Senin, 15 September 2025

Krisis Pangan Menekuk Jepang: Harga Impor Melambung Hingga Rp1.267 Triliun

Krisis Pangan Menekuk Jepang: Harga Impor Melambung Hingga Rp1.267 Triliun
Krisis Pangan Menekuk Jepang: Harga Impor Melambung Hingga Rp1.267 Triliun

JAKARTA - Jepang saat ini tengah menghadapi krisis pangan yang signifikan dengan melonjaknya biaya impor hingga mencapai angka fantastis Rp1.267 triliun. Faktor utama yang berkontribusi terhadap situasi ini termasuk panen domestik yang buruk, nilai tukar Yen yang terus melemah, serta persaingan global yang semakin ketat dalam mendapatkan produk pertanian. Menurut data terbaru dari Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, pada tahun 2024 impor produk pertanian seperti daging mengalami kenaikan signifikan sebesar 5 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai angka 9,54 triliun Yen. Sementara itu, impor hasil laut juga mengalami peningkatan sebesar 2 persen, mencapai nilai 2,06 triliun Yen.

Secara keseluruhan, nilai impor produk pangan Jepang tahun ini mencapai 11,6 triliun Yen atau sekitar Rp1.267 triliun, mengalami kenaikan sebesar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini hampir dua kali lipat dibandingkan level impor yang tercatat pada tahun 2010. Paparan data ini dikutip dari laporan Nikkei Asia yang dirilis pada Jumat, 28 Februari 2025.

Merosotnya nilai mata uang Yen turut memicu lonjakan harga pangan, terutama daging sapi impor yang mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Di salah satu supermarket yang berlokasi di pinggiran Tokyo, daging sapi yang sebelumnya dijual sekitar 250 Yen per 100 gram dua tahun lalu, kini melambung menjadi 300 Yen atau setara dengan Rp32.800 per 100 gram. Lonjakan harga ini disebabkan oleh meningkatnya biaya pakan ternak dan upaya pengurangan emisi metana yang berfokus pada pengendalian jumlah ternak. "Permintaan global yang meningkat dari negara-negara seperti Korea Selatan, Tiongkok, dan Meksiko untuk daging sapi AS juga menjadi penyebab utama diskusi ini," ungkap seorang analis dari sektor agribisnis.

Selain daging, pisang dan nanas juga mengalami kenaikan harga akibat kekeringan parah di Filipina yang menurunkan produksi kedua buah tersebut. Jepang berupaya mencari sumber impor alternatif dari negara-negara seperti Laos, Ekuador, dan Taiwan, tetapi pelemahan Yen memperberat biaya impor ini. Konsumsi buah-buahan pun terpaksa mengalami penyesuaian dengan total impor buah yang meningkat 10 persen, menembus nilai 431,6 miliar Yen.

Biji kopi, yang hampir seluruhnya diimpor, terkena dampak kenaikan harga akibat cuaca buruk di Vietnam. Ditambah dengan curah hujan yang rendah, panen mengalami penurunan drastis sehingga menyebabkan nilai impor kopi melonjak hingga 20 persen menjadi 244,1 miliar Yen pada tahun 2024.

Beras, sebagai pangan pokok Jepang, juga tidak lepas dari imbas krisis pangan. Harga rata-rata beras di tahun 2024 meningkat pesat hingga mencapai 23.715 Yen per 60 kg, atau naik 55 persen dibandingkan tahun lalu. Penyebabnya antara lain adalah gelombang panas yang melanda Jepang yang merusak hasil panen, meningkatnya permintaan yang didorong oleh lonjakan pariwisata, serta tantangan dalam rantai distribusi. Demi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan, pemerintah Jepang telah merencanakan untuk merilis hingga 210.000 ton beras dari cadangan mereka.

Dengan tingkat swasembada pangan yang terendah di antara negara-negara maju lainnya, serta semakin berkurangnya tenaga kerja di sektor pertanian, Jepang menghadapi persoalan ketahanan pangan yang serius. Menghadapi kondisi ini, para ahli menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam skema pertanian komunitas yang memungkinkan mereka untuk tetap berpartisipasi dalam produksi sambil mempertahankan pekerjaan utama mereka.

"Pemerintah harus segera mengambil tindakan nyata untuk meningkatkan ketahanan pangan kita, termasuk mempertimbangkan untuk memperkuat infrastruktur pertanian dan memanfaatkan teknologi cerdas," kata seorang pakar ekonomi dari Universitas Tokyo. Dengan tekanan yang semakin besar, Jepang kini berada di persimpangan jalan dalam mencari solusi yang efektif untuk menjamin stabilitas pangan di masa depan.

Zahra Kurniawati

Zahra Kurniawati

variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Daftar Harga HP Realme Terbaru Lengkap Semua Seri Populer

Daftar Harga HP Realme Terbaru Lengkap Semua Seri Populer

Premier League : Strategi Lemparan ke Dalam Brentford Bikin Chelsea Kehilangan Poin

Premier League : Strategi Lemparan ke Dalam Brentford Bikin Chelsea Kehilangan Poin

Arsenal Dominan Atasi Nottingham Forest, Puncaki Klasemen Premier League

Arsenal Dominan Atasi Nottingham Forest, Puncaki Klasemen Premier League

Real Madrid Kalahkan Sociedad, Jaga Rekor Sempurna di LaLiga

Real Madrid Kalahkan Sociedad, Jaga Rekor Sempurna di LaLiga

Barcelona vs Valencia LaLiga, Jadwal Tayang dan Live Streaming

Barcelona vs Valencia LaLiga, Jadwal Tayang dan Live Streaming