JAKARTA - Menjelang waktu berbuka puasa, kawasan perempatan Pramuka-Sidapurna di Kuningan menjadi salah satu lokasi favorit bagi warga untuk berburu takjil. Lapak-lapak pedagang berjejer di sepanjang jalan, menawarkan berbagai macam jajanan khas Ramadan yang menggoda selera.
Kesibukan warga yang berburu takjil juga menarik perhatian Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar. Ia ikut meramaikan suasana ngabuburit dengan berbelanja takjil di kawasan tersebut. Menurutnya, lokasi ini menjadi tempat yang tepat bagi warga Kuningan untuk menikmati kuliner khas Ramadan.
"Takjil utama yang saya cari adalah bubur gentel atau kolak biji salak. Alhamdulillah, saya menemukannya di sini. Saya juga mencoba beberapa jajanan lain karena pilihannya sangat beragam," ujar Bupati Dian.
Berbagai jenis makanan dan minuman tersedia di kawasan ini, mulai dari cendol, es campur, kolak pisang, kolak waluh, es pisang ijo, hingga baso cuanki. Selain itu, aneka gorengan seperti aci, tempe, tahu crispy, gemet, cilor, marpel, dan aci jando juga banyak dijual oleh pedagang.
Tingginya animo masyarakat yang datang ke perempatan Pramuka-Sidapurna tidak hanya menciptakan suasana Ramadan yang semakin semarak, tetapi juga berdampak positif bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di bidang kuliner. Bupati Dian menilai bahwa Ramadan menjadi momen yang sangat baik bagi UMKM lokal untuk berkembang.
"Saya kira ini seperti one-stop service bagi warga Kuningan. Di sini, ada berbagai macam makanan dan minuman tradisional maupun kekinian. Harganya pun cukup terjangkau. Saya sangat merekomendasikan tempat ini bagi warga yang ingin berburu takjil dengan banyak pilihan," tambahnya.
Rusdi (55), seorang pedagang cendol asal Kelurahan Winduherang, mengaku bahwa dagangannya lebih laris selama bulan puasa.
"Setiap sore banyak yang berburu takjil, jadi alhamdulillah pendapatan saya meningkat. Kami selalu menjaga kualitas rasa, terutama dengan menggunakan gula merah asli agar cita rasanya tetap otentik," ungkapnya.
Selain mendukung perekonomian warga, aktivitas berburu takjil juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat kebersamaan antarwarga. Banyak pembeli yang datang bersama keluarga atau teman untuk ngabuburit sambil menikmati suasana sore.
"Ini bukan hanya soal mencari makanan berbuka puasa, tetapi juga kebersamaan. Saya senang bisa datang ke sini bersama anak-anak dan istri. Sambil ngabuburit, kami bisa berkeliling memilih makanan favorit untuk berbuka," ujar Hadi, salah satu pembeli asal Kelurahan Cijoho.
Suasana di perempatan Pramuka-Sidapurna ini diprediksi akan terus ramai hingga akhir Ramadan. Para pedagang berharap tren positif ini dapat terus berlangsung di tahun-tahun mendatang agar UMKM di Kuningan semakin berkembang dan dikenal luas oleh masyarakat.