Senin, 15 September 2025

Harga Minyak Dunia Menguat, Pasar Global Respons Rencana Rusia dan Penurunan Stok AS

Harga Minyak Dunia Menguat, Pasar Global Respons Rencana Rusia dan Penurunan Stok AS
Harga Minyak Dunia Menguat, Pasar Global Respons Rencana Rusia dan Penurunan Stok AS

JAKARTA - Pergerakan harga minyak dunia kembali menunjukkan penguatan setelah sejumlah faktor fundamental dan geopolitik memengaruhi dinamika pasar global. Salah satu pendorong utama adalah rencana Rusia yang dikabarkan akan memangkas ekspor bensin, diikuti oleh penurunan signifikan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat (AS). Langkah ini langsung mendapat perhatian para pelaku pasar energi dan memengaruhi arah harga di berbagai bursa komoditas dunia.

Mengutip laporan Reuters, harga Brent Crude Futures menguat sebesar 0,98% dan ditutup pada level US$69,18 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) naik 1,20% menjadi US$66,03. Kedua jenis minyak mentah acuan tersebut mencerminkan sentimen positif yang didorong oleh kombinasi faktor teknis dan kebijakan luar negeri negara produsen utama.

Efek Kebijakan Energi Rusia Terhadap Ekspektasi Global

Baca Juga

Ketersediaan BBM Shell di Jabodetabek Masih Terbatas

Kabar rencana Rusia untuk mengurangi ekspor bensin menjadi salah satu katalis kuat dalam mengangkat kembali harga minyak. Menurut informasi yang beredar, pemangkasan ekspor tersebut akan berlaku untuk sebagian besar negara, kecuali beberapa mitra strategis seperti Mongolia dan negara-negara dengan perjanjian pasokan khusus.

Langkah Rusia tersebut dinilai sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan pasokan domestik serta mengantisipasi permintaan dalam negeri yang meningkat. Di sisi lain, keputusan ini menimbulkan ekspektasi pengurangan suplai global, yang secara alami mendorong harga minyak mentah naik.

Langkah protektif dari Rusia juga mencerminkan pola yang sebelumnya dilakukan negara produsen lain dalam merespons fluktuasi pasar dan kebutuhan nasional. Para analis memandang hal ini sebagai indikasi bahwa ketatnya pasokan di pasar global masih akan menjadi tema utama dalam beberapa waktu ke depan.

Pengaruh Sinyal Operasi Chevron di Venezuela

Sebelum harga minyak kembali naik, pasar sempat berfluktuasi akibat kabar mengenai potensi dilonggarkannya sanksi terhadap Venezuela. Presiden AS Donald Trump disebut-sebut tengah mempersiapkan pemberian izin terbatas kepada perusahaan minyak Chevron untuk kembali beroperasi di negara tersebut.

Mitra dari Again Capital LLC, John Kilduff, menjelaskan bahwa kabar ini sempat memberi tekanan pada pasar karena dipandang sebagai langkah yang dapat menambah pasokan minyak global. Namun, ia menegaskan bahwa langkah ini bersifat sangat spesifik dan tidak menandakan relaksasi kebijakan energi AS secara umum.

“Berita tentang Chevron yang dapat kembali beroperasi di Venezuela sempat melemahkan pasar,” ujar Kilduff. Namun, ia menambahkan bahwa kemungkinan besar izin tersebut hanya berlaku untuk satu kasus tertentu dan tidak akan meluas ke perusahaan lain dalam waktu dekat.

Data Persediaan Minyak AS Jadi Pemicu Kenaikan Harga

Di tengah dinamika kebijakan luar negeri, data fundamental dari AS turut memperkuat sentimen positif. Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa stok minyak mentah nasional turun sebanyak 3,2 juta barel dalam sepekan terakhir, menjadi 419 juta barel. Angka ini jauh melebihi ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan hanya sebesar 1,6 juta barel.

Penurunan ini menunjukkan peningkatan aktivitas konsumsi domestik serta potensi pengetatan pasokan, yang kemudian mendorong harga minyak naik. Dalam konteks ini, data EIA memberikan keyakinan tambahan kepada investor bahwa permintaan tetap kuat, meski dibayangi berbagai ketidakpastian ekonomi global.

Selain itu, penguatan harga minyak turut ditopang oleh kabar tentang kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa. Harapan akan meredanya ketegangan perdagangan global berkontribusi pada membaiknya prospek ekonomi dan permintaan energi ke depan.

Keseimbangan Pasar Minyak Dunia dalam Sorotan

Di tengah berbagai faktor yang memengaruhi harga, pelaku pasar kini fokus pada bagaimana negara-negara produsen dan konsumen besar akan menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan. Keputusan Rusia untuk menahan ekspor bensin dan data penurunan stok minyak AS mencerminkan kondisi pasar yang masih rapuh dan sangat sensitif terhadap perubahan kebijakan maupun geopolitik.

Secara keseluruhan, harga minyak dunia kembali bergerak positif setelah dipengaruhi oleh kombinasi faktor teknikal, kebijakan pemerintah, dan data inventaris yang lebih rendah dari perkiraan. Kondisi ini memperkuat pandangan bahwa volatilitas pasar energi masih akan berlanjut, seiring banyaknya faktor eksternal yang belum sepenuhnya stabil.

Zahra Kurniawati

Zahra Kurniawati

variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Daftar Harga HP Realme Terbaru Lengkap Semua Seri Populer

Daftar Harga HP Realme Terbaru Lengkap Semua Seri Populer

Premier League : Strategi Lemparan ke Dalam Brentford Bikin Chelsea Kehilangan Poin

Premier League : Strategi Lemparan ke Dalam Brentford Bikin Chelsea Kehilangan Poin

Arsenal Dominan Atasi Nottingham Forest, Puncaki Klasemen Premier League

Arsenal Dominan Atasi Nottingham Forest, Puncaki Klasemen Premier League

Real Madrid Kalahkan Sociedad, Jaga Rekor Sempurna di LaLiga

Real Madrid Kalahkan Sociedad, Jaga Rekor Sempurna di LaLiga

Barcelona vs Valencia LaLiga, Jadwal Tayang dan Live Streaming

Barcelona vs Valencia LaLiga, Jadwal Tayang dan Live Streaming