
JAKARTA - Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, perhatian masyarakat biasanya tertuju pada ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok. Di Kabupaten Malinau, pemerintah setempat telah melakukan langkah antisipatif untuk memastikan dua hal tersebut melalui inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Pejabat Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Plh Sekda) Malinau, Jon Ifung, S.Sos., M.M, baru-baru ini.
Jon Ifung memimpin langsung pemeriksaan di pasar tradisional dan beberapa toko sembako. Dalam inspeksinya, Jon menyampaikan bahwa hasil yang diperoleh menunjukkan harga kebutuhan pokok masih relatif stabil. "Kami sudah mengecek harga beras dan minyak goreng, sejauh ini tidak ada perubahan signifikan. Khusus untuk minyak, tidak mengalami kenaikan, tetapi memang harganya sudah berada di atas harga acuan atau harga 'head'," ungkap Jon Ifung.
Fenomena harga di Malinau, menurut Jon, memang dipengaruhi oleh letak geografis daerah tersebut sebagai wilayah pedalaman dan perbatasan. "Harga acuan yang digunakan berasal dari Jakarta atau Pulau Jawa, sehingga ketika sampai di sini, harganya sudah lebih tinggi dari standar tersebut," jelasnya. Hal ini mengindikasikan bahwa disparitas harga dengan pusat distribusi di Pulau Jawa cukup terasa.
Meskipun demikian, Jon Ifung menegaskan bahwa persediaan bahan pokok jelang Ramadhan hingga Lebaran tetap terjaga. "Ketersediaan bahan pangan masih mencukupi, jadi masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya menenangkan.
Namun, dia juga mencatat seringnya fluktuasi harga pada komoditas tertentu, salah satunya adalah cabai. "Hari ini harga cabai turun, tetapi bisa saja besok naik lagi. Ini dinamika yang memang terjadi setiap hari," tambahnya. Ini menunjukkan betapa sensitifnya harga bahan pokok terhadap kondisi pasar dan faktor eksternal lainnya.
Sidak yang dilakukan Jon Ifung juga merupakan tindak lanjut dari rapat pengendalian inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). "Hasil inspeksi ini akan kami laporkan dalam rapat selanjutnya sebagai bahan evaluasi," tegasnya. Langkah ini menunjukkan komitmen dari pemerintah daerah untuk bukan saja memantau, tetapi juga menindaklanjuti semua perkembangan di lapangan yang berpotensi mempengaruhi stabilitas ekonomi lokal.
Pemerintah Malinau nampaknya berupaya keras memastikan bahwa momentum bulan Ramadhan tidak diwarnai oleh gejolak harga yang dapat memberatkan masyarakat. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, serta pemantauan yang berkesinambungan, diharapkan kestabilan harga bahan pokok dapat terjaga sepanjang Ramadhan.
Sementara itu, masyarakat di Malinau diimbau untuk tetap bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar yang dapat memicu kelangkaan. "Kepada masyarakat, saya himbau untuk tidak melakukan panic buying. Kami, pemerintah, selalu berupaya memastikan ketersediaan barang di pasaran," tutup Jon Ifung dalam pernyataannya.
Laporan dari hasil sidak ini diharapkan dapat menjadi alat evaluasi yang tepat bagi pemerintah untuk merespon segala kemungkinan lonjakan harga serta memastikan distribusi yang merata ke seluruh pelosok daerah, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan nyaman.

Zahra Kurniawati
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Premier League : Strategi Lemparan ke Dalam Brentford Bikin Chelsea Kehilangan Poin
- Minggu, 14 September 2025
Arsenal Dominan Atasi Nottingham Forest, Puncaki Klasemen Premier League
- Minggu, 14 September 2025
Terpopuler
1.
OPPO Pad 5 Tawarkan Layar 3K dan Dimensity 9400+
- 14 September 2025
2.
Xiaomi 15T Pro Hadir dengan Kamera Periscope 5x
- 14 September 2025
3.
Harga HP Xiaomi September 2025 Terbaru, Redmi 15R Rilis
- 14 September 2025
4.
Nokia Luncurkan Mission-Safe Phone, Smartphone Taktis Militer
- 14 September 2025
5.
Review Nokia 7.1 Bekas RAM 4GB: Desain Premium, Harga Masih Realistis
- 14 September 2025