Tabel Angsuran KUR BRI 2025: Plafon Pinjaman Rp.500 Juta dengan Bunga 6 persen per Tahun

Tabel Angsuran KUR BRI 2025: Plafon Pinjaman Rp.500 Juta dengan Bunga 6 persen per Tahun

JAKARTA - Pelaku usaha kecil dan menengah memasuki masa persiapan serius menjelang tahun 2026, terutama dalam hal kebutuhan modal. Banyak pengusaha yang menargetkan skala ekspansi lebih besar kini mulai melirik pembiayaan berlimit tinggi dari program Kredit Usaha Rakyat.

Dalam beberapa hari terakhir, pencarian mengenai tabel KUR BRI 2025 pinjaman 500 juta mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Lonjakan ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap tambahan modal besar semakin nyata di sektor usaha menengah.

Keinginan untuk naik kelas mendorong banyak pengusaha mencari skema kredit dengan limit maksimal. Pilihan ini dianggap menjadi salah satu strategi utama untuk memperbesar kapasitas usaha pada tahun mendatang.

Baca Juga

Livin Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Angkat Potensi UMKM dan Industri Kreatif

Meskipun permintaan besar, proses pengajuan pinjaman Rp 500 juta tidak bisa disamakan dengan pengajuan KUR Mikro yang limitnya lebih kecil. Banyak aspek legal dan teknis yang perlu dipahami sebelum mengajukan kredit berplafon tinggi.

Satu hal penting yang sering diabaikan para calon debitur adalah kewajiban menyiapkan biaya akad serta biaya pengikatan agunan. Pada pinjaman di atas Rp 100 juta, biaya administrasi sudah tidak lagi gratis seperti pada KUR Mikro.

Karena itu, pemohon KUR berlimit setengah miliar perlu memahami perhitungan biaya di awal sebelum dana cair. Informasi ini penting agar rencana penggunaan modal tidak terganggu oleh potongan biaya kredit.

Tabel Angsuran KUR BRI 500 Juta: Simulasi Cicilan Terbaru

Simulasi angsuran menjadi hal pertama yang dicari pengusaha sebelum memutuskan tenor pinjaman. Dengan mengetahui cicilan bulanan, calon debitur dapat menyesuaikan arus kas usahanya.

Dengan menggunakan bunga subsidi 6% efektif per tahun untuk pinjaman pertama, simulasi cicilan KUR BRI 500 juta telah diperbarui per 04 Desember 2025. Skema cicilan ini menjadi acuan bagi mereka yang ingin mengambil tenor menengah hingga panjang.

Untuk tenor 12 bulan atau 1 tahun, kewajiban angsuran bulanan berada di angka Rp 43.033.500. Jumlah ini cocok bagi pengusaha yang yakin dapat cepat memutar modal.

Jika memilih tenor 24 bulan atau 2 tahun, cicilan per bulan mencapai Rp 22.160.500. Pilihan ini umumnya dipilih oleh usaha yang mulai stabil tetapi ingin menjaga likuiditas.

Tenor 36 bulan atau 3 tahun memiliki cicilan Rp 15.211.000 per bulan. Besaran ini dianggap cukup ringan bagi usaha yang membutuhkan waktu tumbuh lebih panjang.

Pada tenor 48 bulan atau 4 tahun, cicilan bulanan tercatat sebesar Rp 11.743.000. Opsi ini memberikan ruang pernapasan lebih lega bagi pelaku usaha yang ingin mengatur cashflow jangka panjang.

Tenor terpanjang yakni 60 bulan atau 5 tahun menawarkan cicilan Rp 9.666.500. Ini menjadi pilihan favorit bagi pengusaha yang mengutamakan pembiayaan jangka panjang dengan ritme angsuran terjangkau.

Biaya Notaris dan Pengikatan Agunan: Komponen Penting yang Wajib Disiapkan

Selain cicilan, pemohon KUR Rp 500 juta wajib memahami adanya biaya tambahan sebelum kredit resmi cair. Biaya ini tidak bisa dihindari karena merupakan bagian dari proses hukum.

Karena pinjaman bernilai besar, bank mewajibkan penggunaan agunan berupa sertifikat tanah, bangunan, atau BPKB kendaraan. Agunan tersebut harus diikat secara legal untuk memberikan kepastian hukum bagi bank.

Proses pengikatan dilakukan oleh notaris rekanan bank dan seluruh biaya sepenuhnya ditanggung oleh debitur. Pada level ini, pemerintah tidak memberikan subsidi untuk biaya hukum dan administrasi.

Biaya Akta Kredit serta Pengikatan Hak Tanggungan wajib dibayar bila agunan berupa sertifikat tanah atau bangunan. Nilai biaya ini beragam karena menyesuaikan tarif notaris dan nilai jaminan.

Jika agunan berupa BPKB, maka wajib dilakukan proses fidusia sebagai bentuk legalitas pengikatan aset bergerak. Proses ini juga membutuhkan biaya dan dilakukan melalui sistem resmi yang ditetapkan pemerintah.

Tidak hanya itu, agunan juga wajib diasuransikan selama masa tenor pinjaman. Jenis asuransi biasanya berupa perlindungan kebakaran atau all risk untuk kendaraan dan bangunan.

Asuransi ini diperlukan agar nilai jaminan tetap stabil sepanjang masa pinjaman. Bank tidak ingin terjadi penurunan kualitas jaminan akibat kerusakan atau risiko lain.

Strategi Pengusaha agar Tidak Terkejut saat Dana Dicairkan

Saat mengajukan KUR Rp 500 juta, banyak pengusaha beranggapan bahwa dana tersebut akan masuk penuh ke rekening. Namun kenyataannya, pencairan bisa mengalami potongan biaya notaris dan asuransi.

Karena itu, persiapan dana talangan menjadi langkah yang penting sebelum pengajuan dilakukan. Dana talangan ini akan menutup biaya awal agar modal kerja tetap utuh.

Pemohon juga disarankan menghitung semua potensi biaya agar arus kas tidak terganggu saat pencairan. Perhitungan ini membantu menghindari kekurangan modal pada hari pertama menjalankan rencana ekspansi.

Selain itu, nilai agunan juga harus dipastikan mencukupi agar memenuhi ketentuan perbankan. Nilai jaminan idealnya di atas 120 persen dari nilai pinjaman untuk mempercepat proses akad.

Semakin baik kualitas dan nilai agunan, semakin lancar pula proses pengikatan yang dilakukan oleh notaris. Hal ini mempengaruhi kecepatan persetujuan kredit hingga pencairan dana.

Dengan memahami detail biaya dan simulasi cicilan, pengusaha dapat menentukan strategi terbaik sebelum mengajukan pinjaman. Perhitungan matang menjadi kunci untuk menghindari risiko finansial di masa mendatang.

Keseluruhan proses pengajuan KUR Rp 500 juta membutuhkan kesiapan data, biaya, dan perencanaan. Dengan persiapan tersebut, kredit dapat menjadi amunisi penting untuk pertumbuhan bisnis pada tahun 2026.