
JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur mengalami perubahan signifikan pada hari ini, 6 Agustus 2025. Beberapa komoditas seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai mengalami kenaikan harga, sementara harga ayam kampung justru mengalami penurunan. Dalam hal ini, pemahaman mengenai harga bahan pokok harian sangat penting karena akan berpengaruh pada pengeluaran keluarga, khususnya bagi masyarakat yang bergantung pada konsumsi bahan makanan tersebut.
Berikut adalah pembahasan mendalam mengenai harga sembako hari ini serta faktor yang mempengaruhi perubahan harga sembako di Jawa Timur.
1. Kenaikan Harga Bawang Merah dan Cabai
Harga bawang merah, bawang putih, serta cabai merah mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan pada hari ini. Bawang merah, misalnya, naik sekitar Rp 300 per kilogram atau 0,61 persen, sedangkan bawang putih mengalami kenaikan Rp 261 per kilogram atau 0,86 persen. Kenaikan ini diikuti oleh cabai merah keriting yang naik Rp 156 per kilogram atau 0,47 persen, dan cabai rawit merah yang naik Rp 251 per kilogram atau 0,78 persen.
Baca Juga
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah harga terkini beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan:
Bawang Merah: Rp 49.411/kg
Bawang Putih: Rp 30.771/kg
Cabai Merah Keriting: Rp 33.387/kg
Cabai Rawit Merah: Rp 32.533/kg
Kenaikan harga-harga ini tidak hanya memberikan dampak bagi rumah tangga, tetapi juga memengaruhi pedagang dan konsumen yang mengandalkan bahan tersebut dalam berbagai masakan sehari-hari.
2. Harga Sembako Lainnya Tetap Stabil
Meski ada sejumlah bahan pokok yang mengalami perubahan harga, beberapa sembako lainnya menunjukkan harga yang relatif stabil. Harga beras, misalnya, tidak mengalami perubahan besar. Beras premium dijual dengan harga Rp 14.979 per kilogram, sedangkan beras medium seharga Rp 12.949 per kilogram.
Beberapa harga sembako yang relatif stabil adalah:
Beras Premium: Rp 14.979/kg
Gula Kristal Putih: Rp 16.575/kg
Minyak Goreng Curah: Rp 18.557/kg
Telur Ayam Ras: Rp 27.010/kg
Meski stabil, tetap perlu dicatat bahwa fluktuasi harga sembako lainnya juga bisa memengaruhi daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang terbatas anggarannya.
3. Ayam Kampung Turun Harga
Meskipun banyak komoditas sembako yang mengalami kenaikan, harga ayam kampung justru mengalami penurunan. Berdasarkan data terkini, harga ayam kampung turun Rp 1.172 per kilogram atau 1,72 persen, menjadi Rp 67.099 per kilogram. Penurunan harga ini memberikan angin segar bagi masyarakat yang menggantungkan konsumsi protein hewani dari ayam kampung.
Harga ayam kampung saat ini menunjukkan penurunan, sementara harga ayam ras tetap stabil:
Ayam Kampung: Rp 67.099/kg (turun 1,72%)
Ayam Ras: Rp 31.441/kg
Hal ini bisa menjadi peluang bagi masyarakat yang mencari alternatif konsumsi daging dengan harga yang lebih terjangkau.
4. Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga sembako di Jawa Timur. Salah satunya adalah perubahan musim dan cuaca ekstrem, yang dapat mempengaruhi hasil panen. Jika pasokan berkurang akibat bencana alam atau cuaca yang buruk, harga bahan pokok seperti cabai dan bawang cenderung meningkat.
Selain itu, faktor biaya produksi dan kebijakan pemerintah juga turut memengaruhi. Kebijakan impor atau pembatasan impor bahan makanan tertentu bisa memperburuk kondisi pasokan. Bahkan perubahan nilai tukar mata uang juga dapat mengerek harga barang impor, yang akhirnya turut berdampak pada harga sembako dalam negeri.
Kondisi inflasi dan ketidakstabilan ekonomi juga turut memperburuk situasi, memicu kenaikan harga barang dan jasa. Para pelaku pasar sering kali menghadapi ketidakpastian, yang dapat berimbas pada perubahan harga barang pokok di pasar.
5. Harga Sembako di Pasar Tradisional vs Supermarket
Di samping harga sembako di pasar tradisional, harga di supermarket atau toko ritel besar juga bisa berbeda. Meskipun harga sembako di supermarket terkadang lebih mahal, banyak konsumen yang memilih berbelanja di tempat-tempat tersebut untuk kenyamanan dan kualitas barang yang lebih terjamin. Dalam hal ini, pedagang pasar tradisional perlu menjaga kualitas dan pasokan agar tidak kalah bersaing.
Pasar tradisional, meski menawarkan harga yang lebih murah, sering kali menghadapi masalah distribusi yang menghambat kelancaran pasokan. Keterlambatan distribusi bisa menyebabkan kelangkaan beberapa bahan pokok, yang akhirnya mengarah pada kenaikan harga di tingkat konsumen.

Zahra Kurniawati
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Premier League : Strategi Lemparan ke Dalam Brentford Bikin Chelsea Kehilangan Poin
- Minggu, 14 September 2025
Arsenal Dominan Atasi Nottingham Forest, Puncaki Klasemen Premier League
- Minggu, 14 September 2025
Terpopuler
1.
OPPO Pad 5 Tawarkan Layar 3K dan Dimensity 9400+
- 14 September 2025
2.
Xiaomi 15T Pro Hadir dengan Kamera Periscope 5x
- 14 September 2025
3.
Harga HP Xiaomi September 2025 Terbaru, Redmi 15R Rilis
- 14 September 2025
4.
Nokia Luncurkan Mission-Safe Phone, Smartphone Taktis Militer
- 14 September 2025
5.
Review Nokia 7.1 Bekas RAM 4GB: Desain Premium, Harga Masih Realistis
- 14 September 2025