Buras, Takjil Gurih Khas Sunda yang Laris Manis Saat Ramadan

Rabu, 19 Maret 2025 | 15:24:02 WIB
Buras, Takjil Gurih Khas Sunda yang Laris Manis Saat Ramadan

JAKARTA - Buras, atau sering disebut Bubur Heuras, menjadi salah satu primadona kuliner saat bulan Ramadan di Kabupaten Lebak, Banten. Makanan khas Sunda yang menyerupai lontong ini memiliki isian oncom pedas yang khas, menjadikannya alternatif takjil favorit masyarakat. Selama Ramadan, buras banyak dijual di berbagai lapak takjil, terutama di Kota Rangkasbitung, sehingga mudah ditemukan oleh pembeli yang mencari santapan berbuka puasa.

Salah satu pedagang kuliner di kawasan Jalan Multatuli, Ibu Robi, mengungkapkan bahwa buras selalu menjadi incaran masyarakat selama Ramadan. “Dalam sehari, saya bisa menjual hingga 50 buah buras. Bukan saya yang membuat, saya hanya menjual titipan, tapi memang cukup laris,” ujar Ibu RobI.

Buras biasanya dinikmati dengan sambal kacang tanah dan kerupuk mie, yang semakin menambah cita rasa gurih dan lezat. Kombinasi ini membuatnya menjadi pilihan yang lebih mengenyangkan dibandingkan takjil manis lainnya. Meski bukan makanan asli Banten, buras kini sangat mudah ditemui di berbagai pedagang makanan dan kue basah di wilayah tersebut, terutama selama bulan Ramadan.

Selain rasanya yang lezat, harga buras juga cukup terjangkau. Makanan ini dijual dengan kisaran harga Rp2 ribu hingga Rp4 ribu per bungkus, tergantung pada isian yang digunakan. Selain oncom pedas, buras juga memiliki varian isi lainnya, seperti kentang dan daging ayam, yang memberikan pilihan lebih bagi pembeli.

Salah satu warga Rangkasbitung, Ela, mengaku menyukai buras karena makanan ini bisa menjadi pengganti nasi saat berbuka puasa. “Saya suka buras karena terbuat dari beras, jadi mengenyangkan, dan harganya juga terjangkau,” ujar Ela.

Selain buras, makanan gurih lainnya seperti gorengan juga menjadi favorit masyarakat Kabupaten Lebak untuk berbuka puasa. Kebiasaan ini menunjukkan bahwa warga di daerah tersebut lebih memilih takjil dengan rasa gurih dibandingkan yang manis. Hal ini pula yang membuat buras dan gorengan selalu laris di pasaran selama Ramadan.

Kuliner khas seperti buras tidak hanya menjadi bagian dari tradisi berbuka puasa, tetapi juga menjadi peluang usaha bagi pedagang kecil. Dengan meningkatnya permintaan selama bulan suci, banyak pedagang yang menjadikan buras sebagai menu andalan di lapak mereka. Popularitas buras juga semakin meningkat karena kemudahan dalam mendapatkannya, baik di pasar tradisional maupun pedagang kaki lima di berbagai sudut kota.

Ramadan memang selalu menghadirkan berbagai kuliner khas yang menarik perhatian masyarakat, dan buras adalah salah satu yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Keunikan rasa dan tekstur buras yang gurih dan mengenyangkan membuatnya tetap bertahan sebagai salah satu pilihan takjil utama di Kabupaten Lebak dan sekitarnya.

Terkini