Bandara DEO Sorong Menyandang Status Internasional, Belum Layani Penerbangan Luar Negeri

Kamis, 21 Agustus 2025 | 09:37:14 WIB
Bandara DEO Sorong Menyandang Status Internasional, Belum Layani Penerbangan Luar Negeri

JAKARTA - Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong kini resmi berstatus sebagai bandara internasional. Namun, hingga kini belum ada satu pun penerbangan luar negeri yang beroperasi dari bandara tersebut. Hal ini disebabkan belum adanya maskapai yang mengajukan izin rute internasional.

Kepala Bandara DEO, Asep Sukarjo, menyatakan bahwa kendati secara infrastruktur Bandara DEO sudah memenuhi standar internasional, pihaknya tidak memiliki kewenangan dalam membuka jalur penerbangan luar negeri. Menurut Asep, inisiatif pembukaan rute sepenuhnya berada di tangan maskapai penerbangan dan Direktorat Perhubungan Udara.

“Bandara DEO sudah siap secara fasilitas. Namun, untuk penerbangan internasional harus ada maskapai yang mengajukan izin rute. Sampai hari ini, belum ada satu pun maskapai yang mengajukan secara resmi,” ujar Asep.

Fasilitas Siap, Tapi Menunggu Langkah Maskapai

Pihak bandara telah melakukan berbagai penyesuaian, mulai dari area imigrasi, bea cukai, karantina, hingga pengamanan, guna mendukung operasional penerbangan internasional. Namun, tanpa adanya pengajuan dari maskapai, rute internasional tidak bisa dioperasikan.

“Bandara pada prinsipnya hanya penyedia sarana. Jadi, masyarakat perlu memahami kalau rute internasional itu ditentukan maskapai. Kalau ada permintaan pasar yang kuat, tentu maskapai akan mengajukan,” tegas Asep.

Kesiapan infrastruktur ini mencakup landasan pacu, terminal penumpang, hingga perangkat sistem keamanan bandara yang telah disesuaikan dengan regulasi internasional.

Peresmian Status Internasional di Hari Kemerdekaan

Peresmian status internasional Bandara DEO dilakukan oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, pada 17 Agustus 2025 lalu. Acara tersebut berlangsung di Lapangan Lantamal XIV Sorong, yang dihadiri oleh berbagai unsur Forkopimda dan tokoh masyarakat.

Kenaikan status ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan yang telah menetapkan Bandara DEO sebagai bandara internasional berdasarkan kajian strategis kawasan timur Indonesia.

Harapan Buka Akses Pasifik dan Asia

Dengan status baru ini, pemerintah daerah berharap Bandara DEO dapat membuka jalur penerbangan langsung ke negara-negara di kawasan Pasifik, seperti Papua Nugini, dan negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, atau Filipina.

Langkah ini dinilai penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah timur Indonesia serta mempercepat konektivitas internasional dari dan menuju Papua Barat Daya. Bandara DEO dipandang memiliki posisi strategis untuk menjadi pintu gerbang Indonesia timur ke dunia internasional.

Tantangan: Belum Adanya Minat Maskapai

Namun, tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah belum adanya minat dari maskapai penerbangan untuk membuka rute luar negeri dari Bandara DEO. Faktor utama yang memengaruhi hal ini adalah potensi pasar dan daya tarik ekonomi dari rute yang ditawarkan.

Pihak bandara menegaskan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pusat untuk menarik minat maskapai melalui berbagai strategi, termasuk promosi pariwisata dan potensi perdagangan daerah.

Terkini