
JAKARTA - Pada periode pertama Agustus 2025, harga Mineral Acuan (HMA) nikel mengalami kenaikan signifikan dan ditetapkan pada angka US$15.028,33 per ton. Harga ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan periode sebelumnya, yang mencerminkan tren positif dalam pasar komoditas nikel. Harga nikel ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk permintaan global yang meningkat, keterbatasan pasokan, serta kebijakan yang diterapkan oleh negara-negara penghasil utama.
Perkembangan Harga Nikel Selama Satu Tahun Terakhir
Selama satu tahun terakhir, harga HMA nikel mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Pada Agustus 2024, harga nikel tercatat sekitar US$14.500 per ton, yang berarti harga nikel pada Agustus 2025 telah naik sekitar 3,6% dibandingkan dengan harga satu tahun lalu. Fluktuasi harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor ekonomi global, termasuk ketegangan perdagangan internasional, pengaruh kebijakan ekspor-impor negara besar seperti Indonesia dan China, serta perkembangan teknologi yang mempengaruhi kebutuhan akan nikel dalam industri baterai kendaraan listrik (EV).
Faktor Penyebab Kenaikan Harga Nikel
Beberapa faktor penting yang mendukung kenaikan harga nikel pada periode ini adalah meningkatnya permintaan untuk baterai kendaraan listrik (EV). Nikel merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan baterai lithium-ion yang digunakan dalam kendaraan listrik. Permintaan global terhadap kendaraan listrik yang semakin meningkat mendorong kebutuhan akan nikel, baik untuk baterai maupun untuk keperluan industri lainnya. Selain itu, keterbatasan pasokan nikel di pasar global, terutama akibat kebijakan pemerintah Indonesia yang membatasi ekspor nikel, juga turut berperan dalam kenaikan harga mineral ini.
Baca Juga
Proyeksi Harga Nikel ke Depan
Melihat tren positif yang terjadi dalam harga nikel selama setahun terakhir, banyak analis memproyeksikan bahwa harga nikel akan terus stabil atau bahkan meningkat. Namun, beberapa faktor masih perlu diperhatikan, seperti kebijakan pemerintah terkait ekspor mineral, perkembangan industri kendaraan listrik, dan kondisi ekonomi global yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran di pasar nikel. Para ahli memperkirakan bahwa harga nikel bisa terus berada pada level tinggi, tergantung pada seberapa besar permintaan dari sektor teknologi dan energi terbarukan.
Dampak Kenaikan Harga Nikel bagi Industri dan Ekonomi
Kenaikan harga nikel tentu berdampak pada berbagai sektor, terutama industri yang bergantung pada komoditas ini, seperti manufaktur baterai, stainless steel, dan elektronik. Bagi produsen kendaraan listrik, kenaikan harga nikel dapat meningkatkan biaya produksi kendaraan listrik. Namun, bagi para pengusaha tambang dan negara penghasil nikel seperti Indonesia, kenaikan harga ini bisa menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan dan daya saing global. Secara keseluruhan, fluktuasi harga nikel mencerminkan dinamika pasar komoditas yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor global dan regional, serta perkembangan teknologi yang terus berinovasi.

Zahra Kurniawati
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Premier League : Strategi Lemparan ke Dalam Brentford Bikin Chelsea Kehilangan Poin
- Minggu, 14 September 2025
Arsenal Dominan Atasi Nottingham Forest, Puncaki Klasemen Premier League
- Minggu, 14 September 2025
Terpopuler
1.
OPPO Pad 5 Tawarkan Layar 3K dan Dimensity 9400+
- 14 September 2025
2.
Xiaomi 15T Pro Hadir dengan Kamera Periscope 5x
- 14 September 2025
3.
Harga HP Xiaomi September 2025 Terbaru, Redmi 15R Rilis
- 14 September 2025
4.
Nokia Luncurkan Mission-Safe Phone, Smartphone Taktis Militer
- 14 September 2025
5.
Review Nokia 7.1 Bekas RAM 4GB: Desain Premium, Harga Masih Realistis
- 14 September 2025