Tabel Angsuran KUR BNI 2025: Keunggulan, Syarat dan Cara Pengajuan, Plafon Rp500 Juta Tenor 1–5 Tahun
- Kamis, 04 Desember 2025
JAKARTA - Dalam beberapa bulan terakhir, kebutuhan modal pelaku UMKM terus meningkat seiring semakin ketatnya persaingan usaha. Banyak pengusaha kini mencari skema pembiayaan yang mampu memberi ruang gerak lebih luas untuk ekspansi, terutama di tahun 2025 dan 2026.
Kondisi ini membuat program pembiayaan bank menjadi salah satu jalur yang banyak dituju, terutama Kredit Usaha Rakyat. KUR BNI 2025 menjadi opsi yang menonjol karena menawarkan tenor panjang dengan bunga rendah dan plafon besar hingga Rp500 juta.
Program kredit ini hadir bukan sekadar sebagai bantuan keuangan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan nyata terhadap peningkatan daya saing UMKM. Melalui skema yang fleksibel, pelaku usaha dapat mengatur kembali strategi bisnisnya agar lebih stabil dan berkembang.
Baca JugaLivin Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Angkat Potensi UMKM dan Industri Kreatif
Banyak UMKM yang sebenarnya memiliki potensi besar tetapi terhambat oleh keterbatasan modal kerja. Dengan adanya KUR berlimit besar, peluang untuk memperbaiki kapasitas produksi dan memperluas pangsa pasar menjadi lebih terbuka.
KUR BNI 2025 menyediakan pilihan jangka waktu pinjaman yang beragam, membuat debitur dapat menyesuaikan cicilan dengan kemampuan usahanya. Skema ini memberi kelonggaran bagi UMKM untuk mengalokasikan modal secara lebih efektif tanpa menambah tekanan pada arus kas.
Keunggulan Skema KUR BNI 2025 untuk Mendukung Pertumbuhan Bisnis
Keberadaan skema KUR BNI 2025 dengan plafon Rp500 juta menjadi jawaban bagi pelaku usaha yang memerlukan pembiayaan menengah. Melalui fasilitas ini, banyak UMKM berkesempatan memperbesar usahanya dengan risiko cicilan yang tetap terukur.
BNI memberikan suku bunga efektif sebesar 6% per tahun, menjadikannya salah satu yang paling kompetitif di kelas pembiayaan produktif. Suku bunga rendah ini menjadi daya tarik utama bagi pengusaha yang membutuhkan kredit jangka panjang.
Program KUR 2025 dari BNI dibuka dengan tujuan memperluas akses pendanaan dan membantu pelaku usaha memiliki kapasitas pertumbuhan berkelanjutan. Tenor pinjaman dibuat fleksibel agar debitur tidak terbebani dengan cicilan yang terlalu besar.
Dana dari pinjaman ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan usaha sesuai kebutuhan masing-masing sektor. Pelaku usaha dapat meningkatkan stok, memperbaiki kualitas produk, atau menambah layanan baru sebagai bagian dari strategi bisnis.
Kemudahan tenor yang tersedia mulai 12 sampai 60 bulan memungkinkan debitur memilih ritme angsuran yang paling sesuai dengan pendapatan usahanya. Fleksibilitas ini menjadi nilai tambah bagi UMKM yang masih dalam tahap penguatan cashflow.
Syarat Pengajuan KUR BNI 2025 yang Perlu Dipahami Calon Debitur
Sebagai program pembiayaan bersubsidi, KUR BNI tetap mewajibkan pemohon memenuhi sejumlah persyaratan. Persyaratan ini dirancang agar kredit dapat diberikan kepada pelaku usaha yang benar-benar produktif dan berpotensi berkembang.
Warga Negara Indonesia berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah diperbolehkan mengajukan kredit. Ketentuan ini memastikan pemohon berada dalam usia produktif dan memiliki tanggung jawab hukum yang jelas.
Usaha yang diajukan harus sudah berjalan minimal enam bulan agar bank dapat menilai kestabilan aktivitas bisnisnya. Riwayat usaha ini menjadi salah satu indikator kelayakan pemohon dalam menerima pembiayaan.
Calon debitur wajib melampirkan fotokopi e-KTP, Kartu Keluarga, dan surat nikah bila sudah menikah. Dokumen identitas ini diperlukan untuk keperluan verifikasi data oleh pihak bank.
Surat izin usaha berupa NIB atau surat keterangan lainnya dari pejabat berwenang juga menjadi syarat yang harus dipenuhi. Izin ini membuktikan bahwa usaha tersebut beroperasi secara legal.
Untuk pinjaman di atas Rp100 juta, pemohon wajib menyerahkan fotokopi dokumen agunan sebagai jaminan. Agunan ini dapat berupa sertifikat properti atau aset lain sesuai kebijakan bank.
Calon debitur yang mengajukan pinjaman di atas Rp50 juta juga wajib memiliki NPWP. Ketentuan ini selaras dengan aturan perpajakan dan penilaian kelayakan kredit.
Program ini tidak diperbolehkan bagi mereka yang sedang menerima kredit produktif atau program selain KUR dari lembaga keuangan. Ketentuan ini dibuat untuk memastikan tidak ada tumpang tindih pembiayaan.
Namun, debitur yang sedang memiliki KPR, KKB untuk tujuan produktif, atau kartu kredit dalam keadaan lancar tetap dapat mengajukan KUR BNI. Pengecualian ini menjadi peluang bagi pelaku usaha yang masih memiliki kewajiban kredit lain tetapi tetap produktif.
Cara Mengajukan KUR BNI 2025 Secara Online dan Offline
Pengajuan KUR BNI 2025 kini dapat dilakukan melalui dua opsi agar lebih mudah diakses berbagai kalangan. Calon debitur dapat memilih metode offline atau online sesuai kenyamanan dan ketersediaan waktu.
Proses online dapat dilakukan melalui laman resmi eform BNI yang menyediakan formulir pengajuan. Pemohon cukup membaca syarat, menyetujui ketentuan, dan mengisi data diri serta data usaha secara lengkap.
Setelah pengajuan online dikirim, calon debitur tinggal menunggu konfirmasi dari pihak bank. Pihak BNI kemudian akan melakukan survei ke lokasi usaha dan melakukan proses wawancara.
Metode offline dapat dilakukan dengan mendatangi kantor cabang BNI terdekat. Calon debitur harus membawa seluruh dokumen persyaratan agar proses verifikasi berjalan cepat.
Setelah mengambil nomor antrean, petugas akan meminta pemohon mengisi formulir pengajuan KUR. Jika pengajuan membutuhkan agunan, dokumen agunan harus diserahkan pada saat itu juga.
Survei usaha dan wawancara akan dilakukan langsung oleh pihak BNI dalam beberapa hari. Proses persetujuan kredit biasanya memakan waktu sekitar tiga hingga tujuh hari kerja.
Tabel Angsuran KUR BNI 2025 Plafon Rp500 Juta Tenor 1–5 Tahun
Selain persyaratan dan cara pengajuan, calon debitur sering mencari informasi mengenai cicilan bulanan. Tabel angsuran berikut memberikan gambaran lengkap mengenai kewajiban pembayaran untuk pinjaman Rp500 juta.
Angsuran tenor 12 bulan sebesar Rp43.033.215 per bulan. Opsi ini cocok untuk usaha yang mampu memutar modal cepat.
Tenor 24 bulan memiliki cicilan Rp22.160.305 per bulan. Pilihan ini banyak digunakan pelaku usaha yang ingin menjaga likuiditas.
Pada tenor 36 bulan, cicilan bulanan mencapai Rp15.210.969. Angka ini lebih ringan dan memberi ruang pertumbuhan usaha lebih luas.
Tenor 48 bulan mempunyai cicilan Rp11.742.515 per bulan. Jangka waktu ini menjadi pilihan bagi usaha yang ingin mengatur anggaran secara stabil.
Tenor 60 bulan menawarkan cicilan Rp9.666.401 per bulan. Pilihan ini menjadi favorit debitur yang ingin cicilan paling ringan.
Nathasya Zallianty
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Fluktuasi Rupiah Dipengaruhi Kebijakan The Fed dan Pelonggaran Suku Bunga BI Tahun 2025
- Kamis, 04 Desember 2025
Harga Emas UBS dan Galeri24 Turun, Tren Investasi Logam Mulia Masih Menurun
- Kamis, 04 Desember 2025
Update Harga Emas Antam 4 Desember 2025, Semua Ukuran Alami Penurunan
- Kamis, 04 Desember 2025
Update Harga Emas Perhiasan 4 Desember 2025, Semua Karat Alami Kenaikan
- Kamis, 04 Desember 2025
Harga Emas Antam dan Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini Menunjukkan Pergerakan Dinamis
- Kamis, 04 Desember 2025
Berita Lainnya
Livin Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Angkat Potensi UMKM dan Industri Kreatif
- Kamis, 04 Desember 2025
PNM Perkuat Loyalitas Karyawan Melalui Program Penghargaan Perjalanan Internasional
- Kamis, 04 Desember 2025
Terpopuler
1.
Cak Imin Soroti Kekurangan Guru SMK 5 Makassar
- 04 Desember 2025
2.
Kemenkes Inventarisasi Fasilitas Kesehatan Rusak Banjir Langkat
- 04 Desember 2025
3.
Gibran Pastikan Distribusi Bantuan dan Infrastruktur Dipercepat
- 04 Desember 2025
4.
Gibran Tegaskan Warga Sumatera Tidak Sendirian Pascabencana
- 04 Desember 2025
5.
Indonesia dan Brasil Jajaki Kolaborasi Riset Sains Tinggi
- 04 Desember 2025









_(2).jpg)


