JAKARTA - Korea Utara baru saja membuka pintu untuk wisatawan asing di resor pantai terbaru mereka yang terletak di kawasan Wonsan, tepatnya di Wonsan Kalma. Resor ini resmi menyambut turis asing pertamanya pada awal Juli 2025. Meskipun begitu, hingga saat ini, resor ini baru menerima wisatawan asal Rusia. Dengan biaya menginap yang terbilang mahal, sekitar Rp 33 juta untuk seminggu, resor ini menandai langkah besar Korea Utara dalam memperkenalkan sektor pariwisatanya ke dunia internasional.
Wonsan Kalma: Pembukaan Era Baru Pariwisata Korea Utara
Wonsan Kalma, yang terletak di kota Wonsan di Korea Utara, diresmikan pada bulan Juni 2025 oleh Kim Jong Un. Pembukaan ini menjadi momen penting, karena menandakan dimulainya era baru bagi pariwisata di negara yang terkenal tertutup ini. Resor ini memiliki kapasitas hingga 20.000 pengunjung, dengan fasilitas lengkap mulai dari restoran, area berenang di laut, hingga tempat olahraga.
Meskipun demikian, meskipun resor ini menjanjikan pengalaman mewah, hanya wisatawan Rusia yang diizinkan untuk berkunjung pada tahap awal. Menurut laporan dari Express.co.uk, pengunjung pertama yang datang ke Wonsan Kalma terdiri dari 15 orang warga negara Rusia. Mereka menghabiskan waktu di sana dengan menikmati berbagai fasilitas yang tersedia.
Biaya Menginap yang Mahal
Biaya untuk menginap di resor ini tidaklah murah. Setiap pengunjung diperkirakan harus merogoh kocek sekitar Rp 33 juta untuk satu minggu penuh. Ini menjadikan Wonsan Kalma sebagai destinasi eksklusif dengan harga yang tinggi. Meskipun harganya terbilang premium, resor ini menawarkan pengalaman liburan yang berbeda dengan resor-resor lain di kawasan Asia Timur.
Dengan fasilitas yang lengkap, pengunjung dapat menikmati pemandangan pantai yang indah, berenang di laut yang jernih, serta menikmati berbagai macam hidangan yang ditawarkan restoran yang ada. Selain itu, suasana yang tenang dan terpisah dari keramaian wisatawan lain menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin merasakan liburan di lokasi yang lebih privat.
Pengalaman Wisatawan Rusia di Wonsan Kalma
Salah satu wisatawan yang menjadi bagian dari rombongan pertama adalah Anastasiya Samsonova, seorang manajer SDM berusia 33 tahun asal Rusia. Anastasiya berbagi pengalaman liburannya di Wonsan Kalma, yang menurutnya sangat menyenangkan. "Kami tidak melihat ada yang salah di sana, tidak ada bahaya. Terus terang, kami sangat menyukainya," ujar Anastasiya.
Meski begitu, foto-foto yang dibagikan oleh Anastasiya menunjukkan suasana resor yang masih cukup sepi, dengan restoran yang kosong dan kursi berjemur yang tidak terpakai. Hal ini mungkin mencerminkan bahwa resor ini masih dalam tahap awal pembukaan dan belum banyak wisatawan yang datang.
“Hotelnya benar-benar baru dan sangat indah. Infrastruktur di sini sangat berkembang, dan kami merasa benar-benar bebas selama di sini,” tambahnya. Meskipun suasana di resor tampak cukup sepi, Anastasiya mengaku merasa nyaman dan menikmati waktu liburannya di Wonsan Kalma.
Resor Ini Terinspirasi Oleh Benidorm, Spanyol
Wonsan Kalma kabarnya terinspirasi oleh Benidorm, sebuah kota kecil di Spanyol yang kini menjadi destinasi wisata utama dengan banyak hotel dan resor mewah. Pada tahun 2017, Kim Jong Un mengirimkan delegasi besar-besaran ke Benidorm untuk mempelajari bagaimana kota tersebut berkembang menjadi pusat pariwisata besar. Delegasi ini terdiri dari politisi dan arsitek terkenal, yang kemudian menganalisis bagaimana meniru kesuksesan Benidorm di Korea Utara.
Citra satelit menunjukkan adanya kesamaan antara Wonsan Kalma dan Benidorm, terutama dalam hal tata letak resor dan keberadaan hotel serta taman air yang besar. Dengan proyek ambisius ini, Korea Utara berusaha menarik lebih banyak turis internasional, yang dapat membantu memulihkan perekonomiannya yang sedang terpuruk.
Langkah Strategis untuk Meningkatkan Ekonomi
Menurut beberapa pengamat, proyek Wonsan Kalma adalah bagian dari upaya Korea Utara untuk menarik devisa melalui sektor pariwisata. Setelah melalui periode yang penuh tantangan, terutama akibat sanksi internasional, negara ini mencoba memanfaatkan sektor wisata sebagai salah satu cara untuk mendongkrak ekonomi.
Pada tahun 2024, Korea Utara juga menerima sejumlah wisatawan dari Rusia, yang menandai pertama kalinya dalam lima tahun terakhir. Pada bulan Juni 2025, resor ini resmi dibuka untuk wisatawan lokal, dan pada 5 Juli 2025, mulai menerima pengunjung asing pertama mereka. Meski demikian, pada bulan Juli, DPR Korea Tour mengumumkan bahwa Wonsan Kalma akan menghentikan sementara penerimaan wisatawan asing. Pengumuman ini menunjukkan bahwa Korea Utara mungkin ingin mengatur kembali pembukaan sektor pariwisata secara lebih hati-hati.
Rencana Pengembangan Pariwisata Lainnya
Proyek Wonsan Kalma bukan satu-satunya inisiatif Korea Utara dalam pengembangan pariwisata. Beberapa laporan menyebutkan bahwa Korea Utara berencana untuk membangun lokasi wisata baru di seluruh negeri dalam waktu dekat. Ini menunjukkan bahwa pemerintah Korea Utara sangat serius dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan baru.
Tantangan dan Peluang Resor Wonsan Kalma
Meskipun baru dibuka untuk wisatawan asing, Wonsan Kalma memiliki tantangan tersendiri. Keterbatasan pengunjung yang hanya berasal dari Rusia dan sepinya suasana di resor menunjukkan bahwa tempat ini masih membutuhkan waktu untuk berkembang. Namun, dengan desain yang indah dan lokasi yang strategis, Wonsan Kalma berpotensi menjadi destinasi wisata populer, terutama jika Korea Utara membuka akses untuk negara-negara lain di masa depan.
Dengan biaya yang cukup tinggi, resor ini juga menargetkan pasar kelas atas. Ke depan, jika pemerintah Korea Utara terus berinvestasi dalam pengembangan sektor pariwisata, Wonsan Kalma bisa menjadi destinasi wisata internasional yang menarik banyak wisatawan dari berbagai belahan dunia.