JAKARTA - Pertemuan antara CEO Danantara Rosan P. Roeslani dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menempatkan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCIC) atau Whoosh sebagai agenda prioritas yang harus dituntaskan. Dalam kesempatan itu, kedua pihak menekankan pentingnya penyelarasan arah dan strategi nasional sebelum melangkah ke fase negosiasi lanjutan dengan China sebagai mitra utama proyek.
Rosan menjelaskan bahwa proses penyelarasan tersebut tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menyangkut posisi teknis dan finansial yang harus dikonsolidasikan secara matang. Ia menilai bahwa tanpa kesesuaian pandangan di tingkat pemerintah dan Danantara, pembahasan eksternal akan sulit menghasilkan keputusan yang kuat.
Menurut Rosan, diskusi berlangsung intens dan membuka peluang baru untuk mempercepat penyelesaian isu-isu yang masih mengemuka dalam proyek KCIC. Kesamaan pandangan tersebut juga menjadi syarat penting agar langkah Indonesia saat berhadapan dengan pihak China lebih terarah.
“Kita mendiskusikan beberapa hal, bagaimana kita bersama-sama untuk penyelesaian KCIC, Whoosh kita diskusikan, karena kita kan di dalamnya harus sama, kemudian baru kita bicara ke keluarnya, timetable juga sudah ditentukan,” tutur Rosan kepada awak media, Rabu, 3 Desember 2025. Ia menegaskan bahwa arah pembicaraan kini semakin terfokus pada penguatan internal sebelum agenda internasional dilanjutkan.
Rosan juga menjelaskan bahwa pertemuan tersebut menjadi ruang untuk memastikan bahwa seluruh tata waktu dan rencana tindak lanjut terkoordinasi dengan baik. Ia mengakui bahwa tahapan internal membutuhkan ketelitian sebab menentukan posisi Indonesia dalam menghadapi pembahasan dengan mitra luar negeri.
Komunikasi antara Danantara dan Kementerian Keuangan disebutnya berjalan secara terbuka dan konstruktif. Hal ini penting karena proyek KCIC masih menyisakan beberapa catatan yang membutuhkan keputusan bersama.
Rosan menegaskan bahwa arah pembahasan sejauh ini menunjukkan perkembangan positif. Menurutnya, adanya sikap saling memahami antara kedua pihak memberikan dasar kuat bagi langkah berikutnya.
Ia menyebut bahwa pemerintah dan Danantara sama-sama ingin memastikan bahwa penyelesaian KCIC berjalan sesuai dengan arahan presiden. Keselarasan internal tersebut diharapkan menjadi modal kuat dalam penyusunan langkah teknis berikutnya.
Tim Teknis Disiapkan untuk Merinci Strategi dan Langkah Lanjutan
Sebagai tindak lanjut, Rosan menegaskan bahwa pembahasan berikutnya akan digarap lebih detail oleh tim kerja yang dibentuk antara Danantara dan Kementerian Keuangan. Tim tersebut memiliki mandat untuk mengurai seluruh aspek teknis yang diperlukan.
Ia mengatakan bahwa tim akan bekerja tidak hanya pada ranah teknis, tetapi juga penyelarasan administratif terkait posisi Indonesia. Semua langkah yang disusun akan menjadi dasar penting sebelum komunikasi resmi dengan China dilakukan.
Menurut Rosan, penyusunan langkah teknis ini tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Ia menilai bahwa ketelitian dalam penyusunan rencana adalah kunci untuk memastikan efektivitas dan soliditas posisi Indonesia.
Tim ini juga akan membahas sejumlah opsi penyelesaian yang diajukan dalam konteks penguatan posisi nasional. Rosan menyebut bahwa opsi-opsi itu masih dalam pembahasan internal sehingga belum disampaikan lebih jauh.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa setiap opsi yang disiapkan harus mengacu pada arahan presiden. Hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan proyek KCIC tetap berada pada jalur kebijakan yang sudah ditentukan pemerintah pusat.
Tim teknis juga ditugaskan untuk meninjau tantangan finansial dan operasional yang masih tersisa. Ini termasuk evaluasi struktur pendanaan, kesiapan operasional, dan hubungan dengan mitra Tiongkok.
Salah satu tugas tim adalah memastikan bahwa posisi Indonesia dalam pembahasan luar negeri tidak mengalami kelemahan akibat perbedaan persepsi internal. Karena itu, koordinasi antara Danantara dan pemerintah menjadi krusial.
Rosan berharap dengan pembahasan teknis yang lebih terperinci, langkah-langkah implementasi proyek dapat dipercepat. Ia menilai bahwa pembahasan internal yang matang merupakan fondasi bagi percepatan penyelesaian.
Menurutnya, posisi Indonesia akan jauh lebih kuat apabila seluruh elemen terkait telah memiliki pemahaman dan strategi yang sama. Hal ini menjadi salah satu alasan penting perlunya konsolidasi internal sebelum melakukan pembahasan eksternal.
Tim teknis juga akan menangani detail teknis lainnya termasuk penjadwalan ulang apabila diperlukan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kelancaran operasi jangka panjang KCIC.
Rencana Keberangkatan ke China Masih Akan Ditentukan
Terkait rencana kunjungan ke China, Rosan mengungkapkan bahwa belum ada kepastian apakah Menteri Keuangan akan ikut serta. Ia menekankan bahwa saat ini yang menjadi fokus utama adalah mematangkan rencana internal.
Menurut Rosan, pemerintah dan Danantara ingin memastikan bahwa seluruh materi pembahasan telah siap sebelum agenda ke luar negeri dijalankan. Karena itu, keikutsertaan Menteri Keuangan akan diputuskan pada waktu yang tepat.
Meski demikian, komunikasi awal antara Indonesia dan pihak China terkait pembahasan KCIC sudah mulai dilakukan. Komunikasi ini dilakukan untuk menjaga kelancaran hubungan dan memberi sinyal bahwa pembahasan akan terus berlanjut.
Rosan menegaskan bahwa hubungan baik dengan China tetap menjadi bagian penting dari proyek KCIC. Namun, ia menilai bahwa konsolidasi internal harus menjadi prioritas sebelum langkah besar dilakukan.
Ia memastikan bahwa pertemuan dengan pihak China nantinya akan membawa agenda yang sudah matang. Kematangan materi ini penting untuk mempercepat penyelesaian berbagai isu yang belum tuntas.
Penguatan posisi Indonesia dalam menghadapi mitra Tiongkok juga menjadi bagian dari strategi besar yang tengah disusun. Rosan berharap langkah-langkah yang diambil bisa memberikan hasil yang optimal.
Harapan Penyelesaian Proyek dan Arah Kebijakan Ke Depan
Rosan menyampaikan bahwa semua langkah yang diambil masih mengacu pada arahan presiden kepadanya dan Menteri Keuangan. Ia menegaskan bahwa instruksi tersebut menjadi pedoman utama dalam menentukan strategi.
Ia berharap bahwa dengan perencanaan yang lebih detail, implementasi kebijakan yang terkait proyek KCIC dapat berjalan lebih baik. Penyusunan rencana juga diharapkan mampu mengatasi hambatan yang masih tersisa.
Rosan menilai bahwa keseriusan pemerintah dalam menyelesaikan proyek KCIC terlihat dari intensitas koordinasi yang dilakukan. Kesiapan pemerintah dan Danantara menjadi sinyal positif bagi penyelesaian proyek.
Ia menambahkan bahwa kerja sama antara kementerian dan pihaknya akan terus dilakukan. Hal ini bertujuan memperkuat posisi Indonesia sebagai pihak yang ingin memastikan proyek berjalan sesuai target.
Pertemuan tersebut disebut Rosan sebagai salah satu yang paling konstruktif dalam beberapa bulan terakhir. Ia merasa optimistis bahwa langkah-langkah berikutnya dapat segera dijalankan.
“Ini kita penyamaan dulu penguatan sama-sama di dalam untuk keluarnya, tapi intinya sangat positif meeting hari ini, sangat baik,” kata Rosan. Ia menutup pernyataannya dengan optimisme terhadap kelanjutan proyek.