JAKARTA - Asosiasi Pertambangan Warga Nusantara (APWNU) baru-baru ini menyelenggarakan APWNU Investor Club Golf Tournament 2025 di Sentul Highlands Golf Club, Bogor, Jawa Barat. Acara ini bukan sekadar peringatan satu tahun berdirinya asosiasi, tetapi juga menjadi ajang penting untuk menjalin sinergi antara pelaku usaha, investor, dan pemangku kepentingan di sektor pertambangan nasional.
Dengan format kegiatan yang memadukan olahraga dan networking bisnis, turnamen ini dinilai menjadi ruang strategis dalam mempererat hubungan antarpelaku industri. Tidak hanya pemilik Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK), ajang ini juga diikuti oleh kontraktor, supplier tambang, investor, konsultan, asosiasi industri, tokoh masyarakat, hingga perwakilan dari institusi pemerintahan yang fokus pada pengelolaan sumber daya alam.
Membangun Ekosistem Pertambangan yang Kolaboratif
Sekretaris Jenderal APWNU, Joko Suprianto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk memperkuat tali silaturahmi dan membangun kolaborasi berkelanjutan. Menurutnya, sektor pertambangan membutuhkan ekosistem yang profesional, inklusif, dan berkelanjutan. Dalam semangat tersebut, APWNU terus berupaya menciptakan ruang kolaboratif yang mampu mengakomodasi berbagai pihak dalam pengembangan sektor pertambangan nasional.
Kegiatan ini juga menandai konsistensi APWNU dalam mendukung pertumbuhan industri yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga menjunjung etika, keberlanjutan, serta kepentingan masyarakat secara luas. Sinergi antarpelaku industri dinilai penting untuk menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks, termasuk dinamika kebijakan, keberlanjutan lingkungan, serta transformasi teknologi dalam industri tambang.
Turnamen Golf Bernuansa Inovasi dan Apresiasi
Menariknya, turnamen golf ini mengusung konsep yang cukup berbeda dari ajang serupa sebelumnya. Ketua Panitia APWNU Investor Club Golf Tournament 2025, Doddy Dewayadi, menjelaskan bahwa penyelenggaraan tahun ini menjadi yang pertama menerapkan sistem handicap system 36, sebuah metode yang memberikan keseimbangan bagi para peserta dengan level kemampuan yang beragam.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi para pelaku industri, panitia menyediakan berbagai hadiah bergengsi. Hadiah hole in one berupa mobil listrik dan motor listrik menjadi daya tarik utama, di samping berbagai doorprize lainnya seperti sepeda lipat, emas batangan, hingga jam tangan pintar. Doddy menyebut bahwa turnamen ini dirancang untuk menjadi agenda tahunan yang dinantikan oleh para pelaku sektor pertambangan.
Dukungan Tokoh dan Organisasi Masyarakat
Kegiatan ini turut mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Ulil Abshar Abdalla, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif APWNU dalam menyelenggarakan ajang yang menggabungkan nilai olahraga dan penguatan ekonomi.
Menurut Gus Ulil, turnamen seperti ini memberikan ruang interaksi yang produktif antara dunia usaha dan organisasi masyarakat. Ia menekankan pentingnya membangun komunikasi dan sinergi dalam suasana santai namun bermakna, guna memperkuat semangat gotong royong menuju kemandirian ekonomi umat. Ia juga menyoroti bahwa sinergi ini harus diarahkan pada pertambangan yang etis dan adil.
Peran APWNU dalam Masa Depan Pertambangan Nasional
Sebagai asosiasi yang cukup muda, APWNU telah menunjukkan peran aktif dalam memfasilitasi pertemuan strategis antara pelaku industri. Melalui kegiatan seperti turnamen golf ini, APWNU menegaskan komitmennya dalam membentuk jaringan yang solid dan menjembatani komunikasi antara swasta, pemerintah, serta masyarakat sipil.
Kehadiran berbagai pihak dalam satu forum kolaboratif menjadi bukti bahwa sektor pertambangan tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan sinergi lintas sektor yang mengedepankan profesionalisme dan semangat kebersamaan. Dengan strategi yang tepat, APWNU diharapkan mampu terus berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan industri tambang yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.