Harga BBM Pertamina dan Shell Turun Awal Agustus 2025

Jumat, 01 Agustus 2025 | 09:46:49 WIB
Harga BBM Pertamina dan Shell Turun Awal Agustus 2025

JAKARTA -  Memasuki awal bulan Agustus 2025, PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi yang dijual di SPBU. Penyesuaian ini mengikuti kebijakan pemerintah yang mengacu pada regulasi terbaru dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Dalam penyesuaian terbaru ini, Pertamina menurunkan harga untuk BBM jenis Pertamax Series, sementara jenis Dex Series mengalami kenaikan harga. Penurunan ini berlaku secara nasional namun dengan besaran yang berbeda di tiap wilayah. Penyesuaian dilakukan berdasarkan formula harga dasar yang ditentukan pemerintah, dengan mempertimbangkan harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Langkah ini menjadi perhatian utama masyarakat karena berdampak langsung pada pengeluaran harian, khususnya pengguna kendaraan pribadi dan pelaku usaha logistik.

Harga BBM Pertamina Turun untuk Bensin, Naik untuk Solar

Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, penurunan harga paling mencolok terlihat pada Pertamax (RON 92) yang kini dibanderol Rp 12.200 per liter, turun dari sebelumnya Rp 12.500. Sementara Pertamax Turbo (RON 98) turun menjadi Rp 13.200 dari Rp 13.500 per liter.

Namun, tidak semua jenis BBM mengalami penurunan. Pertamina juga mengumumkan kenaikan harga pada jenis Dexlite dan Pertamina Dex, dua produk solar non-subsidi yang banyak digunakan kendaraan bermesin diesel. Dexlite kini dihargai Rp 13.850 per liter, naik dari Rp 13.320, dan Pertamina Dex naik dari Rp 13.650 menjadi Rp 14.150 per liter.

Berikut rincian harga BBM Pertamina per 1 Agustus 2025 di beberapa provinsi utama seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara:

Pertamax (RON 92): Rp 12.200/liter

Pertamax Green (RON 95): Rp 13.000/liter

Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.200/liter

Dexlite (CN 51): Rp 13.850/liter

Pertamina Dex (CN 53): Rp 14.150/liter

Pertamax di Pertashop: Rp 12.400/liter (tidak berubah)

Shell Ikut Turunkan Harga BBM Bensin, Solar Naik

Tidak hanya Pertamina, Shell Indonesia juga melakukan penyesuaian harga BBM mulai 1 Agustus 2025. Perusahaan migas asal Belanda tersebut menurunkan harga produk bensin seperti Shell Super dan Shell V-Power, mengikuti tren penurunan harga minyak mentah dunia pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan informasi resmi dari situs Shell.co.id, harga Shell Super kini menjadi Rp 12.580 per liter, turun dari sebelumnya Rp 12.810. Shell V-Power juga turun dari Rp 13.300 menjadi Rp 13.050 per liter.

Namun berbeda dengan bensin, BBM jenis solar di Shell justru mengalami kenaikan. Harga Shell V-Power Diesel naik signifikan dari Rp 13.830 menjadi Rp 14.380 per liter, mengikuti tren yang serupa dengan Dex Series milik Pertamina.

Daftar Harga BBM Shell di Beberapa Wilayah Indonesia

Berikut adalah rincian harga BBM Shell yang berlaku mulai 1 Agustus 2025 di beberapa wilayah utama:

Di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat:

Shell Super: Rp 12.580/liter

Shell V-Power: Rp 13.050/liter

Shell V-Power Diesel: Rp 14.380/liter

Shell V-Power Nitro+: Rp 13.230/liter

Di Jawa Timur:

Shell Super: Rp 12.580/liter

Shell V-Power: Rp 13.050/liter

Shell V-Power Diesel: Tidak tersedia

Shell V-Power Nitro+: Tidak tersedia

Ketersediaan produk BBM Shell masih berbeda-beda di tiap provinsi. Beberapa jenis BBM seperti Shell V-Power Diesel dan Nitro+ belum tersedia di seluruh wilayah, termasuk sebagian wilayah Jawa Timur.

Respons Konsumen dan Dampak Potensial terhadap Pasar

Penurunan harga BBM bensin dari dua perusahaan besar ini disambut positif oleh konsumen, terutama yang mengandalkan kendaraan pribadi untuk mobilitas harian. Namun di sisi lain, kenaikan harga BBM solar justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha logistik dan transportasi barang, karena dapat mendorong kenaikan biaya operasional.

Tren fluktuasi harga BBM ini mencerminkan dinamika pasar energi global yang masih belum stabil. Faktor-faktor seperti harga minyak mentah dunia, ketegangan geopolitik, serta kebijakan pemerintah dalam negeri menjadi elemen penting yang memengaruhi harga BBM setiap bulannya.

Pelaku industri transportasi dan pengguna kendaraan komersial pun kini semakin jeli memantau pergerakan harga di SPBU, baik milik BUMN seperti Pertamina maupun swasta seperti Shell. Dengan kompetisi harga yang ketat dan kebutuhan akan efisiensi biaya operasional, tren penyesuaian harga BBM akan terus menjadi perhatian publik.

Terkini