JAKARTA - Upaya pemerintah mendorong ketahanan pangan nasional kembali mendapatkan dukungan nyata dari sektor konstruksi. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menegaskan komitmennya dengan mengantongi kontrak baru di bidang Sumber Daya Air (SDA). Proyek tersebut adalah Rehabilitasi Jaringan Utama Daerah Irigasi (DI) Kewenangan Daerah Sumatera Selatan untuk Paket I dan II.
Langkah ini tidak hanya menambah portofolio perseroan, tetapi juga memiliki arti penting bagi para petani dan masyarakat luas. Pasalnya, jaringan irigasi yang optimal menjadi kunci agar produksi pangan dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan.
Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto, menyebutkan bahwa dalam Paket I terdapat sepuluh Daerah Irigasi Rawa (DIR) yang tersebar di empat kabupaten, yaitu Banyuasin, Musi Banyuasin, Musi Rawas, dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Pekerjaan meliputi normalisasi saluran, rehabilitasi bangunan saluran, pemasangan batu, hingga pengadaan serta pemasangan pintu air.
“Sedangkan untuk Paket II, terdapat dua DIR berlokasi di Kabupaten Muara Enim. Fokus pekerjaan yang dilakukan sama seperti pada Paket I,” jelas Dhetik.
Mendukung Instruksi Presiden Tentang Produksi Pangan
Pembangunan dua jaringan irigasi utama di Sumatera Selatan ini tidak lepas dari dukungan terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 02 Tahun 2025 tentang percepatan peningkatan produksi pangan. Regulasi tersebut menjadi pijakan penting untuk mewujudkan swasembada pangan yang lebih kokoh.
Dhetik menegaskan, rehabilitasi jaringan irigasi akan membuka peluang besar dalam mengoptimalkan lahan pertanian. Banyak lahan yang sebelumnya tidak produktif akibat kerusakan jaringan irigasi, kini berpotensi kembali menghasilkan. Dengan ketersediaan air yang lebih terjamin sepanjang tahun, petani bisa menanam lebih dari sekali dalam satu musim.
“Melalui rehabilitasi jaringan irigasi, dimungkinkan adanya optimalisasi lahan pertanian yang selama ini tidak produktif akibat kerusakan jaringan. Keberadaan DI ini juga menjamin ketersediaan air irigasi sepanjang tahun, sehingga masa tanam bisa lebih dari satu kali dan hasil panen meningkat,” tegasnya.
Dengan kondisi tersebut, hasil pertanian tidak hanya lebih stabil, tetapi juga memberi dampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan petani.
Multiplier Effect dan Inovasi Digital Survey
Lebih jauh, Dhetik menambahkan bahwa setiap proyek yang dijalankan perseroan selalu diarahkan agar memberikan multiplier effect. Artinya, bukan hanya menyelesaikan target konstruksi, tetapi juga menciptakan manfaat berlapis yang dirasakan masyarakat sekitar.
“Hal itu akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani. Kami selalu berkomitmen membangun berbagai proyek dengan multiplier effect,” ungkapnya.
Dalam proyek rehabilitasi jaringan utama DI Kewenangan Sumatera Selatan Paket I dan II ini, Waskita Karya mengadopsi inovasi digital survey. Teknologi tersebut meningkatkan akurasi sekaligus memudahkan integrasi data. Terobosan digital ini diharapkan mampu mengefisiensi waktu pengerjaan dan memperkuat kualitas pembangunan infrastruktur irigasi maupun pertanian.
Portofolio Proyek Irigasi Waskita Karya
Selain proyek di Sumatera Selatan, Waskita Karya juga tengah mengerjakan beberapa proyek penting lainnya. Beberapa di antaranya adalah pembangunan Irigasi Belitang Lempuing di Sumatera Selatan, serta modernisasi DI Rentang, DI Salamdarma, dan DI Kamojing di Jawa Barat.
Sebelumnya, perusahaan konstruksi pelat merah ini juga berhasil menuntaskan pembangunan Irigasi Mrican Paket 2 di Jawa Timur. Keberhasilan tersebut menjadi bukti konsistensi Waskita Karya dalam sektor sumber daya air yang strategis.
Dengan portofolio tersebut, Waskita Karya memperlihatkan perannya bukan hanya sebagai kontraktor pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga sebagai mitra dalam menggerakkan sektor pertanian, mendukung ketahanan pangan, dan memberi nilai tambah bagi masyarakat.
Proyek rehabilitasi jaringan utama Daerah Irigasi di Sumatera Selatan menandai langkah maju dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Waskita Karya melalui pekerjaan di Paket I dan II menunjukkan komitmennya tidak hanya pada pembangunan fisik, melainkan juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.
Dengan dukungan teknologi digital survey, jaminan ketersediaan air, serta multiplier effect yang nyata, proyek ini menjadi bagian penting dari perjalanan menuju swasembada pangan yang lebih kokoh dan berkelanjutan.
Ke depan, konsistensi Waskita Karya dalam menggarap proyek irigasi dan sumber daya air di berbagai wilayah diharapkan semakin memperkuat kontribusinya terhadap pembangunan nasional. Modernisasi irigasi menjadi pintu pembuka bagi pertanian yang lebih produktif, efisien, dan memberikan kesejahteraan bagi petani di seluruh Indonesia.