Percepat Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, Hutama Karya Fokus Tingkatkan Kelancaran Arus Mudik 2025

Percepat Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, Hutama Karya Fokus Tingkatkan Kelancaran Arus Mudik 2025

JAKARTA - Indonesia bersiap menyambut bulan suci Ramadhan yang diikuti oleh tradisi mudik saat Idul Fitri. Dalam rangka memfasilitasi arus mudik tahun 2025, PT Hutama Karya mengambil langkah signifikan dengan mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, khususnya pada rute Palembang-Betung. Langkah ini diharapkan tidak hanya mempercepat waktu tempuh namun juga memastikan keselamatan para pemudik.

Perusahaan konstruksi milik negara ini tengah gencar menyelesaikan proyek yang dilaporkan mengalami peningkatan kemajuan signifikan hingga akhir Januari 2025. Menurut data terbaru, progres pembebasan lahan telah mencapai angka 95,16%. Hutama Karya tidak berjalan sendiri; mereka bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk mempercepat penerbitan penetapan lokasi atau pen-lock, yang merupakan tahapan krusial dalam proses pembangunan infrastruktur.

"Dengan adanya ruas jalan tol yang baru, kami berharap dapat mengurangi waktu tempuh antara Palembang dan Betung secara drastis dari tiga jam menjadi hanya satu jam," ujar seorang perwakilan Hutama Karya.

Tidak hanya itu, jalan tol ini juga diharapkan dapat berfungsi sebagai jalan alternatif untuk mengurangi kepadatan di jalan nasional. Ruas seksi 2 yang menghubungkan gerbang tol Rengat di Musi Rawas ke Pangkalan Balai direncanakan sebagai bagian penting dari jalur tersebut. Persiapan ini diharapkan dapat membantu menurunkan tingkat kemacetan selama arus mudik.

Pada tanggal 21 Februari 2025, Komisi V DPR RI bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan pihak terkait melakukan inspeksi langsung ke lokasi proyek. Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan infrastruktur menjelang arus mudik dan guna memastikan proyek berjalan sesuai dengan target. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat disebut sebagai aspek krusial dalam percepatan proyek ini.

"Sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting demi kelancaran proyek-proyek besar seperti ini," kata salah satu anggota Komisi V DPR RI dalam kunjungannya.

Hutama Karya kini telah membangun lebih dari 12,35 km jalan tol Trans Sumatera, termasuk ruas yang kini telah beroperasi dan yang masih dalam tahap konstruksi. Upaya percepatan pembangunan ini tidak sekedar menjalankan misi penyelesaian proyek, tetapi juga meningkatkan mobilitas masyarakat. Proyek ini sejalan dengan harapan banyak pihak untuk menciptakan pengalaman mudik yang lebih aman dan nyaman di tahun 2025.

Pengaspalan tahap awal dijadwalkan mulai Januari 2025, dengan fokus utama pada Jalur B yang direncanakan menjadi akses utama selama mudik Lebaran. Sementara itu, Jalur A dialokasikan khusus untuk lalu lintas kendaraan konstruksi, sehingga aktivitas proyek tidak mengganggu arus kendaraan pemudik.

Pemerintah pusat dan daerah serta berbagai pihak terkait nampak serius dalam mendukung kesuksesan proyek ini. Dengan harapan, setelah proyek selesai, peningkatan infrastruktur tidak hanya mempermudah arus mudik tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang dalam mobilitas harian penduduk lokal dan peningkatan ekonomi regional.

"Kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik demi kelancaran arus mudik dan kenyamanan seluruh pengguna jalan," tutup perwakilan Hutama Karya.

Proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ini menjadi bukti nyata upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Indonesia, terutama bagi wilayah-wilayah yang selama ini terabaikan. Dengan selesainya jalan tol ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi seluruh warga, tidak hanya saat mudik tetapi juga keberlanjutan ekonomi dan sosial di wilayah Sumatera secara keseluruhan.