Fakta Menarik tentang Kenapa Orang Korea Tidak Memerlukan Deodoran

Rabu, 06 Agustus 2025 | 12:39:25 WIB
Fakta Menarik tentang Kenapa Orang Korea Tidak Memerlukan Deodoran

JAKARTA - Korea Selatan dikenal dengan budaya yang sangat menghargai kebersihan dan perawatan tubuh. Namun, ada satu hal yang cukup menarik, yaitu banyak orang Korea yang tidak membutuhkan deodoran. Bahkan, di beberapa tempat di Korea, deodoran bukanlah produk yang umum ditemui di rak minimarket. Ini menjadi fenomena unik yang mengundang rasa ingin tahu banyak orang, terutama para turis yang sering kali kesulitan mencari deodoran di negara tersebut.

Jika Anda sedang berlibur ke Korea dan merasa kehabisan deodoran, Anda mungkin akan mendapati diri Anda kesulitan untuk menemukannya di toko-toko lokal. Lalu, apa yang membuat orang Korea tidak perlu menggunakan deodoran? Ternyata, jawabannya ada pada faktor genetik, bukan semata-mata kebiasaan atau tren budaya.

Penelitian yang dipublikasikan oleh Medical News Today mengungkapkan bahwa hanya sekitar 2% populasi dunia yang memiliki gen langka yang mempengaruhi bau ketiak mereka. Gen tersebut dikenal dengan nama ABCC11. Kelompok kecil ini, mayoritas di antaranya adalah orang-orang Asia Timur, termasuk orang Korea, tidak pernah mengalami masalah bau badan, meskipun tidak menggunakan deodoran. Hal ini menjelaskan mengapa orang Korea pada umumnya tidak membutuhkan produk deodoran untuk menjaga kebersihan tubuh mereka.

Gen ABCC11: Kunci dari Fenomena Tanpa Bau Badan

Penelitian yang dilakukan di University of Bristol, Inggris, dalam studi Children of the 90s, mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa hanya 2% dari 6.495 perempuan yang terlibat dalam studi tersebut yang memiliki gen ABCC11. Mereka adalah individu yang "beruntung" karena memiliki kemampuan genetik untuk tidak mengeluarkan bau ketiak.

Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Investigative Dermatology tersebut menyebutkan bahwa kelompok dengan gen ABCC11 ini secara alami tidak menghasilkan bau badan. Menariknya, meskipun mereka tidak perlu menggunakan deodoran, sekitar 78% dari mereka justru memilih untuk tetap memakai deodoran sehari-hari. Pilihan ini lebih dipengaruhi oleh faktor budaya dan norma sosial yang ada di sekitar mereka, bukan karena kebutuhan biologis untuk menutupi bau badan.

Mengapa Beberapa Orang Masih Menggunakan Deodoran meski Tidak Bau Ketiak?

Meski memiliki gen yang membuat mereka tidak mengeluarkan bau badan, sebagian besar orang Korea tetap menggunakan deodoran. Fenomena ini menunjukkan betapa besar pengaruh budaya terhadap kebiasaan sehari-hari, termasuk dalam hal perawatan tubuh. Budaya yang sangat menghargai kebersihan dan penampilan membuat penggunaan deodoran menjadi hal yang dianggap wajar, meskipun tidak dibutuhkan secara fisik.

Prof. Ian Day, salah satu penulis studi ini, menyatakan bahwa tiga perempat dari mereka yang tidak memiliki bau ketiak secara rutin menggunakan deodoran hanya karena faktor sosial dan budaya. "Mereka menggunakan deodoran sebagai bagian dari kebiasaan budaya, bukan karena mereka membutuhkan produk tersebut," ungkapnya.

Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan menggunakan deodoran sangat dipengaruhi oleh norma yang berkembang dalam masyarakat, meskipun secara biologis, mereka tidak perlu produk tersebut.

Kotoran Telinga dan Gen ABCC11

Menariknya, salah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang memiliki gen ABCC11 adalah dengan melihat jenis kotoran telinga mereka. Orang yang memiliki kotoran telinga kering umumnya juga memiliki gen ini dan tidak mengeluarkan bau badan. Peneliti menemukan bahwa ada kaitan antara gen ABCC11 dan produksi keringat yang bercampur dengan bakteri, yang merupakan penyebab utama bau badan.

"Bau ketiak muncul ketika keringat bercampur dengan bakteri yang ada di kulit, dan ini sangat dipengaruhi oleh gen ABCC11," jelas Dr. Santiago Rodriguez, salah satu peneliti dalam studi tersebut.

Hasil temuan ini memberikan pemahaman baru tentang bagaimana genetika bisa mempengaruhi kebiasaan pribadi kita, khususnya dalam hal perawatan kebersihan tubuh. Peneliti juga menjelaskan bahwa tes gen sederhana dapat membantu seseorang mengetahui apakah mereka perlu menggunakan deodoran atau tidak, serta mengurangi ketergantungan pada produk kimia yang bisa jadi tidak dibutuhkan.

Pengaruh Genetik dalam Pilihan Produk Kebersihan Pribadi

Penelitian ini membuka kemungkinan baru dalam pemilihan produk perawatan pribadi berdasarkan genetik. Misalnya, dengan adanya pengetahuan bahwa seseorang tidak memiliki bau badan karena gen ABCC11, mereka bisa lebih sadar diri dan menghindari pembelian deodoran yang sebenarnya tidak diperlukan.

"Tes genetik sederhana dapat membantu orang memahami kebutuhan perawatan pribadi mereka, sehingga mereka tidak perlu membeli produk yang tidak mereka butuhkan. Ini juga akan mengurangi paparan terhadap bahan kimia yang terkandung dalam produk-produk deodoran," ujar Dr. Rodriguez.

Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana genetika bisa memengaruhi rutinitas kebersihan tubuh seseorang. Tidak hanya itu, temuan ini juga bisa menjadi pertimbangan dalam pembuatan produk-produk kebersihan yang lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan individual.

Budaya dan Kebiasaan dalam Perawatan Tubuh

Selain faktor genetik, kebiasaan budaya juga mempengaruhi cara orang-orang menjaga kebersihan tubuh mereka. Di Korea Selatan, di mana standar kebersihan dan penampilan sangat tinggi, penggunaan deodoran menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari meski tidak semua orang benar-benar membutuhkan produk tersebut. Hal ini mencerminkan peran besar budaya dalam membentuk kebiasaan individu, meskipun tidak selalu berkaitan dengan kebutuhan biologis.

Kebiasaan ini tidak hanya berlaku di Korea Selatan, namun juga di banyak negara lain, di mana perawatan diri dan kebersihan sering kali dianggap sebagai bagian dari penampilan sosial yang diterima.

Kenapa Ini Penting?

Pemahaman tentang bagaimana genetika dan budaya memengaruhi kebiasaan perawatan tubuh bisa membantu kita untuk lebih bijaksana dalam memilih produk yang kita gunakan. Dengan mengetahui bahwa beberapa orang tidak perlu menggunakan deodoran, kita bisa lebih memahami pentingnya memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan pribadi, tanpa terjebak pada tren atau norma yang tidak relevan.

Terkini