Kamis, 04 Desember 2025

Optimisme Industri Bahan Bangunan Menatap 2026 di Tengah Dinamika Pasar Nasional

Optimisme Industri Bahan Bangunan Menatap 2026 di Tengah Dinamika Pasar Nasional
Optimisme Industri Bahan Bangunan Menatap 2026 di Tengah Dinamika Pasar Nasional

JAKARTA - Industri bahan bangunan kembali menunjukkan ketahanannya menjelang tahun 2026 dengan kepercayaan diri tinggi dari para pelakunya. Para produsen melihat bahwa kebutuhan pasar terhadap material bangunan tidak pernah benar-benar menurun karena sifatnya yang terus digunakan sepanjang tahun.

Kalangan produsen menilai bahwa bisnis bahan bangunan tidak memiliki masa puncak seperti sektor lain sehingga pergerakan permintaan cenderung stabil. Kondisi inilah yang membuat pelaku usaha tetap optimistis sekalipun terjadi dinamika ekonomi di tingkat nasional.

Harapan itu salah satunya disampaikan oleh Manager Pemasaran PT Bumimas Multikarya Perkasa, Tika Sari Jumz, yang menegaskan bahwa permintaan pasar masih bergerak positif. Ia menyampaikan hal tersebut dalam acara ConNext yang digelar di Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga

Strategi Besar Pemerintah Optimalkan Perputaran Dana Haji dan Umroh untuk Ekonomi Nasional

Menurut Tika, tidak seperti industri fesyen yang bergantung pada musim tertentu, bahan bangunan terus dibutuhkan di berbagai proyek pembangunan. Ia menyebut bahwa kondisi ini membuat perusahaannya tetap percaya diri menyambut tahun 2026.

Dalam acara tersebut, Tika menjelaskan bahwa produk yang mereka hasilkan cukup beragam untuk memenuhi berbagai kebutuhan pembangunan. Mulai dari pintu PVC, pintu UPVC, atap PVC, hingga wall panel menjadi bagian dari portofolio produk yang ditawarkan perusahaan.

Permintaan tertinggi saat ini, menurut Tika, masih didominasi oleh pintu UPVC yang menjadi favorit para konsumen. Ia menyebut bahwa kontribusi penjualan pintu UPVC dapat mencapai sekitar 65 persen dari keseluruhan permintaan.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dari produk mereka sudah cukup besar. Berdasarkan penjelasannya, produk perusahaan memiliki TKDN sekitar 60 persen yang menunjukkan tingginya keterlibatan industri lokal.

Dukungan Pemerintah Jadi Kunci Harapan Industri ke Depan

Optimisme serupa diungkapkan Direktur PT Fentura Windows Asia, Herry Agung Sariono, yang melihat peluang pertumbuhan pada 2026. Ia berharap pemerintah terus memberikan dukungan bagi penguatan perekonomian nasional.

Herry menilai bahwa selama ini pertumbuhan ekonomi masih sangat dipengaruhi oleh belanja pemerintah. Ketika anggaran pemerintah mengalami pemotongan, berbagai industri termasuk bahan bangunan ikut merasakan dampaknya.

Ia menyebut bahwa secara umum terdapat penurunan permintaan di banyak sektor industri pada periode sebelumnya. Namun, menjelang akhir tahun terlihat tanda-tanda membaiknya situasi sehingga pelaku usaha kembali memiliki harapan.

Herry berharap kondisi pada 2026 lebih kondusif apabila pemerintah terus memberikan stimulus yang mampu menjaga pergerakan ekonomi. Dukungan tersebut diyakini dapat memperkuat pasar dan membantu industri tetap stabil.

Saat ini, perusahaannya menyediakan berbagai material bangunan yang dikenal inovatif dan mulai mendapat tempat di pasar. Salah satu produk yang ditonjolkan adalah batu alam fleksibel yang menjadi alternatif baru untuk kebutuhan desain bangunan.

Herry menjelaskan bahwa selama ini masyarakat lebih mengenal batu alam konvensional yang memiliki bentuk kaku. Namun, batu elastis yang ditawarkannya dapat digunakan untuk interior dan eksterior dengan fleksibilitas lebih tinggi.

Menurutnya, kafe merupakan segmen pengguna terbanyak untuk material batu elastis tersebut. Meski demikian, permintaan dari rumah tinggal hingga gedung komersial juga mulai mengalami peningkatan.

Ajang Kolaborasi Industri yang Mempertemukan Produsen dan Praktisi

Dalam acara yang sama, Creative Director PCN Indonesia, Louis Lie, menjelaskan bahwa ConNext menjadi ruang interaksi penting antara produsen material bangunan dan para praktisi desain serta konstruksi. Ia menegaskan bahwa ajang ini dirancang agar kedua pihak dapat saling bertukar wawasan dan memperluas peluang kerja sama.

Louis menyebut bahwa terdapat 13 prinsipal atau produsen bahan bangunan yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Masing-masing menampilkan portofolio produk dari material arsitektur, interior, hingga sistem penunjang konstruksi.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat jaringan antara prinsipal dan para pelaku industri kreatif dalam bidang desain. Selain itu, acara tersebut juga membuka peluang kerja sama untuk berbagai proyek pembangunan di masa mendatang.

Louis yang juga merupakan founder Imajiwaktu menambahkan bahwa ConNext didesain untuk menciptakan dialog dua arah. Interaksi langsung diharapkan mendorong hubungan bisnis yang lebih erat dan memberikan gambaran mengenai inovasi material terkini.

Ia menjelaskan bahwa PCN Indonesia berperan sebagai perantara antara produsen dan para praktisi desain. Organisasi tersebut telah memiliki sekitar 400 anggota yang sebagian besar merupakan produsen atau prinsipal bahan bangunan.

Menurut Louis, sebagian besar anggota tersebut bergerak pada produk yang berkaitan dengan tahap penyelesaian akhir atau finishing. Produk-produk ini sangat dibutuhkan dalam proses konstruksi hingga tahap penyelesaian desain.

Kegiatan ConNext juga dinilai efektif dalam mempertemukan arsitek, desainer interior, dan kontraktor dengan produsen secara langsung. Dengan demikian, komunikasi lebih mudah terjalin dan peluang kesepakatan bisnis dapat tercipta lebih cepat.

Ekspansi Kegiatan dan Harapan Kolaborasi di Masa Depan

Louis menyampaikan bahwa acara ConNext telah digelar di berbagai kota dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan sebelumnya, kegiatan berlangsung di Surabaya setelah sebelumnya diadakan di Kediri dan Malang.

Tahun ini, Semarang menjadi kota yang dipilih sebagai lokasi berikutnya untuk memperluas jaringan pelaku industri. Ia menegaskan bahwa suasana acara dirancang santai agar peserta merasa leluasa dalam berdiskusi.

Dalam kegiatan tersebut, para arsitek, desainer, dan kontraktor diundang untuk berinteraksi langsung dengan prinsipal. Harapannya, melalui dialog informal ini dapat tercipta peluang kesepakatan kerja sama baru.

Louis menekankan bahwa tujuan utama ConNext adalah menciptakan ruang kolaboratif yang mempertemukan kebutuhan pasar dan inovasi produk. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung secara rutin di berbagai kota lainnya.

Kegiatan ini diyakini mampu memperkuat hubungan antara pelaku industri dan mendorong pertumbuhan sektor konstruksi nasional. Komunikasi yang terjalin langsung menjadi nilai penting dalam menciptakan proyek-proyek yang lebih berkualitas.

Para pelaku industri berharap bahwa kolaborasi seperti ini akan semakin berkembang pada tahun-tahun mendatang. Dengan demikian, berbagai inovasi material bangunan dapat tersampaikan kepada pasar yang membutuhkan.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Macbook Pro M4, Spesifikasi, Kelebihan, dan Kekurangan

Harga Macbook Pro M4, Spesifikasi, Kelebihan, dan Kekurangan

Livin Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Angkat Potensi UMKM dan Industri Kreatif

Livin Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Angkat Potensi UMKM dan Industri Kreatif

PNM Perkuat Loyalitas Karyawan Melalui Program Penghargaan Perjalanan Internasional

PNM Perkuat Loyalitas Karyawan Melalui Program Penghargaan Perjalanan Internasional

IHSG Menguat 4 Desember 2025, Saham FPNI Catat Lonjakan

IHSG Menguat 4 Desember 2025, Saham FPNI Catat Lonjakan

IHSG Hari Ini 4 Desember 2025: Rekomendasi Saham Unggulan

IHSG Hari Ini 4 Desember 2025: Rekomendasi Saham Unggulan