Olahraga Saat Puasa: Waktu Terbaik dan Panduan dari Dokter

Kamis, 20 Maret 2025 | 21:00:32 WIB
Olahraga Saat Puasa: Waktu Terbaik dan Panduan dari Dokter

JAKARTA - Menjalankan ibadah puasa tidak seharusnya menjadi alasan untuk berhenti berolahraga. Aktivitas fisik tetap penting untuk menjaga kebugaran tubuh selama bulan Ramadan. Namun, memilih waktu yang tepat untuk berolahraga menjadi faktor krusial agar tubuh tetap fit tanpa mengalami dehidrasi atau kelelahan berlebihan.

Menurut dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), dr. Purwo Sri Rejeki, kebugaran tubuh bukan hanya soal tampilan fisik, tetapi juga tentang kemampuan seseorang menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik. "Silakan tetap berolahraga, tetapi selama bulan puasa, olahraga bukan bertujuan untuk mengejar target atau prestasi, melainkan untuk menjaga kebugaran tubuh," ujar dr. Sri.

Ia mencontohkan bahwa olahraga seperti angkat beban sebaiknya tidak dilakukan dengan tujuan meningkatkan beban latihan secara bertahap. "Misalnya, hari ini 10 kg, besok ditambah lagi, itu bukan konsep yang disarankan saat puasa. Yang lebih penting adalah menjaga ritme latihan agar tubuh tetap bugar tanpa membebani diri secara berlebihan," jelasnya.

Waktu Terbaik untuk Berolahraga Saat Puasa

Salah satu pertimbangan penting saat berolahraga di bulan Ramadan adalah pemilihan waktu. Dr. Sri menyarankan agar olahraga dilakukan menjelang waktu berbuka puasa. "Jika kadar glukosa dalam tubuh menurun selama berolahraga, maka tubuh bisa segera mendapatkan asupan energi saat berbuka," imbuhnya.

Selain itu, olahraga juga dapat dilakukan setelah berbuka puasa, tetapi dengan catatan bahwa tubuh harus diberi waktu untuk mencerna makanan terlebih dahulu. Olahraga berat seperti lari jarak jauh atau latihan kekuatan berlebihan sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat.

Asupan Gizi dan Hidrasi yang Tepat

Menjaga pola makan dan asupan gizi selama Ramadan juga menjadi kunci dalam menjaga kebugaran tubuh. Dr. Sri menegaskan bahwa pola makan saat berbuka harus dilakukan secara bertahap dan tidak berlebihan. "Jika seseorang langsung makan dalam jumlah banyak saat berbuka, insulin dalam tubuh akan melonjak tinggi dan kadar glukosa bisa turun kembali dengan cepat, sehingga dapat menyebabkan rasa lemas atau pusing," ujarnya.

Pola makan bertahap dapat dimulai dengan mengonsumsi makanan ringan seperti kurma atau buah-buahan sebelum beralih ke makanan utama. Selain itu, tubuh juga memerlukan asupan cairan yang cukup agar tetap terhidrasi dengan baik selama berpuasa. "Tidak disarankan untuk minum dalam jumlah besar sekaligus, karena dapat menghambat penyerapan cairan oleh tubuh. Minumlah secara bertahap agar tubuh tetap terhidrasi dengan optimal," tambahnya.

Olahraga Ringan yang Disarankan

Beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan selama bulan puasa antara lain jalan santai, yoga, bersepeda, atau latihan peregangan. Aktivitas fisik ringan ini tetap dapat membantu menjaga kebugaran tubuh tanpa membebani sistem metabolisme yang sedang menyesuaikan diri dengan pola makan selama Ramadan.

Bagi mereka yang terbiasa melakukan olahraga intensitas tinggi, dr. Sri menyarankan untuk mengurangi intensitas latihan dan lebih fokus pada pergerakan yang membantu menjaga kelenturan serta keseimbangan tubuh. "Intinya, olahraga saat puasa harus disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing. Dengarkan sinyal tubuh dan jangan memaksakan diri jika merasa lemas atau kurang bertenaga," tutupnya.

Dengan mengikuti panduan yang tepat, olahraga tetap bisa dilakukan dengan aman selama Ramadan tanpa mengganggu ibadah puasa dan aktivitas sehari-hari.

Terkini