Power Nitro dari Shell dihargai Rp 14.110.
Di kategori solar, Bio Solar bersubsidi tetap di harga Rp 6.800 per liter. Sementara untuk yang tidak bersubsidi, seperti BP Diesel, Dexlite dari Pertamina, V-Power Diesel dari Shell, dan Primus Diesel Plus, harga berkisar antara Rp 14.600 hingga Rp 15.030. Pada spektrum yang lebih tinggi, Dex dari Pertamina dan BP Ultimate Diesel ditawarkan pada rentang harga Rp 14.800 hingga Rp 15.030.
Informasi ini berguna tidak hanya bagi konsumen akhir, tetapi juga bagi para pengemudi yang bergantung pada penghematan untuk aktivitas sehari-hari mereka. Terus memantau perubahan harga dan memilih SPBU dengan bijak dapat memberikan dampak signifikan terhadap pengeluaran bulanan terkait bahan bakar. Oleh karena itu, mengenal opsi yang tersedia dan menimbang kualitas versus harga menjadi sangat penting.
Secara keseluruhan, dengan harga BBM yang fluktuatif dan perkiraan kenaikan di berbagai SPBU, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam menentukan pilihan mereka untuk mendapatkan harga yang paling sesuai dengan kebutuhan dan prioritas mereka. Dengan memperhatikan tren harga dan spesifikasi BBM secara saksama, setiap pengendara dapat tetap efisien dalam pengeluaran bahan bakar mereka di tengah kenaikan harga yang tidak dapat dihindari ini.

Zahra Kurniawati
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Premier League : Strategi Lemparan ke Dalam Brentford Bikin Chelsea Kehilangan Poin
- Minggu, 14 September 2025
Arsenal Dominan Atasi Nottingham Forest, Puncaki Klasemen Premier League
- Minggu, 14 September 2025
Terpopuler
1.
OPPO Pad 5 Tawarkan Layar 3K dan Dimensity 9400+
- 14 September 2025
2.
Xiaomi 15T Pro Hadir dengan Kamera Periscope 5x
- 14 September 2025
3.
Harga HP Xiaomi September 2025 Terbaru, Redmi 15R Rilis
- 14 September 2025
4.
Nokia Luncurkan Mission-Safe Phone, Smartphone Taktis Militer
- 14 September 2025
5.
Review Nokia 7.1 Bekas RAM 4GB: Desain Premium, Harga Masih Realistis
- 14 September 2025