JAKARTA - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) PT Pertamina terus mengalami penyesuaian sesuai dengan perkembangan pasar energi dan kebijakan pemerintah. Pada bulan Agustus 2025, Pertamina kembali mengupdate harga berbagai jenis BBM nonsubsidi, termasuk Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex. Penyesuaian harga ini merujuk pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 yang menjadi perubahan atas Keputusan Menteri Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran BBM.
Harga BBM yang mengalami perubahan ini tentunya berimbas pada daya beli masyarakat, baik di wilayah perkotaan maupun daerah-daerah lain di Indonesia. Setiap provinsi atau wilayah memiliki harga yang berbeda, tergantung pada berbagai faktor seperti biaya distribusi dan pajak setempat.
Harga BBM Pertamina 6 Agustus 2025 di Berbagai Daerah
Berikut ini adalah daftar harga BBM Pertamina yang berlaku pada 6 Agustus 2025 di berbagai wilayah Indonesia:
Sumatera dan Lampung
Di wilayah Sumatera, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung, harga BBM nonsubsidi yang berlaku adalah:
Pertamax: Rp12.500 per liter
Pertamax Turbo: Rp13.500 per liter
Dexlite: Rp14.150 per liter
Pertamina Dex: Rp14.450 per liter
Perbedaan harga ini disebabkan oleh faktor-faktor distribusi serta kondisi pasar lokal di masing-masing daerah. Harga BBM di wilayah ini relatif stabil dengan sedikit penurunan pada beberapa jenis BBM seperti Pertamax.
Daerah Free Trade Zone (FTZ) Sabang dan Batam
Untuk wilayah Free Trade Zone (FTZ) Sabang, yang dikenal dengan status khususnya dalam perdagangan bebas, harga BBM mengalami penyesuaian yang cukup signifikan:
Pertamax: Rp11.500 per liter
Dexlite: Rp12.960 per liter
Sementara itu, harga BBM di FTZ Batam adalah sebagai berikut:
Pertamax: Rp11.700 per liter
Pertamax Turbo: Rp12.550 per liter
Pertamina Dex: Rp13.450 per liter
Dexlite: Rp13.140 per liter
FTZ merupakan daerah yang memiliki kebijakan harga yang lebih fleksibel akibat statusnya yang sebagai zona perdagangan bebas. Ini memberikan pengaruh besar terhadap harga barang dan BBM yang beredar di daerah tersebut.
Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Bengkulu
Di wilayah Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Bengkulu, harga BBM yang berlaku adalah:
Pertamax: Rp12.800 per liter
Pertamax Turbo: Rp13.800 per liter
Dexlite: Rp14.450 per liter
Pertamina Dex: Rp14.750 per liter
Harga di wilayah ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa daerah lain di Sumatera dan Jawa, mengingat biaya distribusi dan pajak yang berlaku lebih tinggi.
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur
Untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga BBM Pertamina yang berlaku adalah sebagai berikut:
Pertamax: Rp12.200 per liter
Pertamax Turbo: Rp13.200 per liter
Pertamax Green 95: Rp13.000 per liter
Dexlite: Rp13.850 per liter
Pertamina Dex: Rp14.150 per liter
Harga BBM di daerah ini relatif stabil, dengan sedikit penurunan untuk beberapa jenis BBM nonsubsidi. Jakarta dan sekitarnya selalu menjadi pusat distribusi BBM terbesar, sehingga harga yang tertera di wilayah ini sering menjadi acuan bagi wilayah lainnya.
Penurunan Harga untuk Beberapa Jenis BBM
Salah satu kabar yang cukup menarik adalah penurunan harga BBM jenis Pertamax dan Pertamax Turbo di beberapa daerah. Penurunan harga ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah yang berusaha menjaga stabilitas harga energi nasional, khususnya dalam upaya mengurangi beban biaya hidup masyarakat.
Harga Pertamax yang turun di beberapa wilayah memberikan dampak positif bagi konsumen yang menggunakan bahan bakar ini sebagai pilihan utama. Hal serupa berlaku pada Pertamax Turbo, yang juga mengalami penyesuaian harga yang menguntungkan bagi masyarakat.
Kenaikan Harga pada Dexlite dan Pertamina Dex
Sementara itu, harga Dexlite dan Pertamina Dex mengalami kenaikan harga di beberapa wilayah, khususnya di daerah yang lebih terpencil dan memiliki biaya distribusi lebih tinggi. Kedua jenis BBM ini merupakan pilihan bagi pengguna kendaraan dengan mesin diesel, dan kenaikan harga mungkin terkait dengan fluktuasi harga minyak global serta biaya pengiriman dan distribusi yang terus meningkat.
Pengaruh Kebijakan Pemerintah terhadap Harga BBM
Harga BBM yang terus berubah ini menunjukkan pengaruh dari berbagai kebijakan pemerintah, termasuk keputusan terkait formula harga dasar dan pengaturan distribusi BBM. Kebijakan ini tidak hanya mempengaruhi harga jual eceran tetapi juga mempengaruhi pola konsumsi energi di Indonesia.
Salah satu tujuan dari penyesuaian harga BBM adalah untuk menciptakan keberlanjutan pasokan energi dalam negeri serta mendukung transisi energi bersih yang sedang berlangsung. Dalam hal ini, Pertamina berperan sebagai perusahaan yang memastikan ketersediaan BBM yang aman dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dampak Harga BBM terhadap Ekonomi Daerah
Kenaikan atau penurunan harga BBM juga memberikan dampak langsung terhadap ekonomi daerah. Daerah yang memiliki harga lebih murah, seperti FTZ Sabang dan Batam, menjadi daya tarik bagi masyarakat dan pelaku usaha yang membutuhkan bahan bakar dengan harga lebih terjangkau. Hal ini tentu menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk memilih daerah tempat mereka membeli bahan bakar, terutama bagi kendaraan pribadi dan industri.
Bagi daerah yang mengalami kenaikan harga, seperti di beberapa wilayah Sumatera dan Jawa, hal ini dapat berpotensi meningkatkan biaya hidup dan mempengaruhi daya beli masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan tetap mengawasi dan menyesuaikan harga BBM agar tetap sesuai dengan kemampuan masyarakat di berbagai daerah.
Prospek Harga BBM di Bulan-Bulan Berikutnya
Dengan adanya fluktuasi harga yang terjadi, banyak masyarakat yang penasaran akan pergerakan harga BBM pada bulan-bulan berikutnya. Mengingat faktor-faktor eksternal seperti harga minyak dunia dan kebijakan pemerintah, harga BBM di Indonesia diperkirakan akan terus berfluktuasi.
Konsumen disarankan untuk selalu memperbarui informasi harga BBM di wilayah mereka masing-masing guna memastikan mereka mendapatkan harga terbaik. Selain itu, dengan adanya variasi harga antar daerah, masyarakat dapat melakukan perbandingan untuk menentukan tempat yang lebih ekonomis untuk membeli bahan bakar.