Update Harga BBM Pertamina Agustus 2025
JAKARTA - Memasuki Agustus 2025, PT Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di berbagai wilayah Indonesia. Penyesuaian ini mencerminkan fluktuasi harga rata-rata minyak dunia serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Ada beberapa jenis BBM yang mengalami penurunan harga, terutama pada produk Pertamax dan Pertamax Turbo, sementara produk lain seperti Dexlite dan Pertamina Dex justru naik harganya.
Misalnya, di wilayah Jawa Barat, harga Pertamax Turbo turun dari Rp13.500 menjadi Rp13.200 per liter, sementara harga Pertamax berkurang dari Rp12.500 menjadi Rp12.200 per liter. Harga Pertamax Green 95 juga ikut turun menjadi Rp13.000 per liter dari sebelumnya Rp13.250. Di sisi lain, Dexlite mengalami kenaikan harga dari Rp13.320 menjadi Rp13.850 per liter, dan Pertamina Dex naik sedikit dari Rp13.260 menjadi Rp13.150 per liter.
Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru di Seluruh Indonesia
Baca Juga
Berikut adalah rincian harga BBM Pertamina terbaru per Agustus 2025 di beberapa wilayah penting:
Aceh: Pertalite Rp10.000, Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.500, Dexlite Rp14.150, Pertamina Dex Rp14.450, Biosolar subsidi Rp6.800
DKI Jakarta dan Jawa Barat: Pertalite Rp10.000, Pertamax Rp12.200, Pertamax Turbo Rp13.200, Pertamax Green 95 Rp13.000, Dexlite Rp13.850, Pertamina Dex Rp14.150
Sumatera Barat dan Riau: Pertalite Rp10.000, Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.800, Dexlite Rp14.750, Pertamina Dex Rp14.450, Biosolar subsidi Rp6.800
Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat: Pertalite Rp10.000, Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.500, Dexlite Rp14.150, Pertamina Dex Rp14.450, Biosolar subsidi Rp6.800
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara: Pertalite Rp10.000, Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.500, Dexlite Rp14.450, Pertamina Dex Rp14.450, Biosolar subsidi Rp6.800
Harga Pertalite dan Biosolar subsidi tetap stabil, yakni Rp10.000 per liter dan Rp6.800 per liter, tanpa perubahan sejak 2022.
Penyesuaian harga ini dilakukan berdasarkan kewenangan PT Pertamina dan pemerintah, dengan mempertimbangkan dinamika pasar global dan nilai tukar rupiah.
Dengan pemahaman ini, masyarakat bisa lebih siap mengelola kebutuhan BBM sesuai harga terbaru yang berlaku di wilayah masing-masing.
Rekomendasi
