JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur mengalami perubahan yang cukup signifikan pada Rabu, 20 Agustus 2025. Bawang merah dan beberapa jenis cabai mengalami penurunan harga, sementara daging dan telur ayam kampung justru mengalami kenaikan. Artikel ini akan membahas update harga sembako terbaru, faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga, serta tips berbelanja hemat di tengah kondisi harga yang bergejolak.
1. Update Harga Sembako Terbaru di Jawa Timur
Berikut adalah harga sembako terbaru yang tercatat pada tanggal 20 Agustus 2025 di Jawa Timur:
Beras premium: Rp 15.089 per kg
Beras medium: Rp 12.872 per kg
Gula kristal putih: Rp 16.520 per kg
Minyak goreng curah: Rp 18.602 per kg
Minyak goreng kemasan premium: Rp 20.113 per liter
Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 17.271 per liter
Daging sapi paha belakang: Rp 118.818 per kg
Daging ayam ras: Rp 32.582 per kg
Daging ayam kampung: Rp 68.674 per kg (naik 0,52%)
Telur ayam ras: Rp 26.584 per kg
Telur ayam kampung: Rp 46.791 per kg (naik 0,56%)
Bawang merah: Rp 40.067 per kg (turun 3,35%)
Cabai merah keriting: Rp 29.588 per kg (turun 0,98%)
Cabai merah besar: Rp 31.434 per kg (turun 0,73%)
Bawang putih: Rp 30.159 per kg
Gas elpiji: Rp 19.720 per tabung
Penurunan harga bawang merah dan cabai sedikit meringankan beban pengeluaran sehari-hari, sementara kenaikan harga ayam kampung dan telur kampung sedikit menambah pengeluaran konsumsi protein.
2. Faktor Penyebab Perubahan Harga Sembako
Fluktuasi harga sembako dipengaruhi oleh sejumlah faktor utama, antara lain:
Ketersediaan Pasokan: Saat panen melimpah dan distribusi lancar, harga bahan pokok cenderung turun. Sebaliknya, kelangkaan pasokan dapat memicu kenaikan harga.
Permintaan Pasar: Permintaan yang tinggi akan menaikkan harga, terutama pada masa-masa tertentu seperti hari besar atau musim liburan.
Cuaca dan Musim: Perubahan musim dan cuaca ekstrem dapat mempengaruhi hasil pertanian dan produksi peternakan sehingga berdampak pada harga.
Biaya Produksi: Kenaikan biaya pakan, bahan bakar, dan tenaga kerja turut memengaruhi harga jual di pasar.
Kebijakan Pemerintah: Regulasi impor, pajak, subsidi, dan kebijakan distribusi juga memiliki dampak signifikan pada kestabilan harga.
Gangguan Logistik: Masalah pada rantai distribusi seperti kemacetan, bencana, atau pemogokan dapat menimbulkan keterlambatan pasokan sehingga harga naik.
Nilai Tukar Mata Uang: Apabila bahan pokok diimpor, fluktuasi nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi harga jual di dalam negeri.
3. Dampak Perubahan Harga pada Konsumen dan Tips Berbelanja
Perubahan harga sembako akan sangat mempengaruhi anggaran belanja keluarga. Berikut beberapa tips yang dapat membantu mengatur pengeluaran di tengah kondisi pasar yang berubah-ubah:
Manfaatkan penurunan harga dengan membeli bahan pokok seperti bawang merah dan cabai pada saat harga turun.
Prioritaskan pembelian protein seperti ayam dan telur sesuai kebutuhan, dan cari alternatif saat harga naik.
Belanja di pasar tradisional dan pasar modern untuk membandingkan harga dan mencari penawaran terbaik.
Gunakan aplikasi pemantau harga atau informasi lokal untuk mengikuti perkembangan harga secara real-time.
Rencanakan belanja mingguan untuk menghindari pembelian impulsif yang berpotensi membengkakkan pengeluaran.
Manfaatkan program diskon, subsidi, atau bantuan pangan dari pemerintah bila tersedia.
4. Pentingnya Pemantauan Harga Sembako
Stabilitas harga sembako sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya keluarga berpenghasilan rendah. Pemerintah dan pelaku pasar perlu terus memantau dan mengelola pasokan agar harga tetap stabil dan tidak memberatkan konsumen. Kenaikan harga yang berlebihan harus diantisipasi dengan kebijakan tepat, sementara penurunan harga pun harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat.