
JAKARTA - Persaingan di industri layanan keuangan digital semakin ketat. Sejumlah pemain besar berlomba menawarkan inovasi demi merebut hati pengguna. Dalam konteks ini, PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja menetapkan target ambisius: pertumbuhan transaksi sebesar 10% sepanjang tahun 2025.
Target tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan. Dengan jumlah pengguna yang sudah mencapai puluhan juta, LinkAja percaya diri melangkah dengan strategi baru.
Chief Executive Officer LinkAja, Yogi Rizkian Bahar, mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini telah mencatat lebih dari 92 juta pengguna terdaftar, 3 juta merchant, serta 1,4 juta titik cash in dan cash out di seluruh Indonesia. Angka tersebut menjadi modal penting untuk memperluas skala bisnis dan memperkuat posisi di pasar.
Baca Juga
Fokus pada Inovasi dan Kolaborasi
Dalam mencapai target pertumbuhan, LinkAja menyiapkan beberapa langkah konkret. Salah satunya adalah mengakuisisi pengguna baru dan meningkatkan jumlah pengguna aktif melalui peluncuran fitur transaksi harian. Kehadiran fitur ini diharapkan mendorong masyarakat menggunakan aplikasi tidak hanya untuk kebutuhan sesekali, melainkan menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari.
Selain itu, perusahaan juga menekankan pentingnya kolaborasi strategis. “Kolaborasi strategis juga dilakukan dengan mitra dari berbagai sektor, termasuk perluasan jaringan merchant untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” jelas Yogi.
Dengan melibatkan mitra dari beragam industri, LinkAja berupaya menciptakan ekosistem digital yang lebih luas. Hal ini bukan hanya meningkatkan daya saing, tetapi juga memberi kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan berbagai jenis transaksi.
Perluasan Model Bisnis
Tak hanya menyasar pengguna individu, LinkAja juga memperkuat penetrasi di sektor bisnis dengan mengembangkan model B2B2C. Yogi menuturkan bahwa sektor B2B memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar. Melalui kerja sama dengan perusahaan, LinkAja bisa menghadirkan solusi pembayaran digital yang menyeluruh, baik untuk bisnis itu sendiri maupun konsumen akhir mereka.
Di sisi lain, segmen B2C tetap mendapat perhatian utama. Fokus diarahkan pada akuisisi serta retensi pengguna dengan biaya yang lebih efisien. Strategi ini bertujuan memastikan basis pengguna terus bertumbuh tanpa mengorbankan efisiensi keuangan perusahaan.
“Ekosistem BUMN tetap menjadi keunggulan kompetitif LinkAja dalam membangun solusi keuangan digital terintegrasi dan memperkuat infrastruktur pembayaran nasional,” lanjut Yogi.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa sinergi dengan badan usaha milik negara akan terus dimanfaatkan sebagai fondasi yang membedakan LinkAja dari kompetitor lain di pasar fintech.
Dorongan untuk Inklusi Keuangan
Lebih jauh, langkah-langkah yang ditempuh LinkAja tak hanya berorientasi pada keuntungan semata. Yogi menegaskan, strategi pertumbuhan ini juga mencerminkan komitmen perusahaan untuk memperluas inklusi keuangan di Indonesia.
Dengan akses yang lebih mudah terhadap layanan keuangan digital, masyarakat dari berbagai lapisan bisa terlibat dalam ekosistem ekonomi modern. Keberadaan 1,4 juta titik cash in dan cash out menjadi bukti nyata bahwa perusahaan serius menjangkau wilayah-wilayah yang belum sepenuhnya terhubung dengan layanan perbankan formal.
Ke depan, jika strategi yang disiapkan berjalan sesuai rencana, pertumbuhan transaksi sebesar 10% di tahun 2025 bukan sekadar target, melainkan langkah maju menuju sistem pembayaran digital yang lebih inklusif, aman, dan terintegrasi di Indonesia.

Nathasya Zallianty
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Premier League : Strategi Lemparan ke Dalam Brentford Bikin Chelsea Kehilangan Poin
- Minggu, 14 September 2025
Arsenal Dominan Atasi Nottingham Forest, Puncaki Klasemen Premier League
- Minggu, 14 September 2025
Terpopuler
1.
OPPO Pad 5 Tawarkan Layar 3K dan Dimensity 9400+
- 14 September 2025
2.
Xiaomi 15T Pro Hadir dengan Kamera Periscope 5x
- 14 September 2025
3.
Harga HP Xiaomi September 2025 Terbaru, Redmi 15R Rilis
- 14 September 2025
4.
Nokia Luncurkan Mission-Safe Phone, Smartphone Taktis Militer
- 14 September 2025
5.
Review Nokia 7.1 Bekas RAM 4GB: Desain Premium, Harga Masih Realistis
- 14 September 2025