OJK Dorong Partisipasi Pelaku Usaha dan Masyarakat dalam Perdagangan Karbon di Indonesia untuk Mendukung Keberlanjutan
- Senin, 24 Februari 2025

JAKARTA - Perdagangan karbon di Indonesia semakin mendapatkan perhatian, seiring dengan komitmen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong partisipasi pelaku usaha, pengembang proyek, dan masyarakat dalam meramaikan bursa karbon nasional. Langkah ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mewujudkan keseimbangan ekologis sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi berbagai sektor di Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi, mengungkapkan bahwa OJK secara aktif berkolaborasi dengan kementerian, lembaga negara, BUMN, IDX Carbon, dan sektor swasta. Kolaborasi ini diwujudkan melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan seperti seminar, workshop, diskusi kelompok terarah (focus group discussion), audiensi, serta program sosialisasi dan edukasi tentang bursa karbon. "Melalui berbagai kegiatan yang kami lakukan, kami berusaha meningkatkan kesadaran dan partisipasi semua pihak dalam pasar karbon," ujar Inarno dalam sebuah pernyataan tertulisnya pada Senin.
Menurut Inarno, untuk memastikan pasar karbon berjalan dengan integritas dan keberlanjutan, OJK secara berkala melakukan pengembangan dan pengawasan penyelenggaraan perdagangan unit karbon di bursa karbon. Langkah ini mencakup peningkatan koordinasi dan kerja sama lintas sektor kementerian/lembaga terkait. "Fokus utama kami adalah menjaga integritas dan keberlanjutan pasar karbon, termasuk memastikan keseimbangan antara penawaran dan permintaan di pasar tersebut," tegasnya.
Bursa karbon nasional sendiri telah resmi beroperasi sejak peluncurannya pada 26 September 2023, yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia setelah mendapatkan izin usaha dari OJK sesuai dengan Peraturan OJK (POJK) 14/2023 dan Surat Edaran OJK (SE OJK) 12/2023. Kehadiran bursa karbon ini menawarkan platform untuk transaksi jual-beli unit karbon yang dikelola dan diawasi ketat oleh berbagai pihak terkait.
Inarno juga mencatat adanya peningkatan positif dalam perdagangan karbon. “Transaksi jual-beli unit karbon saat ini sudah berjalan dengan baik. Data transaksi bisa dilihat di situs web IDXCarbon. Selain itu, peningkatan jumlah proyek yang terdaftar, volume unit karbon yang ditransaksikan, serta jumlah retirement unit karbon yang diajukan melalui bursa karbon menunjukkan perkembangan yang signifikan," jelas Inarno.
Peningkatan kesadaran terhadap pentingnya perdagangan karbon menciptakan peluang baru bagi pelaku usaha untuk terlibat dalam proyek pengurangan emisi. Melalui skema perdagangan karbon, entitas yang mampu mengurangi emisi karbon di bawah batas yang ditentukan dapat menjual 'unit' pengurangan tersebut ke perusahaan lain yang melebihi batas emisi mereka. Sistem ini diharapkan dapat mendorong pengurang emisi dan memacu inovasi hijau di berbagai sektor industri.
OJK juga mengajak masyarakat luas untuk terlibat dalam gerakan ini. Langkah ini tidak hanya berkontribusi terhadap lingkungan, tetapi juga menawarkan potensi ekonomi. Kesertaan masyarakat dan pelaku usaha dalam pasar karbon akan mendorong penciptaan lapangan kerja hijau, peningkatan investasi ramah lingkungan, dan menstimulasi perkembangan teknologi berkelanjutan di Indonesia.
Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan lebih aktif mengikuti program-program edukasi yang diselenggarakan terkait perdagangan karbon. Edukasi ini penting untuk memahami dinamika pasar karbon dan potensi dampaknya terhadap lingkungan serta ekonomi lokal.
Secara keseluruhan, kebijakan perdagangan karbon merupakan salah satu upaya strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak. Dengan perdagangan karbon, diharapkan Indonesia dapat mengambil peran aktif dalam mitigasi perubahan iklim global. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca serta membangun ekonomi hijau yang berkelanjutan," pungkas Inarno.
Melalui langkah-langkah ini, OJK menunjukkan keseriusan dan dedikasinya untuk menjadikan perdagangan karbon sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi yang selaras dengan kelestarian lingkungan. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan dunia usaha, pasar karbon Indonesia diharapkan dapat tumbuh menjadi ekosistem yang solid, berkelanjutan, dan memberikan manfaat yang nyata bagi semua pihak.

Zahra Kurniawati
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Premier League : Strategi Lemparan ke Dalam Brentford Bikin Chelsea Kehilangan Poin
- Minggu, 14 September 2025
Arsenal Dominan Atasi Nottingham Forest, Puncaki Klasemen Premier League
- Minggu, 14 September 2025
Terpopuler
1.
OPPO Pad 5 Tawarkan Layar 3K dan Dimensity 9400+
- 14 September 2025
2.
Xiaomi 15T Pro Hadir dengan Kamera Periscope 5x
- 14 September 2025
3.
Harga HP Xiaomi September 2025 Terbaru, Redmi 15R Rilis
- 14 September 2025
4.
Nokia Luncurkan Mission-Safe Phone, Smartphone Taktis Militer
- 14 September 2025
5.
Review Nokia 7.1 Bekas RAM 4GB: Desain Premium, Harga Masih Realistis
- 14 September 2025