Promosi Wisata Bahari Indonesia Menguat, Raja Ampat Diproyeksikan Jadi Magnet Pasar Australia

Kamis, 04 Desember 2025 | 11:33:36 WIB
Promosi Wisata Bahari Indonesia Menguat, Raja Ampat Diproyeksikan Jadi Magnet Pasar Australia

JAKARTA - Minat wisatawan Australia terhadap wisata bahari mendorong pemerintah untuk terus memperkenalkan destinasi selam berkualitas dari berbagai wilayah Indonesia. Kementerian Pariwisata pun memanfaatkan peluang tersebut dengan menonjolkan Raja Ampat sebagai kawasan premium yang menawarkan pengalaman menyelam bertaraf dunia.

Dalam rangka memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi utama bagi para penyelam mancanegara, sebuah program promosi digelar dengan fokus pada keunggulan biodiversitas laut Raja Ampat. Kegiatan tersebut dilakukan dengan pendekatan yang menyasar langsung komunitas dan profesional selam dari Australia.

Kementerian Pariwisata mempromosikan Raja Ampat di Papua Barat sebagai destinasi wisata selam yang berkualitas dengan biodiversitas laut yang diakui dunia kepada wisatawan Australia. Langkah ini dilakukan untuk memperluas pengaruh destinasi bahari Indonesia pada pasar internasional yang memiliki minat tinggi terhadap wisata petualangan.

“Mengingat Raja Ampat adalah destinasi premium, aspek keberlanjutan harus menjadi prioritas utama untuk menjaga kualitas dan kelestarian alam bawah lautnya,” kata Deputi Bidang Pemasaran Ni Made Ayu Marthini dalam keterangan resmi yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis. Pernyataan tersebut menekankan komitmen menjaga kualitas lingkungan yang menjadi daya tarik utama wisata bahari.

Made menjelaskan bahwa kegiatan promosi dilakukan melalui program Familiarization Trip (famtrip) bertajuk “Beyond the Barrier: Raja Ampat Awaits!” yang berkolaborasi dengan Katembe Indonesia. Program ini dirancang untuk menghadirkan pengalaman langsung bagi peserta sehingga mereka dapat memahami kualitas Raja Ampat secara lebih mendalam.

Kegiatan tersebut berlangsung mulai 26 November sampai 2 Desember 2025 dengan tujuan memperluas eksposur Raja Ampat di kalangan wisatawan Australia. Program itu juga diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian terhadap pentingnya menjaga keberlanjutan kawasan bahari Indonesia.

Famtrip ini dirancang untuk mempertajam citra Indonesia sebagai destinasi utama wisata bahari bagi komunitas selam internasional. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi strategi promosi yang efektif untuk memikat segmen wisatawan yang membutuhkan pengalaman selam berkualitas tinggi.

Peserta dari Industri Selam Australia Menjelajahi Spot Ikonik Raja Ampat

Peserta famtrip berasal dari empat perwakilan industri wisata selam serta seorang underwater photojournalist yang berpengaruh dari Australia. Mereka adalah Dive Adventures Australia, Diveplanit Travel Pty Ltd, Pro Dive Sydney, dan Nigel Marsh Photography.

Target pasar tersebut dipilih karena wisatawan Australia dikenal memiliki minat tinggi terhadap spot selam kelas dunia. Hal itu menjadi peluang potensial untuk meningkatkan kunjungan wisata bahari ke Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.

Selama program berlangsung, para peserta menyelami berbagai titik ikonik yang sudah terkenal di kalangan penyelam internasional. Lokasi-lokasi tersebut meliputi Mioskon, Friwen Wall, Batu Lima, Blue Magic, Sawandarek, Arborek, Manta Sandy, Melissa’s Garden, dan Piaynemo.

Pengalaman para peserta tidak hanya terbatas pada penyelaman di kawasan-kawasan tersebut. Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal yang memiliki budaya unik.

Peserta melakukan kunjungan budaya kepada suku “Viking Papua” di Desa Wisata Arborek. Selain itu, mereka juga menikmati panorama karst Piaynemo yang menjadi ikon wisata bahari Indonesia.

Dengan dukungan Katembe Indonesia dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, peserta bermalam di Katembe Private Island. Mereka menjelajahi keindahan bahari yang membuat Raja Ampat diakui sebagai salah satu pusat megabiodiversitas dunia.

Pendekatan menyeluruh melalui pengalaman langsung tersebut ditujukan untuk memperkuat persepsi peserta terhadap kualitas wisata selam Indonesia. Melalui rangkaian pengalaman ini, peserta diharapkan mampu menyebarkan informasi positif kepada pasar Australia.

Penguatan Jaringan Industri Wisata Bahari Melalui Business Networking

Pada akhir kegiatan famtrip, peserta mengikuti sesi business networking bersama beberapa stakeholder wisata bahari Indonesia di Le Meridien Jakarta. Pertemuan itu dipimpin oleh Asdep Pemasaran Pariwisata Mancanegara II, Yulia, yang menghadirkan pihak-pihak terkait dari sektor pariwisata.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh perwakilan Katembe Indonesia serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta. Beberapa asosiasi seperti PADI, ASITA, IINTOA, dan JANGKAR juga berpartisipasi dalam acara tersebut.

Pertemuan semacam ini dimaksudkan untuk membuka peluang kerja sama jangka panjang dengan industri wisata Australia. Diskusi yang dilakukan mencakup peluang kolaborasi, tren pasar, dan strategi pemasaran berkelanjutan.

Made menegaskan bahwa famtrip ini menjadi momentum penting untuk memantapkan Indonesia sebagai destinasi selam kelas dunia. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi wisata bahari unggulan di kawasan.

Upaya tersebut dilakukan untuk mendukung target 1,8 juta wisatawan Australia yang diproyeksikan datang ke Indonesia. Fokus utamanya tertuju pada segmen wisata bahari dan penyelam yang memiliki kecenderungan melakukan perjalanan berdasarkan kualitas lingkungan.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik pada tahun 2024 mencatat bahwa lebih dari 49 persen atau sekitar 820 ribu wisatawan Australia datang ke Indonesia untuk menikmati keindahan bahari. Data ini menunjukkan bahwa pasar Australia memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan.

Pertumbuhan minat tersebut menjadi alasan kuat perlunya meningkatkan promosi yang terstruktur dan berkelanjutan. Selain itu, hubungan antarindustri perlu diperkuat untuk memperluas akses bagi wisatawan.

Melalui kolaborasi yang solid antara pemerintah, pelaku industri, dan komunitas wisata selam, Indonesia diharapkan mampu mempertahankan posisinya di pasar internasional. Potensi wisata bahari yang melimpah menjadi modal penting untuk memperkuat daya tarik secara global.

Komitmen Keberlanjutan untuk Pengembangan Pariwisata Bahari Masa Depan

Aspek keberlanjutan menjadi salah satu kunci keberhasilan promosi wisata bahari Indonesia. Hal tersebut ditegaskan dalam setiap pesan yang disampaikan selama program berlangsung.

Kementerian Pariwisata memastikan bahwa promosi dilakukan tanpa mengabaikan kelestarian ekosistem laut. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar untuk menjaga kualitas destinasi premium Indonesia.

Raja Ampat sebagai salah satu kawasan dengan biodiversitas tertinggi di dunia memerlukan perlindungan berkelanjutan. Oleh karena itu, setiap program promosi diarahkan untuk memperkuat kesadaran akan arti penting konservasi.

Dengan promosi yang terstruktur, kolaboratif, dan memperhatikan keberlanjutan, Indonesia berharap dapat memperkuat posisinya sebagai destinasi selam kelas dunia pada tahun-tahun mendatang. Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mengangkat potensi wisata bahari ke pasar internasional.

Terkini