Update Harga Emas Perhiasan 4 Desember 2025, Semua Karat Alami Kenaikan
JAKARTA - Harga emas perhiasan pada Kamis, 4 Desember 2025, menunjukkan tren kenaikan dibandingkan hari-hari sebelumnya. Di Rajaemas, emas perhiasan 24 karat dibanderol Rp2.200.000 per gram, naik dari posisi sebelumnya Rp2.190.000 per gram.
Sementara itu, emas perhiasan dengan kadar rendah juga mengalami kenaikan. Misalnya, emas 5 karat di Rajaemas dibanderol Rp395.000 per gram, sedikit lebih tinggi dibanding harga kemarin.
Di Lakuemas, harga emas perhiasan 24 karat tercatat Rp2.034.000 per gram. Kenaikan ini menunjukkan adanya permintaan konsisten dari investor dan kolektor di pasar lokal.
Baca Juga
Emas 23 karat dijual Rp2.090.000 per gram di Rajaemas, sedangkan emas 22 karat berada di Rp1.731.000 per gram. Perbedaan harga antar karat tetap menjadi acuan bagi pembeli yang mempertimbangkan kualitas dan nilai investasi.
Perbandingan Harga Antar Toko
Selain Rajaemas, Lakuemas juga mencatat kenaikan harga emas perhiasan. Harga emas 24 karat di Lakuemas tercatat Rp2.034.000 per gram, sementara emas 23 karat berada di Rp1.815.000 per gram.
Kadar emas lebih rendah, seperti 21 karat dan 20 karat, dijual masing-masing Rp1.654.000 dan Rp1.575.000 per gram di Rajaemas. Di Lakuemas, emas 21 karat dan 20 karat berada pada Rp1.663.000 dan Rp1.583.000 per gram, menunjukkan harga relatif stabil antar toko.
Perbedaan harga ini memengaruhi keputusan konsumen, baik untuk keperluan perhiasan maupun investasi. Investor dan kolektor biasanya menimbang selisih harga, kualitas karat, dan reputasi toko sebelum membeli.
Emas 18 karat dijual Rp1.418.000 per gram di Rajaemas, sedangkan di Lakuemas berada di Rp1.421.000 per gram. Perbedaan tipis ini membuat konsumen cenderung membandingkan beberapa toko sebelum menentukan pembelian.
Tren harga emas 16 karat hingga 12 karat juga menunjukkan kenaikan moderat. Misalnya, emas 16 karat dijual Rp1.259.000 per gram di Rajaemas dan Rp1.260.000 di Lakuemas.
Implikasi Kenaikan Harga bagi Investor dan Konsumen
Kenaikan harga emas perhiasan memengaruhi keputusan pembelian bagi konsumen ritel maupun investor. Emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang aman untuk menghadapi volatilitas pasar keuangan.
Investor yang sudah memiliki emas perhiasan dapat mempertimbangkan untuk menahan asetnya, karena harga berpotensi naik lebih tinggi. Sementara itu, kolektor perhiasan menilai kenaikan ini sebagai kesempatan untuk memperoleh nilai lebih tinggi dari perhiasan mereka.
Bagi pembeli baru, kenaikan harga berarti modal awal yang lebih besar. Namun, tren jangka panjang menunjukkan bahwa emas tetap menjadi lindung nilai yang stabil terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
Harga emas ukuran kecil, seperti 0,5 gram hingga 1 gram, menjadi pilihan populer bagi investor pemula. Di Rajaemas, emas 1 gram dijual Rp2.452.000 per gram, sementara di Lakuemas berada di Rp2.034.000, memberikan alternatif untuk diversifikasi portofolio.
Selain itu, perbedaan harga buyback dan jual antar toko menjadi pertimbangan bagi investor yang ingin menjual kembali emas. Harga buyback biasanya lebih rendah, sehingga investor perlu memantau pasar agar keuntungan tetap optimal.
Tren kenaikan emas ini juga dipengaruhi oleh harga emas global dan pergerakan dolar AS. Kenaikan harga emas domestik biasanya sejalan dengan penguatan harga emas dunia, meski ada selisih akibat biaya produksi dan distribusi.
Investor dan konsumen disarankan memantau pergerakan harga harian. Pemahaman mengenai perbedaan harga antar toko dan kadar karat akan membantu mengambil keputusan yang lebih tepat.
Bagi perhiasan sebagai aset investasi, 24 karat tetap menjadi pilihan utama. Sementara itu, emas karat lebih rendah tetap diminati untuk perhiasan harian, karena lebih terjangkau dan fleksibel.
Kenaikan harga emas perhiasan pada Kamis, 4 Desember 2025, menandai momentum penting bagi pasar lokal. Investor, kolektor, dan konsumen diimbau mempertimbangkan tren global, perbedaan karat, dan selisih harga antar toko sebelum melakukan transaksi.
Rekomendasi
_(2).jpg)