JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) kembali mencatatkan prestasi luar biasa dalam pembangunan infrastruktur Indonesia. Perusahaan konstruksi milik negara ini berhasil menyelesaikan Proyek Tol Bayung Lencir - Tempino Seksi 3 sepanjang 15,47 kilometer dalam waktu hanya 473 hari, sebuah pencapaian yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan target kontrak yang seharusnya memakan waktu 600 hari. Berkat pencapaian ini, Hutama Karya meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) untuk kategori "Pengerjaan Proyek Jalan Bebas Hambatan dengan Tingkat Efisiensi Waktu Tertinggi." Penghargaan tersebut diserahkan secara resmi di Auditorium Ki Narto Sabdo, Gedung MURI & Jaya Suprana Institute, Jakarta, pada Jumat (1/8), yang diterima oleh Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum Hutama Karya, Rizky Agung Saputra.
Efisiensi Waktu yang Mencapai 21,7%
Keberhasilan Hutama Karya dalam menyelesaikan proyek ini tidak hanya menunjukkan kemampuan dalam mempercepat pembangunan, tetapi juga mempertahankan standar tinggi dalam hal kualitas dan keselamatan kerja. EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan bahwa proyek ini selesai 127 hari lebih cepat dari target semula. Pencapaian tersebut menghasilkan efisiensi waktu yang mencapai 21,7%, yang dinilai sebagai yang tertinggi dalam kategori pembangunan jalan tol di Indonesia.
“Rekor MURI ini menjadi bukti nyata komitmen Hutama Karya dalam menghadirkan infrastruktur berkualitas dengan efisiensi waktu yang optimal,” ujar Adjib Al Hakim. Ia menambahkan bahwa meskipun proyek ini diselesaikan lebih cepat, kualitas kerja dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama bagi perusahaan. Proyek tol ini menjadi bagian penting dari pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dengan Jambi, serta membuka akses yang lebih mudah antara dua provinsi besar di Pulau Sumatera.
Teknologi Konstruksi Digital sebagai Kunci Keberhasilan
Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada percepatan proyek adalah penerapan teknologi konstruksi digital yang inovatif. PT Hutama Karya mengadopsi teknologi canggih, seperti sistem pemindai otomatis untuk pengontrolan penggunaan material dengan presisi tinggi, serta peralatan pengukuran tanah yang memungkinkan untuk menganalisis kualitas tanah secara instan. Selain itu, teknologi perencanaan digital yang memungkinkan koordinasi lebih efektif antar tim di lapangan juga diterapkan dengan maksimal.
Proyek ini juga memanfaatkan teknologi pemetaan laser dan sistem navigasi satelit yang mempercepat proses pengukuran lapangan. Tak hanya itu, penggunaan kamera pengawas di seluruh lokasi proyek memastikan bahwa setiap tahapan pekerjaan dapat dipantau secara real-time. Penerapan teknologi-teknologi canggih ini memungkinkan efisiensi dalam perencanaan dan eksekusi proyek, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dan lebih presisi.
Namun, meskipun ada dorongan untuk menyelesaikan proyek dengan cepat, Hutama Karya tetap menjaga standar keselamatan kerja yang tinggi. Proyek ini telah tercatat dengan penghargaan nihil kecelakaan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI, berkat pencapaian 2.935.573 jam kerja aman tanpa kecelakaan. Ini menunjukkan bahwa kecepatan pembangunan tidak mengorbankan faktor keselamatan bagi pekerja yang terlibat dalam proyek tersebut.
Meningkatkan Konektivitas dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 tidak hanya memberikan dampak positif bagi aspek transportasi, tetapi juga untuk ekonomi regional. Proyek ini menghubungkan dua provinsi besar, yakni Sumatera Selatan dan Jambi, serta menjadi bagian dari Jalan Tol Betung - Jambi yang lebih luas. Keberadaan jalan tol ini diharapkan dapat mempercepat distribusi barang dan jasa antar kedua provinsi, sehingga memacu pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang investasi baru.
Tol ini juga diproyeksikan akan memperpendek waktu tempuh antara Palembang dan Jambi, yang akan memberikan kenyamanan lebih bagi masyarakat yang sering melakukan perjalanan antara dua kota besar tersebut. Dengan adanya akses yang lebih cepat, sektor pariwisata juga diperkirakan akan berkembang pesat. Jambi, dengan potensi wisata alam dan budaya seperti Taman Nasional Bukit Duabelas dan Candi Muaro Jambi, diharapkan menjadi salah satu destinasi wisata utama di Pulau Sumatera. Keberadaan jalan tol ini akan memberikan kemudahan akses bagi wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan alam dan budaya Jambi.
Prestasi dan Komitmen Hutama Karya dalam Pembangunan Infrastruktur
Hutama Karya terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hingga saat ini, perusahaan telah berhasil membangun lebih dari 1.000 kilometer Jalan Tol Trans Sumatera, dengan 952 kilometer ruas tol yang telah beroperasi. Keberhasilan ini membuktikan dedikasi Hutama Karya dalam mendukung pengembangan infrastruktur yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia, dengan fokus pada peningkatan konektivitas yang lebih baik antarprovinsi.
Pencapaian penghargaan MURI ini juga mencerminkan implementasi nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) yang dipegang teguh oleh seluruh karyawan Hutama Karya. Dalam setiap proyeknya, Hutama Karya selalu mengedepankan prinsip "zero accident, zero unconformity, dan zero waste," yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.