JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Malikussaleh telah merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Lhokseumawe dan Aceh Utara pada hari Jumat, 28 Februari 2025. Menurut informasi yang disampaikan melalui Siaran Info Cuaca pagi di Pro-1 RRI Lhokseumawe, prakiraan cuaca dari pagi hingga sore hari menunjukkan kondisi cerah berawan. Meskipun demikian, penduduk di wilayah ini diminta untuk tetap waspada terhadap potensi hujan di sore hari.
Cuaca yang sama diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah lainnya seperti Bener Meriah, Takengon, Aceh Timur, Bireuen, dan Kota Langsa. Suhu udara di daerah-daerah tersebut diperkirakan berkisar antara 30 hingga 33 derajat Celcius, menandakan hari yang cukup hangat sebelum potensi hujan turun. "Suhu udara diperkirakan berkisar 30-33 Derajat Celcius," ujar Ricky Nadirsyah, Prakirawan Cuaca BMKG Malikussaleh dalam siaran tersebut.
Selain memperkirakan kondisi daratan, BMKG juga memberikan informasi mengenai keadaan laut di wilayah pesisir Aceh. Kondisi laut diperkirakan relatif aman bagi nelayan dan masyarakat di pesisir. Ketinggian gelombang di pesisir pantai diperkirakan mencapai antara 0,3 hingga 0,5 meter, sementara di area 20 km dari pantai, ketinggian gelombang dapat mencapai 0,5 hingga 0,8 meter. "Angin di laut normal, kondisi ini baik bagi masyarakat di pantai serta nelayan yang mencari ikan di laut," imbuh Ricky.
Namun, meskipun kondisi laut diprediksi aman, Ricky Nadirsyah tetap mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi. Bencana hidrometeorologi, yang mencakup banjir, tanah longsor, dan badai, dapat dipicu oleh perubahan cuaca secara tiba-tiba, seperti hujan deras yang terjadi secara mendadak. "Kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan memantau terus informasi dari BMKG untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana," tambahnya.
Untuk itu, masyarakat disarankan untuk selalu mengikuti pembaruan informasi cuaca dan peringatan yang dikeluarkan oleh BMKG. Dengan teknologi yang makin canggih, BMKG secara rutin memberikan informasi terkini yang dapat diakses melalui berbagai saluran, termasuk radio, televisi, dan platform digital. Peran serta masyarakat dalam mengikuti informasi ini sangat penting demi keselamatan dan kesiapsiagaan menghadapi kondisi cuaca yang dapat berubah dengan cepat.
Selain itu, dalam rangka meminimalisir dampak dari potensi bencana cuaca, masyarakat dihimbau untuk melakukan persiapan yang diperlukan. Misalnya, memperhatikan kondisi rumah dan lingkungan sekitar untuk mencegah banjir atau tanah longsor serta merencanakan aktivitas harian dengan mempertimbangkan prakiraan cuaca yang ada. Kesadaran dan langkah antisipasi dari masyarakat ini diharapkan dapat mengurangi risiko dan dampak negatif dari cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.
Dengan ini, BMKG Malikussaleh berharap agar informasi dan peringatan cuaca yang mereka berikan dapat membantu masyarakat untuk lebih siap dalam menghadapi situasi yang bisa berubah secara cepat. Menghadapi cuaca yang tidak menentu, diperlukan kerjasama dan komunikasi yang baik antara pihak berwenang dan masyarakat.
Di samping itu, BMKG Malikussaleh juga terus menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah setempat dan instansi terkait untuk melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat mengenai mitigasi bencana hidrometeorologi. Edukasi ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang cara membaca prakiraan cuaca dan mengapa pentingnya mempersiapkan diri terhadap dampak dari bencana yang dapat diprediksi.
Dengan prakiraan cuaca yang menyebutkan potensi hujan di sore hari, Ricky Nadirsyah dari BMKG Malikussaleh menempuh langkah cepat untuk memberitahukan kepada masyarakat, diharapkan agar semua pihak dapat lebih waspada dan bersiap diri, baik untuk aktivitas di darat maupun di laut. Informasi terkini dari BMKG tidak hanya bermanfaat untuk memastikan keselamatan tetapi juga untuk merencanakan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik.
Secara keseluruhan, laporan dari BMKG Malikussaleh ini membuat masyarakat Aceh diingatkan akan pentingnya menyadari perubahan cuaca dan potensi kejadian ekstrem yang menyertainya. Dengan demikian, kesiapsiagaan tetap menjadi kunci dalam menghadapi perubahan cuaca di hari-hari mendatang.